Kick-off Program CKG di SMAN 6 Tangsel, Sejumlah Siswa Alami Masalah Gigi Hingga Darah Tinggi

PAMULANG - Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang menyasar jutaan siswa di Tanah Air, termasuk di Tangerang Selatan (Tangsel) resmi dimulai, Senin (4/8).

 

Kick-off program CKG ini dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia. Untuk di Tangsel sendiri, peluncuran program CKG ini berlangsung di SMAN 6 Tangsel dan dihadiri langsung oleh Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi.

 

"Hari ini pemerintah jemput bola datang ke sekolah-sekolah untuk memeriksa kesehatan anak-anak sekolah, mulai dari SD, SMP, SMA, dan yang sederajat. Ditargetkan akan bisa meng-cover 53 juta penerima manfaat," ujar Hasan di lokasi. 

 

Sementara di sekolah ini, kata Hasan, terdapat sebanyak 1.225 siswa yang akan menjalani pemeriksaan ini hingga beberapa hari ke depan. 

 

"Tadi kami juga sudah memeriksa, memantau pelaksanaan cek kesehatan gratis ini. Mulai dari uji kebugaran sampai ada pengisian kuesioner, ada periksa darah, ada periksa mata, ada periksa telinga, periksa gigi, tinggi badan, berat badan, dan yang lain-lain," paparnya. 

 

Berdasarkan tinjauannya itu, Hasan mendapati sejumlah anak yang sedikit mengalami masalah dalam kesehatan. Kendati demikian sebagian besar lainnya, kata Hasan, dalam kondisi kesehatan yang baik.

 

"Sebagian yang kita lihat tadi cukup bagus, tinggi badannya cukup bagus, berat badannya cukup bagus. Tapi di gigi banyak yang punya masalah. Ada tadi juga dua anak yang saya lihat langsung tekanan darahnya tinggi, ada yang di atas 140 malah. Ada juga tadi saya ikut periksa, tadi pakai alat meriksa kuping. Ada yang kekecengan kayaknya membersihkan kuping sehingga berdarah kupingnya tadi, ada yang juga ada ininya basah di dalam tadi," ungkap Hasan. 

 

Temuan-temuan itu, selanjutnya harus segera ditindaklanjuti agar tidak semakin buruk di kemudian hari. 

 

Hasan melanjutkan, hal itulah yang menjadi tujuan program CKG ini. Para siswa tidak hanya diberi makan bergizi saja, namun juga harus diperiksa kesehatannya sejak dini.  

 

"Jadi anak-anak sedari dini ada deteksi awal, deteksi awal potensi-potensi penyakit yang kemudian bisa berbahaya dan bisa ditangani secepat mungkin sehingga tidak jadi berbahaya," kata Hasan.

 

 

Sehingga selain memeriksa kondisi kesehatannya, dalam program ini para siswa juga diberi edukasi.

 

"Misalnya bagaimana cara menyikat gigi yang benar, tahu bagaimana cara membersihkan kuping yang benar, tahu menjaga pola hidup, tahu menjaga kebenaran sehingga nanti kita datang ke fasilitas kesehatan itu tidak lagi ketika sakit. Tapi ketika sehat, datang ke fasilitas kesehatan, karena sekarang sudah digratiskan oleh pemerintah," terangnya.

 

Sementara itu lebih lanjut, Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie memaparkan, program ini akan menyasar ke sebanyak 391.598 siswa dari 963 sekolah di wilayahnya. 

 

"Ya, sasaran di Tangsel ini untuk jumlah sekolahnya ada 963 sekolah. Dari tingkat SD ada 466, SMP ada 286, SMA ada 211. Kemudian juga sasaran muridnya untuk SD 162.004 siswa, SMP sebanyak 70.829 siswa, dan SMA sebanyak 68.765 siswa yang akan kita jaring melalui program cek pemeriksaan kesehatan gratis ini," paparnya. 

 

Benyamin mengucapkan, akan membiayai seluruh pengobatan jika ditemukan siswa yang mengalami kondisi kesehatan yang kurang baik. 

 

"Akan dirujuk ke Puskesmas terdekat. Akan kita tangani dengan tentunya dengan biaya pemerintah daerah, akan kita tangani di Puskesmas terdekat. Catatanya makanya nanti medical record-nya sangat penting buat Puskesmas seperti itu," tandasnya.