Jadikan Tangsel Rumah yang Nyaman bagi Disabilitas, Pilar : Aku dan Kamu, Kita Keluarga

CIPUTAT - Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) berkomitmen ingin menjadikan wilayahnya sebagai daerah yang inklusif, termasuk menjadi rumah yang nyaman bagi para penyandang disabilitas. 

Hal tersebut diungkapkan Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan dalam momen peringatan Hari Disabilitas Internasional yang berlangsung di Plaza Puspemkot Tangsel, Kamis (5/12).

"Tangerang Selatan adalah kota inklusif. Kota yang inklusif berarti kota yang merangkul dan menerima segala perbedaan serta keanekaragaman, baik dari segi suku, agama, budaya, latar belakang, maupun kondisi fisik. Tangerang Selatan adalah rumah bagi semua. Rumah bagi penyandang disabilitas," ungkap Pilar. 

Ia menyatakan, tak ada perbedaan bagi siapapun yang tinggal di kota termuda se-Provinsi Banten ini. 

Pasalnya Pilar percaya, semua lapisan memiliki potensinya masing-masing tanpa terkecuali. Termasuk para penyandang disabilitas. Salah satu prestasi yang sangat membanggakan, adalah ketika I'm Star Band—grup musik beranggotakan para penyandang disabilitas—berhasil mencetak rekor bermain musik selama dua jam tanpa henti dalam momen peringatan Hari Kemerdekaan, Agustus lalu. 

"Tidak ada perbedaan di antara kita, karena kita semua adalah bagian dari keluarga besar masyarakat Kota Tangerang Selatan. Aku adalah kamu, kamu adalah aku. Bersama-sama, kita adalah keluarga. Kita memajukan kota ini dengan potensi yang kita miliki masing-masing," ujar Pilar. 

Sebagai kota yang inklusif, Pilar berjanji akan memberikan ruang bagi penyandang disabilitas untuk menggali potensinya. 

"Saya percaya, mereka punya potensi yang sangat luar biasa. Meskipun mungkin sebagian dari potensi tersebut belum tergali sepenuhnya. Oleh karena itu, tugas kita bersama—tidak hanya pemerintah, tetapi juga seluruh elemen masyarakat dan komunitas adalah memastikan bahwa penyandang disabilitas mendapatkan pendidikan yang layak, pekerjaan yang sesuai, kesempatan untuk berkarya, serta dukungan dalam mengembangkan bakat dan kemampuan mereka," tegasnya. 

Sementara itu, pada momen ini Pemkot Tangsel memberikan bantuan berupa kursi roda secara simbolis kepada salah satu penyandang disabilitas.

"Bantuan ini akan diserahkan total sebanyak 34 alat yang telah disiapkan. Selain itu, Pemerintah Kota Tangerang Selatan juga mempekerjakan beberapa penyandang disabilitas sebagai pegawai di berbagai dinas. Namun, penting untuk diingat bahwa keadilan tidak berarti menyamaratakan semua hal. Setiap individu ditempatkan sesuai dengan potensi dan kemampuannya masing-masing. Dengan cara ini, kami memberikan kesempatan yang sesuai dan bermakna bagi penyandang disabilitas," terang Pilar. 

Kemudian di sisi lain, Pilar menyatakan, kini pemerintah tengah fokus membangun ruang-ruang publik yang ramah penyandang disabilitas. 

"Seperti di Alun-alun Pamulang, Pondok Aren, dan Serpong Utara. Ke depan, kami berencana membangun lebih banyak fasilitas publik yang inklusif, dan kami mohon doa agar rencana ini dapat terwujud," paparnya. 

Mengakhiri sambutannya, Pilar mengajak seluruh masyarakat untuk lebih membuka mata. Agar jangan ada lagi stigma negatif bagi para penyandang disabilitas. 

"Penyandang disabilitas adalah bagian dari kita. Jika satu dari mereka terluka, kita semua akan merasakan sakitnya. Jika satu dari mereka tersakiti, kita pun akan merasa tersakiti. Mari kita bangun Tangerang Selatan sebagai kota yang benar-benar inklusif dan ramah untuk semua, termasuk penyandang disabilitas," pungkasnya.