TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Gus Yaqut Bicara Di Depan Ribuan Santri

Disayang Jokowi, Erick Cocok Jadi Cawapres

Laporan: AY
Senin, 24 Oktober 2022 | 09:07 WIB
Menag Yaqut Cholil Qqumas dan Menteri BUMN Erick Thohir saat menghadiri acara Hari Santri Nasional 2022. (Ist)
Menag Yaqut Cholil Qqumas dan Menteri BUMN Erick Thohir saat menghadiri acara Hari Santri Nasional 2022. (Ist)

JAKARTA - Kedekatan Menteri BUMN Erick Thohir dengan Presiden Jokowi sudah diketahui publik. Bahkan, dibeberkan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas alias Gus Yaqut, Jokowi itu sangat sayang pada Erick. Karena itu, Gus Yaqut yakin benar bila nanti Erick berpeluang jadi cawapres di Pilpres 2024.

Pernyataan Gus Yaqut itu disampaikan saat memberikan sambutan di peringatan Hari Santri Nasional yang digelar di Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (22/10). Dalam acara yang dihadiri ribuan santri itu, Erick juga hadir. Di sebelahnya, juga ada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.

Saat memberikan sambutan, Yaqut tanpa ba bi bu, langsung memberikan pujiannya pada Erick. Dia menyebut Erick sebagai sahabat terbaiknya.

"Yang saya hormati, sahabat saya, saudara saya, Menteri BUMN Republik Indonesia, Bapak H Erick Thohir. Menteri yang menurut Lebah Begantong (grup musik) tadi itu, menteri yang disayang Presiden," kata Gus Yaqut, disambut senyum simpul Erick, dan tamu undangan yang hadir.

Politisi PKB itu yakin, sahabatnya itu kelak bakal diberikan kesempatan untuk menjadi pemimpin Indonesia. Kalau tidak menjadi capres, maka Erick dianggapnya berpeluang untuk dipinang parpol sebagai cawapres.

"Insya Allah nanti. Jika Allah menghendaki, nanti Pak Erick yang menyayangi menteri-menterinya," celetuk Ketua Umum GP Ansor itu, dilanjuti gelak tawa Erick dan tamu undangan.

Gus Yaqut kemudian memotivasi para santri untuk bisa meraih cita-cita setinggi langit. Ia mencontohkan Erick, sebagai sosok nyata seorang santri yang sukses menjadi pengusaha sekaligus menteri.

"Santri itu bisa jadi apa saja. Jadi pengusaha bisa, seperti Pak Erick nih. Santri jadi pengusaha. Santri jadi menteri bisa. Pak Erick ini, santri jadi menteri. Jadi presiden bisa, insya Allah Pak Erick sabar sedikit. Minimal wakil presiden lah Pak," selorohnya, sembari tersenyum.

Setelah itu, giliran Erick yang memberikan sambutan. Dalam pidato singkatnya, Erick tidak menggubris godaan-godaan yang disampaikan Yaqut sebelumnya. Erick lebih memilih berbicara soal santri. 

Kata dia, santri harus menjadi pondasi kemajuan Indonesia, khususnya bidang ekonomi keislaman. Dengan penduduk mayoritas Muslim, seharusnya Indonesia bisa berdaya dan menjadi kekuatan ekonomi terbesar, khususnya pada bidang industri produk halal.

Ia mengajak santri menjadi tonggak kemajuan industri halal, agar Indonesia dapat menjadi pelaku utama di pasar global. Menurutnya, sinergi antara Pemerintah pusat, daerah, BUMN, dan swasta diperlukan guna menjadikan ekonomi keislaman sebagai bagian pondasi kemajuan Indonesia ke depan.

"Karena itu, penting sekali di era dunia yang sedang berubah saat ini, kita harus memberanikan diri, melangkah, berlari, bahkan terbang. Bagaimana kita bisa menjadi ombak, bukan penonton, tapi melakukan perubahan ekonomi Indonesia," pesan Erick.

Seperti diketahui, dalam berbagai survei, Erick memang memiliki modal elektabilitas untuk bertarung di Pilpres 2024.

Bila untuk kelas capres, elektabilitasnya kalah tertinggal dari Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. Namun, untuk kelas cawapres, Erick masuk papan atas bersama Ridwan Kamil dan Agus Harimurti Yudhoyono.

Bahkan, dalam simulasi pasangan capres-cawapres, Erick bisa mendongkrak peluang kemenangan saat dipasangkan dengan Ganjar Pranowo maupun Prabowo Subianto. Duet Ganjar-Erick misalnya, mampu mengalahkan Prabowo-Puan maupun Anies-AHY.

Dalam survei terbaru yang dilakukan Indikator, duet Ganjar-Erick memiliki elektabilitas hampir 45 persen, yakni di angka 43,4 persen. Angka tersebut unggul jauh dari pesaingnya yakni Prabowo-Puan dan Airlangga-Ridwan Kamil.

Begitu juga ketika harus melawan pasangan Anies-Khofifah dan Prabowo-Cak Imin, duet Ganjar-Erick Thohir tetap digdaya dengan elektabilitas 36,6 persen.

Temuan yang sama juga terlihat dari survei yang dilakukan Charta Politika baru-baru ini. Dalam survei tersebut, pasangan Ganjar-Erick memperoleh elektabilitas 35,8 persen. Elektabilitas ini mengungguli pasangan lain seperti Anies-AHY dan Prabowo-Puan.

Beda lagi dengan survei yang dilakukan Indonesia Polling Stations (IPS). Kali ini, Erick dianggap paling kuat saat berpasangan dengan Prabowo. Dalam survei tersebut, duet Prabowo-Erick mendapat elektabilitas hingga 62,5 persen.

Lantas bagaimana peluang Erick sebagai cawapres seperti ramalan Gus Yaqut? Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago telah membaca gerak-gerik Jokowi. Menurutnya, Erick bakal dijadikan cawapresnya Ganjar. Terlebih, hubungan keduanya dengan Jokowi semakin dipamerkan ke publik.

Memang, kedua tokoh yang digadang-gadang sebagai capres-cawapres itu, memiliki hubungan dekat dengan Jokowi, dalam bentuk pemerintahan. Seperti halnya Ganjar dengan Jokowi, kolaborasi pusat dan daerah. Keduanya sering terlihat satu panggung dalam beberapa momen.

Begitu juga Erick dengan Jokowi. Keduanya mantap di Kabinet Indonesia Maju sebagai menteri dan presiden. Erick juga mendapat kepercayaan dari Jokowi, bahkan kerap diamanahkan melalui penugasan strategis. Bukan sebatas urusan BUMN, tetapi juga soal pemulihan ekonomi nasional dan diplomasi luar negeri.

Atas dasar inilah, Pangi melihat, Erick potensial maju bersama Ganjar. "Sejauh yang kita cermati, lihat potensi Ganjar-Erick trennya positif, elektabilitasnya signifikan, trennya bagus. Baik dari Ganjar maupun Erick. Dua pasangan ini, kans kemenangannya cukup tinggi," ulasnya.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komarudin bahkan menyebut, siapa pun capresnya, cawapresnya Erick. Terlebih, mantan bos Inter Milan ini mulai mendekati partai-partai politik, utamanya para ketua umun parpol.

"Erick punya peluang bisa menjadi cawapres di 2024 nanti. Siapapun pasangannya. Tentu ya harus dapat dukungan parpol dan punya chemistry dengan capresnya," pungkasnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo