TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Tingkatkan Kenyamanan Pasien, RSU Tangsel Fasilitasi Kursus Lanjutan Anastesi Dokter Gigi se-Indonesia

Laporan: Rachman Deniansyah
Senin, 13 Maret 2023 | 10:53 WIB
Kursus Lanjutan Anastesi Kedokteran atau Advance Course of Dental Anethesia yang berlangsung selama dua hari, sejak Sabtu (11/3/2023). (tangselpos.id/rmn)
Kursus Lanjutan Anastesi Kedokteran atau Advance Course of Dental Anethesia yang berlangsung selama dua hari, sejak Sabtu (11/3/2023). (tangselpos.id/rmn)

PAMULANG, Rumah Sakit Umum (RSU) Kota Tangerang Selatan berupaya penuh untuk terus meningkatkan kenyamanan pasien atas setiap pelayanan kesehatan yang diberikan bagi masyarakat.

Salah satu upaya tersebut dilakukan dengan memfasilitasi pelaksanaan kegiatan Kursus Lanjutan Anastesi Kedokteran atau Advance Course of Dental Anethesia yang berlangsung selama dua hari, sejak Sabtu (11/3/2023).

Dokter Spesialis Bedah Mulut Maksilo Fasial pada RSU Tangsel sekaligus sebagai Ketua Pelaksana, Drg, Dhanni Gustiana, Sp. BM menuturkan, kegiatan berjalan berkat inisiasi Ikatan Peminatan Anastesi Kedokteran Gigi Indonesia (IPAKGI) dan kolaborasi bersama RSU Tangsel.

Kursus lanjutan ini, kata dokter Dhanni, merupakan edukasi lanjutan bagi para dokter gigi se-Indonesia terkait teknis bius secara lebih lanjut lagi.

"Anastesi kan teknik bius. Nah jadi bius itu bukan hanya sekadar perihal nyuntik, baal, dan selesai gitu. Enggak. Tapi variasinya banyak. Sampai ke tata laksana sampai kasus sulit. Jadi kenapa kita belajar anastesi lebih dalam, karena resikonya bisa sampai meninggal. Padahal hanya suntik gigi. Namun di rumah sakit ini Alhamdulillah enggak ada dan jangan sampai ada," ujar Dhanni.

Melalui pelatihan ini, para dokter gigi dibekali dengan ilmu anastesi yang sangat lengkap. Bahkan hingga tata pelaksana kedaruratan atau emergency.

Misalnya saja, yakni cara membius atau menyuntik tanpa adanya rasa sakit yang dirasakan oleh pasien. Hal tersebutlah yang kini telah diterapkan di RSU Tangsel.

"Misalnya bidang bedah mulut, itu saya menerapkan konsep painless. Jadi ketika dibius itu (pasien-red) gak boleh sakit. Bahkan anak-anak yang magang itu saya ajarkan juga. Nah tugas kita menyuntiknya gak boleh sakit," terangnya.

Sebab dengan begitu, lanjut Dhanni, maka pasien pun akan merasa nyaman.

"Kita ingin pasien benar-benar merasa nyaman. Bahkan, kita di sini (RSU Tangsel-red) menerapkan pemeriksaan fisik awal. Jadi waktu pasien datang misalnya, gak hanya sekadar suntik lalu pulang. Sebelum tindakan, kita ngobrol dulu, setelah di-acc, tensi dulu, lalu baru tindakan, setelah itu tensi lagi, baru boleh pulang. Kita menerapkan keamanan yang tinggi untuk pasien. Itu yang akan kita ceritakan ke teman-teman lain seluruh Indonesia. Bahwa keselamatan pasien itu yang paling utama," terangnya.

Selain itu menurut Dhanni, rasa nyaman pasien dapat mempengaruhi segalanya. Jika pasien merasa sakit, bisa saja akan menimbulkan masalah kesehatan lain.

"Kenyamanan pasien dimulai dari rasa tidak sakit dulu. Kalau pasien nyaman dia tidak ada rangsangan terhadap rasa nyeri. Tapi kalau timbul sakit, lalu nyeri, sistem imun akan reaktif, kalau reaktif maka ada masalah lain. Entah teganglah, kenaikan tensi lah, atau bahkan sampai serangan jantung. Makanya dari awal kita terapkan standar pelayanan yang tidak hanya sekadar bagus aja, tapi efektif dan aman," jelasnya.

Ia menambahkan, kegiatan ini diikuti oleh dokter-dokter gigi dari seluruh Indonesia.

"Kegiatan ini berlangsung dua hari. Pesertanya ini diikuti oleh dokter gigi dari seluruh Indonesia. Namun kita batasi untuk 100 peserta," tandasnya. (ADV)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo