Survei LSI: 88,7 Persen Masyarakat Puas Erick Thohir Pimpin PSSI
JAKARTA - Hasil riset nasional terbaru Lingkaran Survei Indonesia (LSI) bertajuk "Sepak Bola Kita: Antara Masalah dan Prestasi" mengungkap, sebanyak 88,7 persen responden yang mengetahui Erick Thohir menjabat Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), puas terhadap kinerja mantan Presiden Inter Milan dalam memimpin induk organisasi sepak bola di Tanah Air.
Rinciannya, sebanyak 17,3 persen menyatakan sangat puas. Sebanyak 71,4 persen puas.
"Ini satu hal yang baik, saya kira. Modal yang bagus," kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan dalam keterangan pers virtual, Minggu (20/8).
Dalam kesempatan tersebut, Djayadi mengungkap empat besar harapan rakyat Indonesia, yang disandarkan pada PSSI saat ini. Berikut rinciannya:
1. PSSI bisa mengantar Indonesia meraih prestasi tinggi di tingkat dunia (27 persen).
2. PSSI mampu mencetak atlet sepak bola berkualitas (20,3 persen).
3. PSSI mampu memberantas mafia bola (14,9 persen).
PSSI menjadi lebih profesional (11,7 persen).
"Kalau saya kategorikan, harapannya ada dua. Pertama, masyarakat ingin sepak bola kita berprestasi. Kedua, masyarakat kita ingin, masalah-masalah sepak bola bisa segera diatasi," papar Djayadi.
"Dua masalah yang terlihat di sini adalah mafia bola dan profesionalitas PSSI. Ini suatu hal yang penting disegerakan. Harus betul-betul diseriusi. Supaya, harapan masyarakat yang sudah muncul, tidak layu kembali," imbuhnya.
Survei nasional yang dijalankan pada 3-9 Agustus 2023 ini, mengambil populasi seluruh warga negara Indonesia (WNI) yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Dari populasi itu, 1.220 responden terpilih secara random (multistage random sampling). Kemudian, dilakukan oversample etnis China sebanyak 300 responden. Sehingga, total sampel yang dianalisis berjumlah 1.520 responden.
Survei ini memiliki margin of error +/- 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 perse, dengan asumsi simple random sampling.
Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka, oleh pewawancara yang telah dilatih.
Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen, dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check).
Dalam quality control, tidak ditemukan kesalahan berarti.
TangselCity | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Pendidikan | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 22 jam yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu