TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Bambang Pacul Kumat Lagi, Kembali Nyerang Ganjar

Oleh: AN/AY
Minggu, 17 Juli 2022 | 14:03 WIB
Bambang Pacul Kumat Lagi, Kembali Nyerang Ganjar. (Ist)
Bambang Pacul Kumat Lagi, Kembali Nyerang Ganjar. (Ist)

JAKARTA - Berbagai upaya sudah dilakukan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo untuk membuktikan diri sebagai banteng yang penurut. Terbukti, hubungan Ganjar dengan PDIP belakangan ini juga sudah harmonis lagi. Namun, Bambang “Pacul” Wuryanto yang sejak awal paling keras terhadap Ganjar, tiba-tiba kumat lagi. Ketua DPW PDIP Jateng ini, kembali nyerang Ganjar secara terang-terangan.

Sejak Ganjar masuk radar capres dan elektabilitasnya makin meroket, Bambang Pacul jadi salah satu elit PDIP yang cukup ‘kepanasan’. Beberapa kali, dia melemparkan sindiran keras kepada Ganjar. Bahkan, Ketua Bappilu PDIP itu, tak segan-segan melemparkan istilah Celeng pada kader banteng yang dukung Ganjar.

Namun, di acara Rakernas II PDIP akhir Juni lalu, hubungan keduanya bisa dibilang membaik. Ganjar yang hadir sebagai peserta rakernas, menyempatkan diri untuk menemui Bambang Pacul dan mengajak bersalaman. Sayangnya, kemesraan itu tak bertahan hingga 1 bulan.

Ganjar yang menurut berbagai lembaga survei, elektailitasnya melesat dan berada di posisi teratas capres, dapat sindiran lagi dari Bambang Pacul. Menurutnya, Ganjar tanpa PDIP, bukan siapa-siapa.

“Siapa yang mengira dia dapat rekomendasi? Nggak punya duit, nama juga nggak ada. Jangankan elektabilitas, popularitas juga nggak kelihatan, tapi itu diputusin Ibu (Megawati Ketum PDIP) sendiri,” kata Pacul, di Jakarta, kemarin.

Selain Mega, ada juga peran Ketua DPR Puan Maharani yang berupaya menyokong Ganjar di Pilgub Jateng. Puan, ditegaskan Pacul, mati-matian menjadi ketua tim kampanye mantan anggota DPR itu. Bahkan, Mega mengancam putrinya itu jika Ganjar keok di pertarungan.

“Kata ibu (Mega), ‘Kalau sampai kalah (Ganjar), ku sembelih kau, Puan. Bayangkan, itu di dalam rapat resmi lho disampaikan. Maka, ketika Ganjar mau ugal-ugalan, kualat nanti. Ini saya true story, lho,” tuturnya.

Karena itu, Bambang mengingatkan semua kader untuk manut mendukung siapa pun capres yang diputuskan Mega. Kalau ada yang berkhianat, taruhannya reputasi. Bahkan, dia sesumbar, kalau Ganjar tetap nekat nyapres dari parpol lain, maka bakal keok.

“Saya pastikan di Jateng tidak akan dapat 30 persen. Pasti kegulung. Kalau dia dapat 30 persen saja, sudah hebat,” tegas Ketua Komisi III DPR itu.

Mendengar serangan Pacul, Ganjar angkat suara. Dia menjawab santai karena Pilpres bukan tujuan utamanya saat ini. Dia mengaku tidak terlalu memikirkan Pilpres 2024.

“Saya tak ngurusi inflasi aja,” tandas Ganjar.

Mantan Wakil Ketua Komisi II DPR itu lebih memilih menangggapi ancaman inflasi dan kenaikan kasus Covid-19 di tingkat nasional.

“Yang kedua juga ngegenjot lagi booster-nya agar masyarakat tetap aman di tengah kasus (Covid-19) yang meningkat ini. Itu jauh lebih penting,” sambungnya.

Jadi, semua pihak harus lebih sensitif terhadap berbagai masalah yang dihadapi masyarakat. Caranya, tidak terlalu banyak membicarakan politik terkait Pilpres 2024.

“Aku ngurusi inflasi, ngurusi brambang karo lombok (bawang merah dan cabai),” tegas dia.

Kalau Ganjar kalem, tidak dengan relawannya. Relawan Ganjar Pranowo Mania (GP Mania) tak terima dengan pernyataan Bambang Pacul yang merendahkan jagoannya. Ketua Umum GP Mania, Immanuel Ebenezer menegaskan, akar rumput PDIP di Jateng mayoritas justru mendukung Ganjar.

“Emang siapa Bambang Pacul? Emang raja di Jawa Tengah? Bisa menentukan suara dan pilihan rakyat Jawa Tengah?” sahut Noel, sapaan akrab Immanuel Ebenezer geram.

Noel meyakini, suara Pacul dalam Pemilu hanya ratusan ribu. Sementara suara pemilih Ganjar, jumlahnya jutaan. Ganjar juga terbukti dua kali terpilih jadi Gubernur Jateng. Apalagi, pemilih Ganjar tak hanya dari PDIP. Melainkan masyarakat lain dari beragam parpol dan profesi. Baik yang tergabung dalam kelompok relawan maupun individu.

“Cobalah melek dan bangun tidur. Dengar suara dan keginginan rakyat soal pemimpinnya. Kita jamin juga Ganjar menang di Jateng tanpa didukung Bambang Pacul,” pekik Noel.

Pengamat Politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Wasisto Rahardjo menilai, kritikan Bambang Pacul ke Ganjar sebanarnya bertujuan baik. Kata dia, Bambang Pacul ingin mengingatkan semua kader soal AD/ ART partai.

“Saya pikir itu bagian dari mekanisme disiplin partai,” tukas Wasisto, kepada Rakyat Merdeka ((Tangsel Pos Group)

Analisis berbeda disampaikan Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin. Dia menilai, serangan berulang Bambang Pacul terhadap Ganjar berkaitan dengan kubu-kubuan di PDIP. Bambang sebagai loyalis Puan Maharani, tentu saja merasa terancam dengan elektabilitas Ganjar yang terus melesat.

“Ini kekhawatiran kubu Puan terhadap Ganjar. Makanya Ganjar dituding kader yang tak tahu diuntung, biar citranya rusak,” kata Ujang saat dihubungi Rakyat Merdeka, kemarin. (rm.id)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo