TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Akar Rumput Dan “Diabetes Politik”

Oleh: SUPRATMAN
Selasa, 14 November 2023 | 06:40 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

SERPONG - Di level “akar rumput”, mana yang lebih menarik: isu politik dinasti atau bantuan uang Rp 400.000? Tanpa di survei pun, jawabannya cenderung memilih Rp 400 ribu. Riil. Bisa langsung digunakan.

Itulah gambaran dari hasil survei terbaru yang dirilis Indikator Politik Indonesia. Hasil survei itu menunjukkan, publik yang mengkhawatirkan politik dinasti “hanya” 39,2 persen.

Yang menganggapnya tidak masalah atau menilainya biasa-biasa saja, jumlahnya lebih banyak: 42,9 persen.

Entah bagaimana hasil lembaga survei lain. Belum ada yang merilis. Hasilnya bisa jadi berbeda. Persentasenya bisa saja terbalik.

Bagi koalisi Ganjar - Mahfud serta Anies - Muhaimin, hasil survei Indikator ini menjadi tantangan menarik. Karena, isu dinasti politik dianggap sebagai salah satu senjata bagi kedua pasangan ini.

Berangkat dari hasil survei Indikator, juga tergambar bahwa isu politik dinasti menjadi isu elite. Ramai di tingkat atas. Heboh di medsos. Namun, tidak terlalu diseriusi di level bawah.

Isu-isu seperti ini, sama halnya dengan isu demokratisasi, polusi udara, sampah plastik, atau rusaknya terumbu karang. Penting, tapi tidak terlalu mengusik akar rumput.

Mereka lebih peduli dengan bantuan sosial yang bisa terus mengalir. Lebih tertarik dengan konten kampanye, “kalau yang menang partai atau capres X, bantuan akan terus mengalir, bahkan ditambah. Kalau yang menang partai atau capres Y, bantuan akan terhenti”.

Yang menarik, pemerintah akan menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) El Nino sebesar Rp 400 ribu untuk dua bulan, November-Desember 2023. Anggarannya Rp 7,52 triliun. Jumlah penerimanya, 18,8 juta keluarga. Jumlah orangnya bisa lebih banyak lagi.

Pertempuran isu menjadi salah satu penentu hasil pemilu. Bagi koalisi Anies-Muhaimin serta Ganjar-Mahfud, “membumikan” isu dinasti politik, yang dinilai sebagai isu penting dan strategis, menjadi tantangan menarik.

Sementara bagi pasangan PrabowoGibran, tidak nyambungnya isu di level atas (politik dinasti) dengan level akar rumput, bisa menjadi poin menguntungkan.

Bagi rakyat, sekarang, yang jelas-jelas ada di hadapan adalah melonjaknya harga-harga, seperti beras, cabai dan gula. Harga minyak goreng dan bawang, juga merangkak naik. Ini menjadi isu krusial.

Bantuan sosial, harga-harga yang melambung tetap menjadi perhatian dan isu utama. Politik dinasti serta heboh di MK, tetap menjadi isu penting. Dua-duanya sangat diperlukan.

Bagi rakyat, yang penting buktinya. Kalau sekadar janji-janji manis, rakyat sudah kenyang. Rakyat bahkan sudah terdiagnosis “diabetes politik” karena terlalu banyak mengkonsumsi janji-janji manis. Jangan biarkan rakyat menderita sakit.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo