TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Bukan Lagi Ban Serep?

Oleh: SUPRATMAN
Kamis, 19 Oktober 2023 | 07:40 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

SERPONG - Apakah wakil presiden 2024-2029 akan menjadi “ban serep”?

Menarik ditunggu. Kalau dilihat dari performa para cawapres, sepertinya mereka memiliki karakter dan kemampuan yang kuat. Lebih “bunyi”. Lebih lincah.

Ini ada positif dan negatifnya. Positif kalau presiden dan wapresnya bisa saling menjaga, saling mengisi dan tahu batas kewenangan masing-masing. Terutama wapresnya. Dengan demikian, akan tercipta harmoni yang produktif.

Negatifnya, kalau wakil presidennya tergoda untuk menanam investasi politik sebagai modal nyapres di Pemilu 2029. Misalnya ingin tampil dan berperan lebih banyak bahkan melampaui presiden.

Jangan sampai ada “matahari kembar”. Itu bisa menciptakan disharmoni. Memunculkan kompetisi tidak sehat. Bisa menyebabkan retaknya hubungan presiden dan wapres karena berebut pengaruh. Kabinet juga bisa terbelah.

Biasanya, antisipasi sudah dilakukan. Presiden akan memberikan tugas-tugas khusus kepada wakilnya. Wapres Ma’ruf Amin misalnya, diberi tugas khusus antara lain; mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah, kerukunan antar umat serta penanganan radikalisme.

Untuk Wapres 2024-2029, tugas khususnya tentu lain lagi. Masalahnya, kalau wapresnya “terlalu lincah”, melampaui presidennya, tugas khusus pun bisa melebar kemana-mana. ini berisiko. Bisa pecah di tengah jalan.

Fenomena pecah di tengah jalan bukan hal baru dalam politik Indonesia. Sudah sering terjadi di daerah, antara kepala daerah dan wakilnya.

Kemendagri pernah mencatat, sebanyak 95 persen kepala daerah dan wakilnya, pecah kongsi di tengah jalan. Jangan sampai ini menimpa presiden dan wakilnya.

Fenomena seperti ini bisa tambah rumit kalau mantan presiden masih punya pengaruh yang kuat. Apalagi kalau pengaruh tersebut diperoleh dalam status resmi. Misalnya, diposisikan sebagai “Menteri Senior” seperti di Singapura. Bisa tumpang tindih.

Karena itu, dibutuhkan pemimpin yang kuat dan “mengerti”. Bisa memposisikan dan memberdayakan wapres dengan baik. Wapres juga demikian. Wapres yang “pas takarannya”.

Ketika harmoni dan keselarasan ini terjadi, maka tantangan berat dan bergelombang ini bisa diatasi bersama.

Kalau pun nanti ada “ban serep”, ban itu sebaiknya tidak ditempatkan di pojok halaman belakang. Tapi ban yang siap dipasang dengan mudah dan cepat.

Kita tunggu siapa yang akan jadi wapres 20242029. Apakah dia akan jadi ban serep yang ditempatkan di pojok halaman belakang, atau ban serep yang kuat dan gres tapi tak pernah dipakai.

Atau, Indonesia akan memiliki “ban serep” yang siap sedia dan mudah untuk dipasang. Menarik ditunggu.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo