Ada DNA Arya Daru Di Bonggol Lakban

JAKARTA - Pusat Laboratorium Forensik Badan Reserse Kriminal (Puslabfor Bareskrim) Polri memastikan, pihaknya tidak menemukan material biologi seperti bercak darah, sperma di tempat kejadian perkara (TKP) tewasnya diplomat Arya Daru Pangayunan (ADP). Baik di kamar korban atau luar kamar korban seperti kamar mandi dan ruang tidur. Tapi, ada satu hal yang menarik: DNA Arya Daru ditemukan di bonggol lakban yang melilit wajahnya.

 

ADP (38) yang tengah bersiap ditempatkan di Helsinki, Finlandia ditemukan tewas mengenaskan dalam keadaan wajah terlilit lakban kuning di kamar kost-nya, Guest House Kamar Nomor 105, Gondangdia, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025).

 

Dari 13 item yang kami periksa, ada satu yang sangat menarik. Pada sisa lakban di bonggol atau gulungan lakban, terdapat DNA almarhum Saudara ADP,” ungkap Ahli DNA Puslabfor Bareskrim Polri, Kompol Irfan Rofiq dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Selasa (29/7/2025).

 

Sebelumnya, pada kesempatan yang sama, perwakilan Pusat Identifikasi (Pusident) Bareskrim Polri Aipda Sigit Kusdiyanto memastikan, sidik jari yang ditemukan pada lakban adalah milik korban. Kepastian ini diperoleh tim Pusident setelah melakukan uji sidik jari dengan kaidah Daktiloskopi (Ilmu Sidik Jari). Serta treatment  uji kimia basah melalui kristal violet.  

 

Memang ada beberapa sidik jari di lakban tersebut, tapi yang layak diperiksa hanya satu,” kata perwakilan Pusident Bareskrim Polri, Aipda Sigit Kusdiyanto dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Selasa (29/7/2025).

 

Sidik jari itu kemudian dibandingkan dengan sidik jari milik ADP. Hasilnya, kriteria 12 karakteristik minimal dalam kaidah Daktiloskopi terpenuhi. “Sehingga, tim identifikasi memastikan, sidik jari pada lakban adalah milik almarhum ADP,” cetus Aipda Sigit.

 

Masih terkait lakban, Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra mengungkap, saat jenazah ADP ditemukan, lilitan lakban tidak terputus atau belum terpotong. "Lilitannya dari kanan ke kiri. Jadi, arahnya berhenti di sini (leher kiri)," beber Kombes Wira Satya.