TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Teroris Ancam Tembak Pilot Susi Air, Panglima TNI Main Halus

Oleh: Farhan
Selasa, 30 Mei 2023 | 08:15 WIB
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono. Foto ; Ist
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono. Foto ; Ist

JAKARTA - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono tidak terpancing dengan ancaman Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang akan menembak pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens. Yudo memilih jalan halus, dengan pertimbangan keselamatan dan keamanan warga Papua menjadi prioritas utama. 

Yudo tidak membocorkan mekanisme dan strategi penyelamatan Philip. Kata dia, yang terpenting tidak ada pertumpahan darah, khususnya yang menyasar warga Papua. 

"Kami tetap berusaha menyelamatkan pilot dengan tidak menimbulkan korban jiwa, baik dari masyarakat," kata Yudo, di sela Rapat Koordinasi Sinergitas Pemerintah Dalam Menjaga Stabilitas Politik dan Keamanan untuk Menyukseskan Pemilu 2024, di Hotel Westin, Jakarta Selatan, kemarin. 

Yudo mengakui, menyelamatkan Philip dari sanderaan para teroris Papua itu, memang tidak mudah. Apalagi, ada beberapa kendala yang dihadapi. 

"Sudah disebutkan Pak Presiden juga, ada kendala cuaca, kendala medan. Kita ada kendala-kendala yang tidak harus saya buka di media," imbuhnya.

Makanya, lanjut Yudo, Pemerintah melibatkan pihak ketiga, dalam hal ini tokoh agama dan masyarakat, untuk membantu membebaskan Philip dari cengkraman teroris Papua. "Mereka (tokoh agama dan masyarakat) tidak berharap terjadi kontak tembak antara TNI-Polri untuk menyelamatkan itu, kita coba penuhi," terangnya

Di kesempatan yang sama, Menko Polhukam Mahfud MD berbicara mengenai kedaulatan negara dalam upaya membebaskan Philip. Maksudnya, Pemerintah menutup pintu rapat-rapat campur tangan negara asing dalam membebaskan pilot maskapai penerbangan milik mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, itu. 

"Kasus penyanderaan pilot Susi Air itu ya kita tangani sendiri secara internal. Apa pun taruhannya, tidak boleh masuk dunia internasional di situ," tegas Mahfud.

Mahfud melanjutkan, menerima bantuan asing dalam membebaskan Philip berisiko besar bagi Indonesia. "Karena, kalau itu diiyakan, nanti akan merembet ke PBB, ke mana, ternyata ada ini ada itu. Sehingga kita tolak setiap upaya campur tangan internasional yang disodorkan oleh LSM internasional," terangnya.

Sementara, Polri memastikan akan menindak tegas teroris Papua yang menyandera Philip. Namun, Polri belum bisa membeberkan langkah konkret apa dalam upaya melakukan penegakan hukum terhadap kelompok separatis tersebut.

Untuk penindakan ini, Polri meminta masyarakat bersabar. "Mohon kesabaran masyarakat karena prosesnya memerlukan waktu," ucap Kabid Humas Polda Papua Ignatius Benny Ady Prabowo, kemarin. 

Sebelumnya, KKB merilis video yang menggambarkan kondisi Philip yang mereka sandera sejak Februari lalu. Dalam video tersebut, Philip mengatakan akan ditembak teroris Papua jika negosiasi pembebasannya gagal. 

Video tersebut awalnya disebar Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom di jejaring media internasional yang dikenalnya. Philips muncul dalam posisi setengah berdiri dengan mengenakan kaos berwarna hitam sembari memegang bendera Bintang Kejora. Ia dikelilingi para anggota KKB yang mengacungkan senapan.

Di video ini, Philips terlihat lebih kurus dibandingkan video yang muncul sebelumnya. Terselip pesan menyedihkan yang disampaikan pilot asal Selandia Baru itu. "Jika itu (negosiasi) tidak terjadi, dalam waktu dua bulan mereka mengatakan akan menembak saya," ucapnya. (RM.id)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo