Kakek Asal Pamulang Gowes Sepeda Menuju Tanah Suci

PAMULANG-Seorang kakek asal Pamulang yakni, Supriadi (53) hendak pergi ke Tanah Suci Mekkah dengan bersepeda. Dia kini baru sampai Kabupaten Komering Ilir, Sumatera Selatan setelah sebelumnya memulai perjalanannya dengan mengayuh sepeda MTB dari kawasan Serpong.

 Supriadi menargetkan waktu 7 bulan dengan megendarai sepedanya, tiba di Mekkah, Arab Saudi, untuk menunaikan ibadah haji. Sepeda Supriadi telah dirancang agar mampu mengangkut beberapa perlengkapan perjalanannya, dan terlihat ada pelat bertuliskan “Indonesia to Makkah”, dan ada bendera Indonesai berukuran kecil di bagian atasnya.

 Kisah perjalanan kakek asal Kota Tangerang Selatan (Tangsel) ini dibagikan di akun TikTok @gibran_asry31, dan telah ditonton jutaan kali. Dalam video itu, Supriadi membagikan ceritanya, yang dia mulai  dari Masjid Al-Ikhlas, Kelurahan Cilenggang, Kecamatan Serpong pada 29 September lalu.

 Dengan doa restu dari anak dan istrinya,  Supriadi pun mengayuh sepedanya dari Kota yang memiliki moto Cerdas, Modern, dan Religius ini menuju Mekkah. Dari dukungan keluarganya, Supriadi mengaku tidak hanya mendapatkan semangat, tetapi juga menambah fit tubuhnya untuk terus mengayuh sepeda itu.

 “Alhamdulillah kondisi badan masih sehat, dukungan dan doa dari keluarga dari anak dan istri bikin makin semangat,” ujarnya.

 Supriadi akan menempuh jalur berbagai provinsi di Indonesia hingga bisa menyebrang ke Malaysia melalui Batam. “Selama perjalanan sudah melewati beberapa provinsi seperti Banten, Lampung dan sekarang sampai di Sumatera Selatan. Selanjutnya saya akan berjalan arah Riau dan Batam,” ujarnya.

 Supriadi menargetkan waktu perjalanan 7 bulan dengan sepedanya itu, dengan melewati 20 negara agar tibah di tanah suci Makkah.

 “Barulah nantinya nyebrang ke Singapura, total sekitar 20 negara yang akan dilewati hingga sampai ke Mekkah,” kata Supriadi.

 Masjid dan musolah yang ia temui selama perjalanan itu lah yang menjadi tempat peristirahatanya ketika lelah. “Perjalanan saya mulai pukul 06.00 WIB, lanjut sekitar jam 10.00 WIB untuk salat dhuha, setelah itu lanjut lagi,” katanya.

 Supriadi menjelaskan, aksinya ini berlandaskan niat untuk menunaikan ibadah. “Kalau daftar haji itu bisa nunggu 20 tahun, jadi saya tempuh jalan ini untuk menunaikan rukun Islam,” bebernya.