Rupiah Masih Loyo, Di Perdagangkan Di Level Rp 15.950

SERPONG - Nilai tukar rupiah pagi ini dibuka melemah 0,35 persen ke level Rp 15.950 per dolar Amerika Serikat (AS) dibanding penutupan perdagangan kemarin di level Rp 15.895 per dolar AS. 
Pergerakan mata uang di kawasan Asia mayoritas melemah terhadap dolar AS.  Ringgit Malaysia anjlok 0,36 persen, dolar Taiwan minus 0,29 persen, won Korea Selatan minus 0,27 persen, peso Filipina melemah 0,15 persen, baht Thailand minus 0,14 persen, yen Jepang melemah 0,09 persen, yuan China melemah 0,03 persen, dan dolar Singapura minus 0,02 persen.

Indeks dolar AS terhadap mata uang saingannya menguat 0,03 persen ke level 104,80. Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro melemah 0,26 persen ke level Rp 17.100, terhadap poundsterling Inggris minus 0,32 persen ke level Rp 19.987, dan terhadap dolar Australia minus 0,48 persen ke level Rp 10.349.

Analis pasar keuangan dan komoditas Ariston Tjendra mengatakan, rupiah masih berpotensi melemah terhadap dolar AS hari ini setelah data Indeks Manajer Pembelian (PMI) Manufaktur AS versi ISM pada Maret menunjukkan ekspansi dibandingkan bulan sebelumnya.

"Dari asil PMI yang mengejutkan ini, ekspektasi pasar soal pemangkasan suku bunga acuan AS datang lebih cepat bisa menurun sehingga mendorong penguatan dolar AS kembali terhadap nilai tukar lainnya," jelasnya, Selasa (2/4/2024).
Sementara itu dari dalam negeri, data inflasi Maret secara tahunan terlihat kembali menaik. Menurutnya, inflasi yang meninggi bisa menurunkan daya beli masyarakat.

Menurutnya, hal tersebut bisa mengundang kekhawatiran pasar terhadap laju perekonomian dalam negeri. Apalagi ditambah dengan prospek inflasi tahun depan dimana PPN akan dinaikkan.
Ariston memproyeksi, nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp 15.880 sampai Rp 15.980 per dolar AS sepanjang hari ini.