TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Calon Jemaah Banyak Yang Sepuh, Ini Usulan DPR

Kuota Tambahan Buat Pendamping Lansia Aja

Laporan: AY
Jumat, 19 Mei 2023 | 09:47 WIB
Ilustrasi jamaah haji yang sudah tua  Foto : Ist
Ilustrasi jamaah haji yang sudah tua Foto : Ist

JAKARTA - Senayan mengusulkan agar kuota tambahan sebanyak 8.000 calon jemaah haji, sebaiknya diberikan kepada pendamping jemaah lanjut usia (lansia) berkebutuhan khusus. Ini diperlukan, mengingat tahun ini jemaah haji yang akan diberangkatkan didominasi jemaah lansia.

Anggota Komisi VIII DPR Selly Andriany Gantina mengatakan, pihaknya telah melakukan berbagai kegiatan bimbingan tek­nis (bimtek) manasik haji massal bersama Kementerian Agama (Kemenag). Dari kegiatan terse­but diketahui calon jemaah haji yang akan diberangkatkan untuk tahun ini banyak yang sepuh.

Hal ini perlu menjadi perhatian khusus agar kiranya dipikir­kan kemungkinan adanya kuota terhadap para jemaah lansia yang membutuhkan pendampingan. "Sehingga saran, kami apabila diizinkan dan kita putuskan bersama-sama, sebaiknya kuota 8.000 kita berikan kepada pendamping lansia yang membu­tuhkan pendampingan khusus," usul Selly di Jakarta, kemarin.

Selly bilang, jemaah lansia yang membutuhkan pendampingan ini ada dua kategori. Yakni lansia yang berkebutuhan khusus dan lansia yang memang membutukan pendampingan khusus. "Jadi lansia difabel dan lansia yang membutuh­kan pendapingan. Artinya ada dua kategori berbeda," ujarnya.

Di luar itu, sambung dia, Kemenag juga perlu memberikan penjelasan terhadap calon jemaah ada berstatus cadangan. Sebab di lapangan, dia menemu­kan banyak dari mereka yang bertanya-tanya terkait status ke­berangkatan mereka. "Bagaima­na nasib mereka? Kapan mereka diberi kepastian karena mereka sudah melakukan pelunasan," ujar politisi Fraksi PDIP ini.

Hal senada dilontarkan anggota Komisi VIII DPR John Kenedy Azis. Menurutnya, jemaah haji lansia patut mendapat perhatian khusus mengingat calon jemah haji tahun ini kebanyakan lan­sia. Bahkan dirinya menemukan ketika kunjungan kerja reses ke Sulawesi Selatan, terdapat 3 calon jemaah haji yang telah berusia 109 tahun. "Tentu ini perlu perlakuan khusus terhadap yang sudah san­gat berumur demikian," katanya.

John menegaskan, hak jemaah tidak boleh hilang hanya karena usianya yang sudah sangat lan­jut. Apalagi jemaah tersebut sudah menunggu hingga puluhan tahun hanya agar bisa ikut diberangkatkan di tahun ini. "Dan hari ini adalah kesempatan mereka berhaji," tegasnya.

Ketua Komisi VIII DPR Ashabul Kahfi juga menilai, jamaah lansia ini memang perlu jadi per­hatian khusus. Apalagi salah satu faktor keterlambatan pelunasan haji diduga karena faktor usia. "Mungkin dia akan berangkat tapi tidak akan nyaman kalau tidak ada pendamping," katanya.

Diakuinya, usulan agar tam­bahan kuota haji ini diberikan kepada pendamping jemaah haji lansia akan memicu pro dan kontra. Sebab jika diberikan ke pendamping jemaah haji lansia, tentunya akan mengganggu hak kuota jemaah lain.

Ini yang menjadi diskusi kami di Komisi VIII. Tapi apa pun itu tetap perlu mendapat perhatian kita. Karena mulai tahun ini dan tahun-tahun ke depan saya kira wajah haji Indonesia ini akan didominasi wajah-wajah lansia," ujarnya.

Politisi Fraksi PAN ini menutur­kan, memang tidak semua lansia membutuhkan pendampingan. Sebab ada juga lansia mandiri. Namun yang menjadi problem jika jemaah tersebut untuk ber­jalan saja membutuhkan tongkat atau kursi roda. "Orang berhaji tapi kan jangan sampai menyusah­kan orang. Jadi mungkin perlu ada keberanian dari kita untuk maaf ini yak, seperti apa kita menyikapi lansia ini," tambah dia. (RM.id)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo