PD PBM Sulap Sampah Di Bangkonol Jadi Bahan Bakar
Kurangi Emisi Gas Karbon & Penumpukan Sampah

PANDEGLANG - Untuk mengurangi emisi gas karbon yang dihasilkan pembangkit listrik tenaga, dan penumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bangkonol, Perusahaan Daerah Pandeglang Berkah Maju (PD PBM) sulap sampah jadi bahan bakar yang saat ini dikenal dengan Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP).
Lembaga Indonesian Life Cycle Assessment Network, Dr Kiman Siregar mengatakan, pengembangan pengolahan sampah menjadi BBJP yang dilakukan PD PBM, tengah berdampak pada pemanasan global atau adanya pengurangan emisi gas karbon hasil yang dihasilkan oleh pembangkit listrik tenaga.
“Pengolahan sampah menjadi biomassa seperti BBJP yang dilakukan oleh PD PBM, ternyata mempunyai dampak yang signifikan terhadap pemanasan global atau adanya pengurangan emisi gas karbon yang ditimbulkan dengan adanya co-firing batubara di PLTU,” kata de Kiman saat melakukan analisa proses pengolahan sampah menjadi bahan lain, di TPA Bangkonol, Rabu (30/7).
Dr Kiman Siregar yang juga aktif di BRIN Puspiptek Serpong Tangerang, menjelaskan, penggunaan BBJP atau biomassa sebagai co-firing PLTU secara histori untuk mengurangi emisi gas karbon atau mengurangi polusi yang berdampak pada pemanasan global.
“Misalnya, produksi per KWH yang bahan bakarnya menggunakan batubara akan menghasilkan zat emisi karbon sebesar satu kilogram. Sedangkan, per KWH yang diproduksi menggunakan biomassa atau BBJP hanya akan menghasilkan 0,2 kilogram zat emisi karbon. Biomassa ini mempunyai kontribusi besar terhadap pengurangan nilai pemanasan global per KWH-nya itu 80 persen lebih bagus gitu,” paparnya.
Sementara, Manajer Umum PD PBM, Supriatna mengatakan, saat ini pihaknya terus berupaya melakukan pengolahan sampah. Hal itu jelasnya, sebagai upaya mengurangi adanya timbulan sampah di TPA Bangkonol, dengan cara mengolah sampah menjadi BBJP.
“Produksi BBJP saat ini baru 1 ton per hari. Untuk produksi 1 ton perhari ini, membutuhkan setidaknya 7 sampai 15 ton perhari,” kata Supriatna saat ditemui di ruang kerjanya.
Supriatna menegaskan, kedepan pihaknya akan melakukan penambahan kapasitas mesin pengolahan sampah. Dengan begitu ujarnya, akan berdampak pada pengurangan timbulan sampah di TPA Bangkonol.
“Untuk kedepannya kami akan melakukan penambahan kapasitas mesin, sehingga produksi BBJP semakin meningkat, dan timbulan sampah menjadi berkurang,” klaimnya.
Pos Banten | 12 jam yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Nasional | 18 jam yang lalu
Opini | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 5 jam yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Nasional | 17 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu