TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Tahap II Nyusul

Menlu: 538 WNI Telah Dievakuasi Dari Sudan, Termasuk 25 Balita

Laporan: AY
Senin, 24 April 2023 | 14:41 WIB
Menlu Retno Marsudi.  Foto : Ist
Menlu Retno Marsudi. Foto : Ist

JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menegaskan, pemerintah telah berusaha semaksimal mungkin, dan berusaha keras memberikan perlindungan kepada WNI sejak hari pertama konflik bersenjata Sudan meletus pada 15 April lalu.

Koordinasi dengan lima perwakilan Indonesia di luar negeri: KBRI Khartoum, Riyadh, Kairo, Addis Ababa, dan KJRI Jeddah terus diperkuat.

Koordinasi juga diperluas dengan Kementerian/Lembaga lain, terutama dengan TNI, untuk membahas evakuasi ke Indonesia.

"Saya sudah lakukan komunikasi dengan Panglima TNI, yang menyatakan siap membantu," kata Retno dalam konferensi pers virtual, Senin (24/4).

Retno menjelaskan, evakuasi WNI dari Sudan, didesain dengan beberapa opsi. Mengingat kondisi di lapangan sangat cair dan dinamis di lapangan.

Koordinasi juga kita lakukan dengan PBB dan beberapa negara lainnya.

"Alhamdulillah, pada Senin (24/4) pukul 01.00 dini hari waktu setempat atau pukul 06.00 pagi waktu Indonesia bagian Barat, sebanyak 538 WNI telah tiba dengan selamat di kota Port Sudan. Terdiri dari 273 perempuan, 240 laki-laki, dan 25 balita," papar Retno.

Mayoritas WNI yang dievakuasi berstatus sebagai mahasiswa Indonesia, pekerja migran Indonesia, karyawan perusahaan Indofood, dan staf KBRI beserta keluarga.

Ini adalah evakuasi tahap 1 yang dipimpin langsung oleh Dubes RI di Khartoum, Sunarko.

Evakuasi yang menggunakan delapan bus dan satu minibus KBRI berangkat dari Khartoum pada Minggu (23/4) pukul 08.00 waktu setempat atau 13.00 WIB.

Perjalanan darat dari Khartoum  ke Port Sudan, memerlukan waktu sekitar 15 jam atau sekitar 830 km melalui kota Atbara, Damir, Miswar, dan Sawakin. Sepanjang perjalanan, terdapat sekitar 15 pos pemeriksaan.

Saat ini, 538 WNI tersebut sedang beristirahat di rumah persinggahan di Port Sudan, sebelum keberangkatan menuju Jeddah melalui jalur laut.

Rencana awal, seluruh WNI akan dievakuasi dengan memanfaatkan gencatan. Namun, karena adanya pembatasan bahan bakar untuk bus yang akan mengangkut para WNI dan evaquee lainnya, maka evakuasi tidak dapat dilakukan dalam satu tahap," papar Retno.

Di kesempatan pertama tahap kedua, ada 289 WNI yang sebagian besar berstatus mahasiswa, serta lima  pekerja perusahaan yang akan dievakuasi.

"Say mengimbau setiap WNI yang masih berada di Sudan, dan belum lapor diri, agar segera melaporkan keberadaannya ke KBRI Khartoum. Supaya bisa diikutkan dalam evakuasi tahap kedua," tutur Retno.

Tidak mudah

Retno mengatakan, evakuasi WNI di Sudan dilakukan di tengah situasi yang tidak mudah, di tengah situasi pertempuran yang masih terus berlangsung.

"Saya terus mengikuti jam per jam proses evakuasi. Saya juga terus melaporkan proses evakuasi ini kepada Bapak Presiden," ucap Retno.

Komunikasi terus dilakukan, baik di Sudan untuk memastikan jalur aman dan jaminan keamanan bagi WNI.

Hal yang sama juga dilakukan oleh Wakil Tetap RI (Watapri) di New York, untuk terus berkoordinasi dengan tim Sekjen PBB dan United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (UNOCHA).

Karena evakuasi juga dilakukan hampir bersamaan dengan staf PBB yang bekerja di Sudan.

Dubes RI di Arab Saudi dan Konjen di Jeddah juga melakukan komunikasi dengan otoritas di Saudi, untuk memastikan proses lanjutan berjalan dengan baik

Tim kecil perbantuan untuk evakuasi, juga telah bergerak. Dari Jakarta dipimpin oleh Direktur Pelindungan Warga Negara Indonesia dan tim perbantuan dari Riyadh dan Jeddah.

"Pagi ini, tim evakuasi juga akan berangkat menuju Jeddah dengan pesawat TNI Angkatan Udara, yang terdiri dari tim pengamanan TNI, tim kesehatan dari Puskes TNI, dan personel dari Kementerian Luar Negeri," beber Retno.

"Sekali lagi, kami mohon doanya. Pemerintah akan berusaha sekuat tenaga untuk membawa WNI keluar dari wilayah konflik, dengan selamat," pungkasnya. (RM.id)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo