TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

RELIJIUCITY

Indeks

Dewan Pers

Berantas TBC, Maesyal Pertegas Komitmen Bersama Perkuat Peran Desa Siaga

Reporter: Farhan
Editor: Redaksi selected
Selasa, 25 November 2025 | 08:14 WIB
Bupati Tangerang, Moch. Maesyal Rasyid, tampak sedang menandatangani komitmen bersama dalam penanganan Tuberkulosis (TBC) saat membuka kegiatan Penguatan Desa Siaga TBC, di Gedung Serba Guna (GSG) Pusat Pemerintah Kabupaten (Puspemkab) Tangerang pada Senin (24/11). Foto : Ist
Bupati Tangerang, Moch. Maesyal Rasyid, tampak sedang menandatangani komitmen bersama dalam penanganan Tuberkulosis (TBC) saat membuka kegiatan Penguatan Desa Siaga TBC, di Gedung Serba Guna (GSG) Pusat Pemerintah Kabupaten (Puspemkab) Tangerang pada Senin (24/11). Foto : Ist

TANGERANG - Bupati Tangerang Moch. Maesyal Rasyid menegaskan bahwa penanganan Tuberkulosis (TBC) merupakan tanggung jawab bersama seluruh pihak. Hal tersebut disampaikan saat membuka kegiatan Penguatan Desa Siaga TBC yang digelar dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional ke-61, di Gedung Serba Guna (GSG) Pusat Pemerintah Kabupaten (Puspemkab) Tangerang pada Senin (24/11).

 

“Bagi seluruh pemangku kepentingan, pahami peran masing-masing, pertegas komitmen dan terus kawal dukungan Desa Siaga TBC hingga berdampak nyata terhadap penurunan kasus,” ujar Bupati Maesyal.

 

Ia memaparkan bahwa estimasi kasus TBC di Kabupaten Tangerang pada tahun 2024 mencapai 13.625 kasus, dengan capaian penemuan 12.391 kasus atau 90,9 persen. Angka ini menunjukkan tren yang masih harus terus ditekan melalui pencegahan, penemuan kasus secara aktif serta pengobatan yang berkesinambungan.

Dia menekankan, pendataan ulang kepada masyarakat sangat penting untuk memastikan keakuratan data.

 

Dengan data yang akurat, upaya sosialisasi, skrining dan pendeteksian dini sangat menentukan langkah dan kebijakan yang diambil agar warga yang terinfeksi dapat segera mendapatkan pengobatan yang tepat serta optimal.

“Tugas kesehatan adalah tanggung jawab kita semua. Pemerintah Desa (Pemdes) bersama kader, dengan arahan camat dan pimpinan Puskesmas, harus mendata ulang masyarakat, memastikan akurasi data, lalu menjalankan sosialisasi secara menyeluruh,” ucapnya.

 

Dia juga meminta para perangkat desa, kader kesehatan, Puskesmas serta camat untuk turun langsung mendata dan mengajak masyarakat melakukan pengecekan dengan pendekatan humanis dan informatif. Menurutnya, deteksi dini sangat penting guna mempercepat penanganan dan mencegah penularan yang lebih luas.

Dalam kesempatan yang ada, Maesyal turut menegaskan bahwa pemerintah daerah telah mengalokasikan sekitar 25 persen Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk sektor kesehatan dan sebagian dari dana diarahkan khusus untuk memperkuat program penanggulangan TBC.

 

Lebih lanjut, menyampaikan ada enam strategi nasional eliminasi TBC yang menjadi pedoman daerah, yakni penguatan kepemimpinan, peningkatan layanan bermutu, optimalisasi pencegahan dan pengobatan, pemanfaatan riset dan teknologi, pelibatan multisektor serta penguatan manajemen program.

 

“Semua strategi saling berkaitan dan membutuhkan implementasi yang konsisten di daerah,” tuturnya.

Sejalan dengan arah nasional, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang terus menghadirkan berbagai inovasi. Salah satunya melalui Desa Siaga TBC sebagai garda terdepan percepatan eliminasi secara bottom-up. Lalu, terdapat program Investigasi Advokasi Cegah dengan Terapi Pencegahan TBC (Siaga Dengan Tepat) serta Skrining TBC Sekolah (Situbers) yang menjadi terobosan daerah dalam menekan penyebaran TBC.

 

Sementara salah satu penderita TBC yang sedang menjalani pengobatan di RSUD Balaraja, Siti Hamidah menuturkan, dirinya telah menjalani pengobatan selama 15 bulan dan merasa terbantu dengan adanya pendampingan dari rumah sakit dan Puskesmas.

 

“Saya mendapat pendampingan dari rumah sakit dan juga Puskesmas. Saya didampingi agar tetap teratur minum obat dalam masa pengobatan,” terangnya.

 

Oleh karenanya, berharap pengawalan seperti yang diterima dapat terus diperkuat, sehingga lebih banyak pasien TBC yang merasa terbantu, tidak takut berobat dan bisa sembuh tepat waktu.

 

 

 

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit