Depan Zelensky, Jokowi Tegaskan Kesiapan Indonesia Jadi Jembatan Perdamaian Ukraina-Rusia

JEPANG - Senyum sumringah terpancar dari wajah Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, saat berjumpa dengan Presiden Jokowi di acara KTT G7 di Hiroshima, Jepang, Minggu (21/5).

"Apa kabar," tanya Zelensky dalam bahasa Inggris, sambil menjabat erat tangan Jokowi. "Baik," sahut Jokowi tersenyum.

Kedua kepala negara kemudian terlibat dalam pembicaraan bilateral. Dalam kesempatan itu, Jokowi didampingi sejumlah pejabat, antara lain Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.

Jokowi mengaku terus mengikuti perkembangan situasi di Ukraina. Namun, dia ingin mendengar langsung informasi dari Zelensky.

Presiden ke-7 RI ini juga menyampaikan rasa prihatin dan duka mendalam untuk korban perang di Ukraina.

Zelensky yang terlihat antusias dalam pertemuan tersebut, mengaku masih mengingat momen kunjungan Jokowi ke Ukraina. 

Kunjungan di masa sulit itu sangat berarti. Terima kasih banyak. Kami tidak akan pernah melupakannya," ujar Zelensky.

Dalam pertemuan tersebut, Jokowi menegaskan, Indonesia akan terus mendukung upaya perdamaian di Ukraina. “Indonesia siap jadi jembatan perdamaian antara Ukraina dan Rusia,” tandasnya.

Kedua pemimpin juga berbicara mengenai masalah pangan, sebagaimana yang telah dibahas di Kiev beberapa waktu lalu.

Jokowi menyampaikan dukungannya, terhadap perpanjangan Black Sea Grain Initiative.

“Saya sambut baik perpanjangan Black Sea Grain Initiative selama 2 bulan. Ini sangat penting untuk kelancaran rantai pasok gandum dunia,” tuturnya.

Selain masalah pangan, pertemuan juga membahas tentang bantuan kemanusiaan. Indonesia telah berkomitmen untuk berkontribusi dalam perbaikan salah satu rumah sakit di Ukraina.

Pemerintah Indonesia terus koordinasi dengan Bank Dunia dan Kementerian Kesehatan Ukraina terkait hal ini,” ucap Jokowi. (RM.id)