TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Disanksi Karena Suka Ngeledek PDIP

Ade Armando Manut Ke Kaesang

Laporan: AY
Sabtu, 07 Oktober 2023 | 09:46 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep mem­berikan sanksi kepada kadernya, Ade Arman­do yang suka ngeledek PDIP. Mendapat sanksi dari Kaesang, Ade Ar­mando pilih manut.

Kaesang ingin menciptakan iklim Pemilu yang sejuk, tanpa adanya aksi saling sindir di antara partai politik. Menurut dia, jika aksi saling sindir itu dibiar­kan bisa menimbulkan gejolak di tengah mas­yarakat, dan berujung pada polarisasi.

Karena itu, Kaesang menilai, sikap Ade Ar­mando yang kerap ngeledek PDIP sebagai tindakan tidak terpuji dan bisa membuat gaduh. Ia pun memintanya berhenti melakukan sindiran. Dan sebagai ketegasan, pu­tra bungsu Presiden Jokowi ini men­jatuhkan sanksi kepada Ade Armando sebagai langkah pendisiplinan.

"Untuk sementara kita suruh Bang Ade Armando traktir kita di DPP, itu sanksi pertama. Ya, jangan sampai ada sanksi kedua," kata Kaesang, kepada wartawan di Kantor PP Muhammadiyah, Kota Yogyakarta, Jumat (6/10/2023).

Selain Ade Armando, Kaesang juga mengaku telah memberikan sanksi kepada beberapa kader lain.

"Sudah kami disiplinkan, sudah kami ingatkan di setiap meeting ming­guan, Kami berpolitik yang gembira, sopan dan santuy," ucap Kaesang.

Diketahui, sebelum Kaesang men­jadi Ketum PSI, PDIP dengan PSI sempat terlibat saling sindir. Ade Armando salah satu orang yang paling rajin negeledek PDIP.

Sehari sebelumnya, saat bertemu dengan Ketua DPP PDIP Puan Maha­rani, Kaesang sempat meminta maaf atas kelakuan kadernya yang suka meledek kandang banteng.

Lalu, apa kata Ade Armando disank­si Kaesang? Ade Armando mengaku, bakal manut atas perintah Kaesang. Dia berjanji bakal mematuhi perintah Ketua Umumnya untuk mentraktir seluruh kader yang ada di DPP PSI.

Saya siap ikuti arahan ketua umum yang baru,” kata Ade, dikutip dari ung­gahannya di akun Twitter X pribadinya @adearmando61, Jumat (6/10/2023).

Dalam unggahannya itu, Ade Ar­mando juga mengaku kerap disindir netizen karena tunduk pada anak muda. Namun, ia mengaku tak mau ambil pusing. Menurutnya, narasi tersebut merupakan politik adu domba yang tak mempan terhadapnya.

Ade Armando merasa tidak lebih pintar dari Kaesang yang usianya leb­ih muda. Ia pun menuturkan sejumlah alasannya. “Pertama, Mas Kaesang itu Ketua Umum PSI, saya cuma anggota PSI. Ya saya nurutlah,” ujarnya.

Apalagi, kata Ade Armando, Kaesang merupakan putra Presiden Jokowi. Sehingga, dia menduga te­guran itu berasal dari kepala negara. Oleh karena itu, dia menilai gaya poli­tiknya perlu diperbaiki. Agar sesuai dengan sikap santun Presiden Jokowi yang terbukti efektif.

“Sebagai keturunan Sumatera, gaya politik saya memang frontal, tapi saya harus akui dong, Pak Jokowi sudah sukses menerapkan politik gaya Solo selama lebih dari 10 tahun,” jelasnya.

Menurut dia, dengan masuknya Kaesang sebagai Ketua Umum PSI, secara perlahan telah mendongkrak elektabilitas partai. Atas dasar itu, ia tidak ingin lagi menggunakan cara lamanya dalam berpolitik, karena situasinya pun sudah berbeda.

“Nah karena PSI di atas angin, saya harus lebih humble dong. Kemarin-kemarin itu saya berantem karena merasa diinjak-injak mereka yang benci PSI. Sekarang saya merasa PSI sudah kuat, jadi buat apa juga beran­tem? Karena itu saya akan ambil gaya berbeda," pungkasnya.

Di jagat maya, netizen ikut mengomentari Ade Armando kena sanksi Kaesang. “Terima kasih.....bang Ade sudah berbesar hati menerima masukan dari mas ketum,” cuit @JokoS60600970. “Damai.. damai..,” kata akun @mhbahaudin.

Sementara akun @Rachmayan­to memuji kepemimpinan Kaesang. “Setuju pendapat Anda. Kaesang bukan ketum abal-abal. Di balik ke-cengesan-nya, dia punya pemikiran yang genuine,” ujarnya. “Moga berubah menjadi lebih baik. Tetap semangat!” Cuit akun @Nurlinaetty.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo