Permintaan Dunia Melonjak Stok Emas Cukup

JAKARTA - PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI memiliki cadangan emas yang cukup untuk memenuhi permintaan nasabah, meski saat ini investasi barang berharga itu sedang melonjak di dunia. Sebagai bank bulion (Bullion Bank), BSI mengaku sudah menetapkan target persediaan emas harian.
Persediaan emas dunia mulai menipis secara global akibat melonjaknya permintaan.
Persediaan cadangan emas BSI maksimal 50 kilogram (kg) per hari. Secara harian, BSI menyiapkan 15-20 kg cadangan emas.
Meski begitu, Direktur Sales and Distribution BSI Anton Sukarna mengatakan, BSI telah menyiapkan persediaan emas yang cukup untuk memenuhi permintaan nasabah.
“Stoknya kami maintain. Memang tidak terlalu banyak, yang penting begitu nasabah pesan, kami punya,” kata Anton saat ditemui Tangselpos.id, Rabu (13/8/2025).
Terkait stok, pihaknya telah meminta bagian treasury di BSI, untuk mengatur alur cadangan emas agar tidak menimbulkan market risk.
Anton membeberkan, BSI memiliki beberapa mitra pemasok emas untuk menjaga kecukupan cadangan emas. Mulai dari PT Antam Tbk hingga beberapa supplier lain, yang juga me-maintain kebutuhan penjualan atau bisnis emas BSI.
Sementara, Senior Vice President (SVP) Corporate Secretary & Communication BSI Wisnu Sunandar menyebut, transaksi pembelian emas di BSI sepanjang periode kuartal II-2025 melonjak 441 persen secara year on year (yoy).
“Seiring transaksi pembelian emas yang melonjak tersebut, saat ini emas batangan sangat diminati oleh masyarakat. Karena sifatnya yang safe haven dan wealth protector,” kata Wisnu.
Wisnu mengatakan, dengan pertumbuhan yang signifikan tersebut, total gramasi pembelian emas di BSI mencapai 693 kg, dengan total transaksi mencapai 238 ribu kali.
Potensi bank bulion ini sangat besar, sekarang tinggal bagaimana demand perlu ditingkatkan,” jelasnya.
Apalagi emas mendukung daya tahan moneter dan fiskal sebuah negara, sekaligus wealth protector untuk masyarakat.
Menurut Wisnu, BSI fokus memperkuat inklusi bank emas agar masyarakat mudah mendapatkan logam mulia secara fisik maupun digital.
Menyoal ini, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, bagi Indonesia, keberadaan bank bulion semakin meningkatkan kontribusi masyarakat dalam peningkatan investasi emas.
Namun, warning-nya, penipisan cadangan emas dunia adalah konsekuensi logis dari tren permintaan global yang meningkat pesat.
Fenomena ini mencerminkan dinamika pasar dan kondisi ekonomi global yang kompleks, yang menuntut pengelolaan strategis cadangan emas. Serta inovasi dalam investasi dan produksi emas.
Khususnya untuk menjaga stabilitas pasar dan keberlanjutan sumber daya,” jelas Ibrahim kepada Tangselpod.id, kemarin.
Sementara, tambah Ibrahim, dampak keberadaan bank bulion terhadap cadangan emas baru akan terasa dalam tiga tahun mendatang.
Hal ini termasuk target cadangan emas batangan Indonesia, yang diharapkan mencapai 400 ton dalam lima tahun ke depan.
Ibrahim menjelaskan, bahwa pasar emas sangat bergantung pada konsumsi masyarakat kelas menengah.
Namun, kelas menengah di Indonesia saat ini sedang mengalami penurunan akibat banyaknya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan kenaikan biaya hidup.
Kemungkinan kenaikan cadangan emas Indonesia baru akan terlihat dalam tiga tahun untuk jangka menengah.
Karena itu tadi, pendorong pembelian logam mulia itu kebanyakan kelas menengah,” katanya.
Untuk itu, lanjut Ibrahim, kondisi ekonomi kelas menengah sangat penting untuk kinerja pasar emas, termasuk bank bulion. Ketika konsumsi kelas menengah menurun, permintaan emas juga akan ikut melemah.
Bentuk IBMA
Agar mendorong industri bulion Indonesia tumbuh lebih tinggi, BSI dan beberapa institusi terkait industri emas mendorong lahirnya Indonesia Bullion Market Association (IBMA).
Anton mengungkapkan, salah satu fungsi IBMA adalah menjadi wadah koordinasi antara pelaku industri emas dari hulu hingga hilir, sebagai tindak lanjut penyelenggaraan kegiatan usaha bulion.
IBMA berperan dalam menetapkan standardisasi industri emas, termasuk di sektor industri keuangan,” ucapnya dalam Seminar Bullion Business bertajuk ‘Bersatu Berdaulat Menuju Indonesia Emas’ di Jakarta, Kamis (14/8/2025).
Standardisasi ini mencakup proses produksi dan perdagangan yang dijalankan oleh para pelaku industri emas.
Selain itu, IBMA juga memiliki peran penting sebagai mitra Pemerintah dalam merumuskan kebijakan terkait industri emas.
IBMA tidak berada di bawah Pemerintah, karena mengacu kepada best practice international di Singapura dan London.
Mengingat, sejatinya lembaga ini merupakan asosiasi yang mewakili pasar,” tegas Anton.
Dia menjelaskan, IBMA diinisiasi oleh institusi terkait emas. Yang diharapkan, imbuh Anton, setelah IBMA terbentuk, pelaku industri emas lainnya juga dapat bergabung sebagai anggota.
Di kesempatan yang sama, Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan dan Pengembangan Usaha Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Ferry Irawan menyatakan dukungannya untuk pembentukan IBMA.
“Karena rentang pelaku industri bulion sangat beragam, sehingga membutuhkan satu wadah untuk menyatukan dan mensinergikan perspektif terkait industri bulion,” tukasnya.
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Selebritis | 1 hari yang lalu
Opini | 1 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 21 jam yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu