TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Haji 2025

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Menkomdigi Harap Live TikTok On Lagi

Reporter & Editor : AY
Selasa, 02 September 2025 | 11:22 WIB
Ilustrasi live Tik Tok. Foto : Ilustrasi
Ilustrasi live Tik Tok. Foto : Ilustrasi

JAKARTA - Penutupan sementara fitur Live TikTok bikin pedagang kecil kelimpungan. Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid berharap layanan segera on lagi agar pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) bisa kembali bernapas.

 

Meutya menjelaskan, penutupan fitur Live TikTok dilakukan secara sukarela oleh pihak perusahaan. Keputusan itu muncul di tengah memanasnya aksi unjuk rasa di sejumlah daerah.

 

“Negara mendengar aspirasi masyarakat dan menindaklanjutinya. Kita berharap penutupan fiturnya tidak lama,” harap Meutya dikutip dalam keterangannya di Jakarta, Senin (1/9/2025).

 

Mantan jurnalis televisi ini mengatakan, kebijakan TikTok menutup layanan Live sebagai itikad baik. Langkah itu dinilai sebagai upaya menenangkan suasana yang memanas akibat demonstrasi yang banyak disusupi perusuh di tengah-tengah para demonstran.

 

Menurutnya, Presiden telah memberi arahan agar setiap usulan masyarakat ditampung. Salah satunya terkait keresahan pedagang daring yang menggantungkan hidup dari jualan lewat siaran langsung TikTok.

 

Meutya menegaskan, penutupan bersifat sementara. Pemerintah percaya TikTok akan segera membuka kembali fitur tersebut begitu kondisi dianggap lebih stabil.

 

“Kalau kondisi berangsur baik, mudah-mudahan kita semua bisa kembali menggunakan fitur live TikTok,” ucapnya.

 

Politisi Partai Golkar ini mengakui, dampak ekonomi sudah dirasakan. Banyak pedagang kecil yang mengandalkan jualan real-time kini kehilangan panggung utama mereka.

 

Kami paham UMKM terdampak. Meski tanpa Live, kami harap mereka masih bisa berjualan lewat e-commerce TikTok,” ujar Meutya.

 

Pemerintah tetap berkomunikasi dengan pihak TikTok. Menurut Meutya, perusahaan teknologi asal China itu berkomitmen menjaga ekosistem digital tetap aman.

 

“Kita berharap situasi cepat pulih dan bisa normal kembali,” katanya.

 

Pernyataan itu senada dengan keterangan resmi TikTok Indonesia. Perusahaan menyebut, penutupan bukan permanen, hanya sebatas penyesuaian teknis demi menjaga keamanan.

 

TikTok menegaskan, fitur Live ditangguhkan beberapa hari karena meningkatnya kekerasan dalam unjuk rasa.

 

Kami mengambil langkah pengamanan tambahan agar TikTok tetap menjadi ruang aman dan beradab,” begitu bunyi pernyataan resmi yang dirilis 30 Agustus lalu.

 

Perusahaan menegaskan, mereka juga terus menghapus konten yang melanggar panduan komunitas serta memantau kondisi lapangan.

 

Meski demikian, hingga kini belum ada kepastian kapan fitur Live kembali aktif. TikTok hanya menyebut pengguna tak perlu khawatir karena pemulihan akan segera dilakukan. Data Katadata Insight mencatat, 65 persen pelaku usaha mikro mengandalkan Live TikTok sebagai strategi pemasaran utama.

 

Sekretaris Jenderal Asosiasi UMKM Indonesia Edy Misero mengingatkan, pelaku usaha jangan bergantung pada satu platform saja. Dia mendorong pedagang beralih sementara ke layanan lain yang memiliki fitur serupa.

 

“Kalau cuma bergantung di satu (TikTok) ya bahaya. Kalau TikTok nggak bisa, kami harus pindah manfaatkan yang lain,” katanya.

 

Menurut Edy, para pedagang harus kreatif menghadapi situasi ini. Di era digital, mereka bisa berpindah lapak tanpa meninggalkan rumah.

 

Sederhana sebetulnya. Jangan kehilangan akal untuk jualan,” ujarnya.

 

Ketua Umum Asosiasi Industri Usaha Mikro Kecil dan Menengah Indonesia Hermawati Setyorinny mengatakan, berpindah ke Shopee atau platform lain tidak otomatis menyelamatkan omzet.

 

Menurut Hermawati, pangsa pasar TikTok terlalu luas untuk bisa digantikan.

 

Kalau pindah sekarang, omzet itu turun bisa 50 persen. TikTok menjangkau sampai pinggiran, itu keunggulannya,” ujarnya.

 

Dari sisi akademis, pakar politik siber Ridwan menilai, Live TikTok punya implikasi besar. Sifatnya yang berbasis ponsel dan visual vertikal membuat informasi menyebar cepat tanpa penyaring media arus utama.

 

“Live TikTok mampu mengubah demo yang biasanya hanya terdengar lewat media mainstream menjadi fenomena real-time yang sulit dibendung,” katanya.

 

Dampak emosional dari tayangan video langsung dinilai lebih kuat dibanding laporan teks.

 

Ridwan mengingatkan, aspirasi publik semestinya disampaikan tanpa kekerasan. Jika tayangan memperlihatkan kerusuhan, efek negatifnya jauh lebih besar. “Itulah sisi yang mesti dicermati bersama,” ujarnya.

Komentar:
ePaper Edisi 02 September 2025
Berita Populer
01
Beredar Pesan Rencana Demonstrasi

TangselCity | 1 hari yang lalu

02
Inter Milan Makin Gahar

Olahraga | 2 hari yang lalu

06
10
Mencederai Perasaan Rakyat

Nasional | 2 hari yang lalu

GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit