TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

RELIJIUCITY

Indeks

Dewan Pers

DMI Tangsel Tekan Buta Al Qur’an Lewat Gerakan Maghrib Mengaji

Reporter: Idral Mahdi
Editor: Redaksi
Kamis, 16 Oktober 2025 | 07:45 WIB
Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kembali melanjutkan kegiatan Roadshow Gerakan Maghrib Mengaji untuk ketiga kalinya.
Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kembali melanjutkan kegiatan Roadshow Gerakan Maghrib Mengaji untuk ketiga kalinya.

CIPUTAT TIMUR-Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kembali melanjutkan kegiatan Roadshow Gerakan Maghrib Mengaji untuk ketiga kalinya. Pada Selasa (14/10), kegiatan dilaksanakan di Masjid Al-Istiqomah, Kelurahan Cempaka Putih, Kecamatan Ciputat Timur. 

 

 Acara ini diawali dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Pimpinan Daerah DMI Kota Tangsel dan Direksi Kantor Pusat Bank BJB Syariah. Kerja sama tersebut merupakan bentuk sinergi dan kemitraan dalam memperkuat gerakan serta program keagamaan yang diusung oleh DMI Kota Tangsel.

 Ketua DMI Kota Tangsel, Heli Slamet menyampaikan, bahwa kegiatan Gerakan Maghrib Mengaji bertujuan untuk mempererat ukhuwah islamiah, memperkuat tali silaturahmi antarjamaah, serta menghidupkan kembali semangat masyarakat untuk membaca dan mempelajari Al Qur’an.

 

 “Kegiatan ini tidak hanya sebagai agenda seremonial, tetapi juga sebagai bentuk kepedulian kita terhadap kondisi umat Islam yang masih banyak belum lancar membaca Al Qur’an. Ini menjadi tanggung jawab bersama untuk memberantas buta huruf Al Qur’an di Kota Tangerang Selatan,” ujarnya. 

 Ia menambahkan, berdasarkan hasil survei dari lembaga kredibel di Provinsi Banten, tercatat sekitar 12,36 persen masyarakat masih mengalami buta huruf Al Qur’an. Sementara itu, 83 persen masyarakat sudah bisa membaca Al Qur’an, namun sekitar 76 persen di antaranya belum membaca dengan lancar dan fasih.

 

 “Angka ini menjadi perhatian kita semua. Karena itu, DMI Kota Tangsel berkomitmen terus mendorong setiap masjid dan mushola untuk menghidupkan tradisi mengaji selepas salat Maghrib,” tegasnya.

 Menurutnya, Gerakan Maghrib Mengaji bukan sekadar rutinitas keagamaan, tetapi juga momentum penting untuk membangun generasi Qur’ani di tengah arus modernisasi dan digitalisasi. “Kita ingin anak-anak, remaja, dan orangtua kembali menjadikan waktu Maghrib sebagai momen belajar dan berinteraksi dengan Al Qur’an,” katanya.

 

 Heli juga menyoroti pentingnya peran masjid sebagai pusat pembelajaran umat. Ia berharap setiap masjid dan mushola di Kota Tangsel dapat bertransformasi menjadi tempat pendidikan agama bagi jamaahnya.

 “Masjid dan mushola harus menjadi pesantren bagi jamaahnya sendiri. Seperti di Masjid Al-Istiqomah ini, mereka sudah melaksanakan kegiatan membaca Al Qur’an setiap hari setelah Maghrib,” ungkapnya. 

 Dia juga mengapresiasi komitmen jamaah Masjid Al-Istiqomah yang telah menjadikan kegiatan mengaji sebagai budaya rutin. “Ini contoh yang luar biasa. Kalau di setiap masjid dan mushola di Tangsel dilakukan hal yang sama, insyaallah buta huruf Al Qur’an bisa ditekan dan masyarakat semakin dekat dengan kitab suci,” ucapnya.

 

Selain fokus pada kegiatan mengaji, DMI Kota Tangsel juga mendorong gerakan salat Subuh berjamaah secara rutin di setiap masjid. Menurutnya, Subuh berjamaah memiliki banyak keutamaan, baik dari sisi spiritual, sosial, maupun pembinaan karakter umat.

 “Gerakan Subuh berjamaah dan Maghrib mengaji ini kami harapkan menjadi bagian dari budaya masyarakat Tangsel. Karena keduanya saling melengkapi dalam membentuk umat yang kuat, beriman, dan berilmu,” tutur Heli yang juga menjabat sebagai Staf Ahli Wali Kota Tangsel Bidang Kemasyarakatan dan SDM.(dra)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit