Sistem Satu Arah di Jalan Garut Barat Mulai Diuji Coba, Warga Puas Rasakan Dampaknya Kurangi Kemacetan & Kecelakaan

PONDOK AREN - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mulai menguji coba penerapan sistem satu arah (SSA) di Jalan Garut Barat, Pondok Aren, Senin (2/6).
Uji coba ini dilakukan sebelum rekayasa lalu lintas ini diterapkan secara permanen. Sebab di ruas jalan penghubung tersebut, kemacetan sering kali terjadi. Bukan hanya kendaraan yang mengular, kecelakaan pun sering kali tak bisa dihindarkan.
Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Kota Tangsel, Martha Lena memaparkan, sistem satu arah ini dilakukan dalam dua waktu berbeda, pagi dan sore hari.
"Pagi pukul 06.00-09.00 WIB dan sore pukul 16.00-19.00 WIB pada waktu orang berangkat dan pulang kerja," ujar Martha di lokasi.
Selama sistem satu arah ini berlaku, ruas Jalan Garut Barat hanya boleh dilewati oleh kendaraan dari arah Jalan Graha Raya Bintaro menuju ke Jalan AMD.
Sedangkan bagi pengendara dari arah BSD yang ingin ke arah Bintaro atau Graha Raya, bisa melewati sepanjang Jalan AMD.
Sebelum sistem ini diterapkan, pertemuan kendaraan dari dua arah di Jalan Garut Barat sering menyebabkan kemacetan.
"Sebelumnya, simpang ini memiliki tingkat konflik lalu lintas yang tinggi, dengan delapan titik konflik. Namun, setelah rekayasa lalu lintas diberlakukan, jumlah titik konflik berkurang hingga 50%. Hal ini berdampak langsung terhadap kelancaran arus kendaraan, di mana antrian yang semula mencapai 150 meter kini sudah tidak terlihat lagi, khususnya dari arah Jalan Garut Barat," ungkap Martha.
Kondisi serupa pun juga terjadi pada sisi Jalan AMD. Aliran kendaraan menjadi lebih tertata dan terhindar dari stagnan.
Sementara di Jalan Graha Raya Bintaro, petugas menutup sejumlah u-turn atau putaran balik dan juga persimpangan yang menghubungkan Jalan Garut Lio dan Jalan Garut Barat.
Sehingga kendaraan dari arah Kecamatan Pondok Aren bisa memutar balik di depan bengkel Honda. Sebaliknya, kendaraan dari arah Graha Raya bisa memutar balik di putaran depan ruko Althia.
"Melalui simpang empat, sebelumnya terdapat dua hingga empat titik konflik. Namun setelah dilakukan penutupan akses simpang dengan traffic cone dan barikade (beris), konflik lalu lintas berhasil dikurangi hingga 100%. Kondisi ini tetap terkendali dan kondusif," jelasnya.
Dalam uji coba ini, Dishub Tangsel turut menggandeng pihak Kepolisian untuk membantu mengatur arus lalu lintas.
"Sistem ini belum diberlakukan selama 24 jam penuh, mengingat kawasan ini memiliki banyak pusat kegiatan bisnis yang mendukung aktivitas ekonomi masyarakat. Oleh karena itu, sistem ini dirancang agar tetap memperhatikan mobilitas warga, khususnya pada jam-jam sibuk," imbuhnya.
Setelah masa uji coba berlangsung, Dishub Kota Tangsel akan melakukan evaluasi secara berkala.
"Penerapan sistem satu arah ini akan dievaluasi selama 1 hingga 2 minggu ke depan. Jika hasilnya positif dan masyarakat merasa nyaman, maka akan diberlakukan secara permanen, disertai dengan pemasangan rambu dan panduan resmi di lapangan," terangnya.
Sementara itu, Ketua RW 01 Kelurahan Pondok Kacang Barat, Rahmat menyatakan, pemberlakuan sistem satu arah ini sangat dirasakan dampaknya secara nyata. Kemacetan sudah tidak terjadi lagi di ruas Jalan Garut Barat.
Dengan dampak yang langsung dirasakan itu, ia berharap agar rekayasa lalu lintas ini dapat diterapkan selama 24 jam.
“Alhamdulillah, dengan adanya penerapan sistem satu arah (SSA) ini, kondisi lalu lintas terasa jauh lebih lancar. Kami sebagai warga RW 01, Kelurahan Pondok Kacang Barat, merasakan dampak positifnya secara langsung. Arus kendaraan menjadi lebih tertib dan nyaman dilalui. Harapan kami ke depannya adalah agar jam penerapan SSA ini bisa ditambah. Saat ini memang sudah cukup baik, tapi kalau waktu pemberlakuannya diperluas, kami yakin akan membuat kondisi semakin nyaman dan lebih tertata," ungkapnya.
Hal senada juga diungkapkan Ketua RT 01 RW 02 Kelurahan Perigi, Samsudin mengungkapkan bahwa selain berhasil mengurai kemacetan, sistem ini juga mampu menghindari kecelakaan.
“Ini adalah langkah positif yang bisa membantu mengurangi tingkat kecelakaan yang sebelumnya cukup sering terjadi di lingkungan kami, terutama di ruas jalan tersebut. Alhamdulillah, sejak diterapkan sistem ini, kondisi lalu lintas terasa jauh lebih baik," ungkap Samsudin.
Dengan dampak positif ini, Samsudin menyatakan bahwa warga setempat akan mendukung penerapan sistem satu arah ini.
“Yang jelas, kami mendukung penuh kebijakan ini. Kami berharap sistem ini bisa terus ditingkatkan dan disempurnakan agar manfaatnya bisa dirasakan lebih luas oleh masyarakat," pungkasnya.
TangselCity | 1 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Ekonomi Bisnis | 23 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu