The Fed Ancang-ancang Naikkan Suku Bunga, Rupiah Loyo

SERPONG - Pagi ini nilai tukar rupiah dibuka melemah 0,08 persen ke level Rp 15.382 per dolar AS dibanding penutupan perdagangan kemarin di level Rp 15.368 per dolar AS.

Pergerakan mata uang lain di kawasan Asia terpantau bergerak bervariasi cenderung melemah di hadapan dolar AS. Yen Jepang melemah 0,07 persen, dolar Singapura melemah 0,07 persen, dolar Taiwan melemah 0,09 persen, rupee India melemah 0,11 persen, yuan China turun 0,06 persen ringgit Malaysia jatuh 0,07 persen, dan bath Thailand melemah 0,05 persen.

Indeks dolar AS terhadap mata uang saingannya menurun 0,04 persen ke level 104,81. Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro menguat 0,01 persen ke level Rp 16.428, terhadap poundsterling Inggris menguat 0,01 persen ke level Rp 19.031, dan terhadap dolar Australia minus 0,01 persen ke level Rp 9.889.

Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi menjelaskan, saat ini pasar sedang was-was terkait dengan keputusan Bank of England (BoE) dan The Fed mengenai kenaikan suku bunga. Kedua bank Central yang sama-sama akan mengadakan pertemuan minggu ini diprediksi akan menaikkan suku bunga acuan.

"Federal Reserve diperkirakan akan mempertahankan suku bunganya ketika mengumumkan keputusan terbarunya pada hari Rabu, namun juga kemungkinan akan mempertahankan sikap hawkishnya, menandakan kemungkinan setidaknya satu kali kenaikan lagi pada tahun ini,” ungkapnya, Selasa (19/9).

Ia memproyeksi, nilai tukar rupiah akan akan fluktuatif sepanjang hari ini, namun ditutup melemah di rentang Rp 15.350 hingga Rp 15.430 per dolar AS.