TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Badminton Asian Games 2023 Tim Merah-Putih Gagal Total

Oleh: Mg.1
Sabtu, 07 Oktober 2023 | 07:55 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

CHINA - Tim badminton putra dan putri Indonesia gagal total meraih medali di Asian Games 2023.

Menurut catatan Redaksi, tim beregu dan per­orangan putra dan putri tak satu pun bisa meraih medali. Mereka tak mampu menembus babak semifinal. Para atlet tepok bulu ini kandas di babak penyisihan dan perempat final.

Tim beregu putra-putri gagal melaju ke perempat final. Tim beregu putri dihantam China 3-0. Sedangkan, beregu putra dikalahkan Tim Korea Selatan (Korsel) juga dengan skor 3-0.

Sementara di perorangan, pebu­lutangkis putra dan putri Indonesia juga gagal merebut medali. Para pebulutangkis Pelatnas Cipayung ini tak mampu menembus semifi­nal dan final.

Hanya tiga wakil yang bisa menuju babak perempat final. Yakni ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting dan tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung.

Hanya saja, ketiga wakil Merah-Putih itu gagal melaju ke semifinal. Mantan pebulutang­kis Pelatnas Cipayung, Luluk Hadiyanto, menilai, kegagalan Indonesia meraih medali di Asian Games karena tingginya intensitas turnamen yang diikuti para atlet.

Sebelum Asian Games, jelas Luluk, para atlet telah mengikuti dua kejuaraan berturut-turut. Hal tersebut kemudian membuat pa­ra atlet lelah dan jenuh sehingga gagal bermain maksimal.

“Strategi pengiriman pemain ke sebuah turnamen jadi faktor krusial. Para pemain Indonesia, sebelum Asian Games 2022 dipaksa mengikuti kejuaraan China Open dan Hongkong Open 2023. Tiga kejuaraan berturut-turut membuat pemain kelelahan dan kejenuhan luar biasa,” kata Luluk, kemarin.

Untuk mengembalikan prestasi bulutangkis Indonesia, Luluk memberikan evaluasi jangka pendek maupun jangka panjang. Menurut mantan pemain ganda putra yang berpasangan dengan Alvent Yulianto itu, mengembali­kan kepercayaan diri atlet merupa­kan evaluasi jangka pendek. Sebab, ini merupakan beban psikologis yang berat bagi para atlet. Mereka juga tetap menjalani kualifikasi Olimpiade Paris 2024.

Untuk evaluasi jangka me­nengah dan panjang, Luluk me­nyarankan, membuat regenerasi dengan sistem pembinaan baik. Tentunya, Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) sudah tahu sistem pembinaan usia muda sampai elite senior yang baik.

“Sebelumnya, PBSI sudah mampu melewati hal-hal seperti ini, dengan catatan mereka mau mendengar dan membina den­gan nilai-nilai yang ada dalam olah raga, “ ujar Luluk.

Kendati gagal meraih medali di Asian Games, Luluk tetap memberi semangat. Para atlet harus kembali bangkit dan ber­latih lebih keras agar prestasi bulutangkis Indonesia dapat kembali meningkat.

“Tongkat estafet bulutangkis Indonesia yang hebat ada pada pundak para pebulu tangkis na­sional saat inin dan para pemain muda. Segera lupakan kekala­han dan berdiri dengan kepala tegak. Berlatih lebih keras agar Indonesia tetap berada di Puncak,” kata Luluk.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo