TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo
Iptek Dan Data Jadi Kunci

Luhut Optimis, Satu Dekade Lagi, PDB Indonesia Tembus 3 Triliun Dolar AS

Oleh: HES/AY
Minggu, 24 Juli 2022 | 12:39 WIB
Luhut Binsar Pandjaitan. (Ist)
Luhut Binsar Pandjaitan. (Ist)

JAKARTA - Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan pentingnya penyelesaian masalah berbasis kerja sama dan penggunaan ilmu pengetahuan, teknologi, serta data sebagai dasar kebijakan.  

Menurutnya, hal itu telah terbukti efektif dalam penanganan Covid-19, yang sejauh ini merupakan masalah paling kompleks. Mengingat aspek kesehatan dan ekonomi harus mendapatkan perhatian yang sama besar.

"Kebijakan penanganan yang cepat dan terintegrasi, sebagaimana penanganan Covid-19 juga kami terapkan untuk menyelesaikan persoalan di tengah berbagai tantangan dan ketidakpastian. Seperti perang Ukraina-Rusia, kenaikan harga pangan dan energi di tingkat internasional, perlambatan ekonomi dunia, serta krisis ekonomi dan politik," papar Luhut.

Pola penanganan Covid-19 yang cepat, terintegrasi, dan komprehensif juga diterapkan dalam kebijakan pengendalian harga minyak goreng, serta menjaga kondisi pemulihan dan stabilitas makroekonomi Indonesia.

Luhut menuturkan, dalam 8 tahun terakhir, Indonesia telah berhasil mentransformasi ekonomi menjadi lebih efisien, lebih maju, dan tidak terlalu bergantung pada komoditas.

Hal ini dicapai berkat hilirisasi industri, peningkatan efisiensi melalui digitalisasi, dan transformasi perdesaan.

Melalui upaya transformasi ekonomi yang konsisten, ekonomi Indonesia dapat selangkah lagi menjadi negara maju.

"Dalam satu dekade ke depan, produk domestik bruto (PDB) Indonesia dapat meningkat hingga 3,0 triliun dolar AS dengan pendapatan per kapita di kisaran 10 ribu dolar AS," ungkap Luhut.

Ketahanan ekonomi Indonesia saat ini, didorong oleh proses transformasi ekonomi. Tak lagi mengandalkan komoditas mentah. Namun, hilirisasi industri juga harus memperhatikan aspek lingkungan.

Melalui transformasi ekonomi, Indonesia juga mendapat transfer teknologi, added value, dan penciptaan lapangan kerja untuk tenaga kerja lokal. Sehingga, pemerataan ekonomi khususnya di daerah luar Jawa menjadi lebih cepat terwujud. Antara lain melalui IMIP, IWIP, Kaltara, hilirisasi EV Battery Supply Chain.

Hilirisasi industri membuat pembangunan menjadi lebih merata, dan mendorong industrialisasi di wilayah timur Indonesia.

"Selanjutnya, akan semakin banyak potensi pengembangan hilirisasi industri di Indonesia, yang juga dapat dilakukan secara multi-partit melalui kerja sama multi negara. Untuk mendorong kolaborasi di tingkat global, Indonesia juga aktif menjalin kerja sama dengan berbagai negara dunia," beber Luhut.

Selain itu, para pengusaha juga dapat saling berkolaborasi untuk melengkapi mata rantai industri di Indonesia. Serta menjaga kestabilan ekonomi Indonesia, dan membawa Indonesia ke level PDB negara maju. (rm id)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo