TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Digadang-gadang Jadi Cawapres Ganjar

Prof Nasar Mau Istikharah Dulu

Laporan: AY
Sabtu, 20 Mei 2023 | 08:31 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Digadang-gadang jadi cawapres Ganjar Pranowo, Prof Nasaruddin Umar masih irit bicara. Imam Besar Masjid Istiqlal itu, mengatakan mau salat istikharah dulu.

Hal tersebut dikatakan Prof Nasar usai menghadiri acara KPU, di Kantor KPU, Jakarta, kemarin.

"Kebiasaan saya dalam mengambil keputusan yang penting itu, istikharah dulu. Saya belum istikharah," kata Prof Nasar saat diminta komentar soal namanya disebut-sebut masuk bursa cawapres Ganjar.

Prof Nasar mengaku tidak per­nah bermimpi menjadi cawapres atau pimpinan apapun. Karena selama ini, mantan Wakil Men­teri Agama itu, lebih menikmati kegiatan menghadirkan ketenangan dan kedamaian umat. ­

"Saya kira kami lebih enjoy mengu­rus umat," sambungnya.

Untuk itu, Prof Nasar enggan memastikan apakah bersedia menjadi cawapres Ganjar. Karena dirinya belum ada niatan untuk memikirkan hal itu. Apalagi, dia juga belum pernah dihubungi PDIP dan PPP, dua partai di Senayan yang sudah resmi mengusung Ganjar.

Saya lebih enjoy mengabdikan diri untuk ketenangan, kesejukan, kualitas bangsa kita ke depan," katanya, mengulang jawaban.

Sebelumnya, Ketua Majelis Pertimbangan PPP Romahurmuziy menye­but, Prof Nasar termasuk tokoh yang sedang didekati untuk menjadi bakal cawapres Ganjar.

Nasaruddin Umar termasuk tokoh bangsa yang sedang kita elus-elus untuk menjadi cawapres Mas Ganjar," ucap Rommy, kepada wartawan di Kan­tor Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) usai diterima Bendahara Umum DPP PDIP yang juga Gubernur Sulut, Olly Don­dokambey, di Manado, Selasa (16/5).

Kata Rommy, Prof Nasar selain tokoh berlatar Nahdlatul Ulama (NU), juga berasal dari luar Jawa dan bisa diterima oleh semua kalangan. "Kiai Nasar memiliki kriteria tokoh luar Jawa, warna keagamaan yang moderat, Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, dan bisa diterima luas oleh banyak kalangan," tuturnya.

Lalu apa kata Ganjar? Ganjar mengaku, sudah sejak lama menjalin hubungan baik dengan Prof Nasar. “Waktu menikahkan anaknya, saya juga datang. Bahkan saya datangnya terlambat, ditungguin," kata Ganjar.

Gubernur Jawa Tengah ini menyebut sosok Prof Nasar sebagai ulama karismatik. Ia juga memuji Prof Nasar sebagai tokoh agama yang memiliki pemikiran terbuka.

Ketua DPP PDIP, Nusyirwan Soe­jono menyambut positif nama Prof Nasar masuk radar cawapres Ganjar. Apalagi, Prof Nasar bukan orang yang mengejar jabatan.

Akan lebih bagus apabila ada tokoh yang belum terpikir untuk menjadi wapres, seperti Nasaruddin," sebut Nusyirwan, saat dihubungi Rakyat Merdeka (Tangsel Pos Grup) kemarin.

Menurut Nusyirwan, jika tokoh tersebut tidak pernah berpikir menjadi cawapres, maka dia akan melakukan pekerjaannya dengan ikhlas. Di samping itu, masyarakat membutuhkan pemimpin yang memiliki pengalaman yang cukup.

Sehingga apa yang dikerjakan se­lama ini dilakukan dengan ikhlas tanpa kepentingan keinginan pribadi," papar anggota Komisi V DPR itu.

Selain pengalaman, Nusyirwan mengungkapkan, rekam jejak yang baik pun diperlukan oleh seorang pemimpin. Prof Nasar, ucap dia, merupakan salah satu tokoh yang memiliki rekam jejak yang baik. "Menurut saya, Pak Nasaruddin Umar memiliki rekam jejak yang baik," cetus dia.

Sementara, pengamat politik dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saidiman Ahmad mengatakan, PDIP punya semacam tradisi mengambil tokoh NU sebagai pendamping capres. "Cukup besar potensi tokoh NU seperti Pak Nasar untuk dilirik sebagai bakal cawapres mereka. Apalagi Pak Nasar bukan hanya tokoh NU, tapi juga berasal dari luar Jawa," pungkas Saidiman, kemarin.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo