Oknum Operator Desa Diduga Selingkuh dengan Istri Kades di Pandeglang

PANDEGLANG - Seorang oknum operator desa di Kecamatan Jiput, Pandeglang, berinisial AI, diduga selingkuh dengan istri seorang Kepala Desa (Kades) berinisial TA di Kecamatan Labuan, Pandeglang. 

Kades di Kecamatan Labuan yang akrab disapa Jaro Boim itu, menaruh kecurigaan terhadap perilaku AI dan TA yang sering bertemu di luar rumah. Sang istri pun sempat tak pulang ke rumah pada Sabtu (9/9) lalu, membuatnya mencari keberadaan istrinya itu. 

“Saya cari di semua hotel enggak ketemu. Istri pulang malam Senin, dan tanpa ada beban,” katanya, Kamis (29/9/2023).

Boim pun langsung menginterogasi TA terkait kegiatan mereka di luar rumah selama dua hari tersebut. 

Namun, sang istri tidak mengakui perselingkuhannya itu sampai ditunjukkan barang bukti berupa foto. 

Ternyata, perselingkuhan itu sudah dilakukan selama empat bulan. 

“Enggak mau ngaku, pas saya kasih lihat foto kemesraan keterangan dari temennya, baru dia mengakui hubungan gelapnya itu," jelasnya. 

Atas hal tersebut, Boim menyayanykan tindakan yang dilakukan oleh keduanya. Terlebih, AI merupakan saudara dari keluarga besar dirinya. 

“Siapa yang tidak sakit dengan tindakan itu, apalagi si Ai itu masih saudara saya, dari kecil bareng sama saya,” ucapnya.

Ia juga meminta kepada pihak terkait agar memberikan tindakan tegas dan memberhentikannya sebagai operator desa serta keanggotaannya sebagai PPS salah satu kecamatan di Pandeglang. 

Aksi kedua orang tersebut juga akan dilaporkan oleh Boim ke Mapolres Pandeglang, dengan tuduhan perbuatan perzinahan. 

“Saya laporkan, karena menurut undang-undang aksi keduanya bisa dipidanakan, karena sudah melanggar aturan hukum,” tuturnya.

Terkait hal tersebut, Mahmud yang merupakan Pejabat Sementara (Pjs) Kades Ditahan, Kecamatan Jiput, Kabupaten Pandeglang, buka suara. Ia membenarkan adanya aksi perselingkuhan tersebut. 

“Iya infonya sudah ada, dan sudah menyebar. Saya mau konfirmasi ke operatornya, tapi enggak pernah ada, susah ditemuinya. Kalau terbukti, ya bisa diberhentikan, tetapi kita harus konfirmasi dulu kepada yang bersangkutan, enggak sebelah pihak,” kata Mahmud.