TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo
Kunjungi Sentra Cemilan Desa Bodag Pacitan

Ibas Bertemu Pengrajin Kolong Klitik Langganan Almarhumah Ani Yudhoyono

Oleh: MS/AY
Jumat, 08 Juli 2022 | 16:46 WIB
Ibas saat berkunjung ke sentra produksi cemilan Kolong Klitik, Pacitan, Jawa Timur. (Ist)
Ibas saat berkunjung ke sentra produksi cemilan Kolong Klitik, Pacitan, Jawa Timur. (Ist)

PACITAN - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas berkunjung ke sentra produksi cemilan Kolong Klitik, di Desa Bodag, Pacitan, Jawa Timur di sela-sela jadwal resesnya, Jumat (8/7).

Kolong Klithik merupakan salah satu camilan khas Pacitan dengan bahan dasar singkong. Rasanya yang gurih dan renyah membuat siapa saja akan merasa ketagihan. Proses pembuatannya pun tidak terlalu rumit.

Ketela yang sudah dikupas dan dicuci bersih kemudian diparut dan diperes untuk menghilangkan kadar air hingga benar-benar kering. Hasil pengepresan kemudian dicampur tepung agar kalis. Adonan tepung dan singkong tersebut kemudian diberi bumbu dan dibentuk menjadi lingkaran-lingkaran kecil, lalu digoreng.

Pada kunjungannya di Desa Bodag, Ibas berkesempatan melihat langsung proses produksi Kolong Klithik.

“Saya sengaja datang ke Desa Bodag, katanya di sini banyak produksi Kolong Klithik. Mas Ibas dulu dengan Almarhumah Bu Ani juga sering kalau ke Pacitan selalu membeli UMKM Kolong Klithik. Kalau Ibu-Ibu semua di sini benar-benar bisa mengembangkan Kolong Klithik sebagai tambahan penghasilan rumah tangga, itu juga menjadi salah satu cara kita untuk menyejahterakan keluarga,” ujar Ibas, Jumat (8/7) dalam keterangan tertulisnya.

 Ibas mengaku, mendorong agar UMKM di Indonesia, khususnya Pacitan tetap tumbuh.

"Saya tidak ingin usaha rakyat kita mati apalagi bangkrut dan tidak tumbuh," ucapnya.

Pemilik UMKM Kolong Klithik Rahayu, Nova Pantayoga menyebutkan bahwa sehari mereka bisa memproduksi hingga 2–3 kuintal kolong. Nova merupakan generasi ketiga penerus produksi Kolong Klithik di UMKM Rahayu. Ia pun sudah tidak memiliki kendala dalam berjualan karena sudah memiliki agen-agen distributor yang langsung mengambil Kolong Klithik di rumah produksi.

“Kalau dari modal terkadang permintaan pasar tinggi, tetapi di sisi lain harga minyak goreng juga sedang tinggi dan terkadang bawang putih mahal. Kami juga masih menggunakan alat-alat tradisional karena itu memang menjadi ciri khas, sehingga belum bisa memaksimalkan potensi permintaan pasar yang tinggi,” jelas Nova.

Salah satu pemilik UMKM Kolong Klithik lain di Desa Bodag yang sudah berjualan sejak tahun 1991, Sriyatin juga menyebutkan bisa memproduksi setidaknya satu kuintal Kolong Klithik per hari. Hasil produksi tersebut kemudian dikemas per sak dan dijual ke Pasar Tulakan, Pasar Tegalombo, dan di wilayah Pacitan lainnya.

Sriyatin mengaku senang atas kunjungan Ibas di Desa Bodag yang sangat memperhatikan UMKM.

“Semoga kedatangan Mas Ibas ke mari bisa membantu kami. Maturnuwun (terima kasih) Mas Ibas, semoga bisa menjadi pemimpin yang amanah dan peduli rakyat. Aamin,” kata Sriyatin.

Sebelum berpamitan, Ibas juga membagikan oleh-oleh berupa sembako untuk masyarakat Desa Bodag yang datang menyambutnya dengan begitu gembira dan penuh antusias.

“Terima kasih Mas Ibas untuk oleh-oleh dan kunjungannya. Semoga Kolong Klithik Bodag juga semakin dikenal bahkan sampai ke Jakarta. Sukses selalu, salam untuk keluarga semoga suka sama kolong-nya,” kata Desi salah satu karyawan UMKM sekaligus penerima sembako. (rm.id)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo