TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Demokrat Mau Pecah KIB, Beringin Tak Mau Selingkuhi KIB

Oleh: AN/AY
Rabu, 06 Juli 2022 | 12:04 WIB
Ketum PPP Suharso Manoarfa (kiri) Ketum Golkar Airlangga Hartanto (tengah) dan Ketum PAN Zulkifli Hasan. (Ist)
Ketum PPP Suharso Manoarfa (kiri) Ketum Golkar Airlangga Hartanto (tengah) dan Ketum PAN Zulkifli Hasan. (Ist)

JAKARTA - Golkar, PAN dan PPP yang sedang kompak-kompaknya dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) lagi coba diusik. Yang usiknya adalah Demokrat. Seorang kader Demokrat mencoba memecah belah KIB dengan merayu Golkar untuk koalisi berdua saja. Beringin yang tak mau selingkuhi KIB, terang saja menolak tawaran untuk kawin dengan Demokrat.

Sejak dideklarasikan sebulan lalu, KIB memang kerap diremehkan, juga digoda. Sebelumnya, politisi PDIP, Effendi Simbolon meramal, KIB tidak akan langgeng. Jelang Pilpres 2024, KIB diramal bubar.

Setelah PDIP, gantian Demokrat yang mengusik KIB. Deputi Analisa Data dan Informasi Balitbang Partai Demokrat, Syahrial Nasution terang-terangan mengajak Golkar meninggalkan KIB untuk Pilpres 2024.

Kata Syahrial, untuk bisa mengusung capres-cawapres, koalisi Golkar dan Demokrat sudah cukup memenuhi presidential threshold. “Demokrat dengan Golkar cukup untuk mengantarkan kandidat presiden dan wakil presiden,” kata Syahrial, dalam keterangan tertulis, kemarin.

Syahrial mengungkapkan, Demokrat dan Golkar sudah memiliki sejarah kerja sama yang panjang. Ia lalu menceritakan sejarah  kerjasama Demokrat dan Golkar di masa pemerintahan Presiden RI ke-6 SBY. Menurutnya, pemerintahan SBY yang didukung Golkar berjalan baik. Saat itu, tidak ada polarisasi politik identitas.

“Penegakan hukum mengedepankan profesionalisme. Demokrasi berjalan baik, namun kondisi ekonomi dan kesejahteraan rakyat tetap tumbuh dan terjaga,” katanya.

Dia yakin, duet Golkar-Demokrat bisa menjadi solusi dalam stabilitas politik, perbaikan iklim demokrasi, dan kembali menggenjot roda ekonomi yang saat ini sedang terpuruk.

Menanggapi rayuan itu, Ketua DPP Golar, Ace Hasan Syadzily tanpa basa-basi langsung menolaknya. Ace bilang, mustahil Golkar meninggalkan KIB untuk membangun koalisi dengan Demokrat. Kata dia, koalisi yang dibangunnnya bersama PAN dan PPP bukan hanya berada di tataran elit, tapi hingga ke akar rumput.

“Ketiga partai sudah deklarasi menyatakan koalisi hingga setiap provinsi dan kabupaten dan kota,” kata Ace kepada wartawan di Jakarta, kemarin.

Wakil Ketua Komisi VIII DPR ini menyarankan, kalau Demokrat mau koalisi, maka bisa gabung dengan KIB. Bukan sebaliknya, Golkar meninggalkan KIB demi berkoalisi dengan Demokrat.

“Kami masih terbuka. Misalnya, Partai Demokrat ingin bergabung dengan KIB kami terbuka, tanpa meninggalkan PAN dan PPP,” ujarnya.

Politisi PAN Saleh Partaonan Daulay balik menyindir Demokrat. Kata dia, KIB sudah solid. Tak mungkin terpengaruh rayuan-rayuan parpol lain. Kata dia, KIB terbentuk sudah lama melalui tahapan dan proses yang lama. Tidak terbentuk dalam satu malam. Sampai sekarang, koalisi berjalan lancar. Tidak ada isu yang tak baik di antara koalisi.

Ia lalu menyindir omongan Syahrial yang merayu Golkar. Kata dia, level Syahrial belum cukup untuk bisa mengonsolidasikan parpol lain agar mau berkoalisi dengan Demokrat.

Menurut dia, AHY dan Ketum Golkar Airlangga Hartarto pastinya sudah pernah melakukan penjajakan sebelumnya.

Soal rayuan Demokrat koalisi berdua saja cukup mengusung capres-cawapres, Saleh hanya tersenyum. Ketua Fraksi PAN di DPR ini mengatakan, KIB pun sudah memenuhi syarat untuk bisa mengusung pasangan capres-cawapres.

“Sebetulnya kan kita yang di KIB aja sudah cukup, malah lebih. Kalau mau dibalik ya,” kata Saleh, kemarin.

Ketua DPP PPP Achmad Baidowi mengaku heran dengan upaya Demokrat dalam mencari mitra koalisi. Menurutnya, merayu Golkar untuk tinggalkan KIB demi membangun koalisi baru, memperlihatkan seolah partai yang didirikan SBY itu seperti patah harapan. Demokrat seperti tak bisa membuat wacana baru dan justru mencoba memecah belah.

“Kalau Demokrat ingin bisa ikut berlayar di Pilpres 2024, ya ikut saja dalam KIB,” kata Awiek, sapaanya, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, kemarin.

Dia menegaskan, tiga partai dalam KIB sudah solid dan tak mungkin lagi bergerilya apalagi menjajaki komunikasi berkoalisi dengan partai politik lain.

“Kalau Demokrat mau bergabung ya ayo! Jangan terkesan seperti orang yang hopeless gitu,” ungkapnya.

Bagaimana potensi kekuatan KIB? Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai, KIB sangat patut diperhitungkan di pilpres nanti. Kata dia, kekuatan KIB di pemilu mendatang bukan ditentukan pada kekuatan figur yang mereka miliki. Tapi terletak pada kerja-kerja lintas sektoral dan struktur yang mereka miliki.

“Golkar, PAN, dan PPP memiliki mesin politik yang bagus pada struktur organisasi mereka,” kata Adi, kemarin. (rm.id)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo