TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Mengaku Jadi Orang Orba-Orla Sekaligus

Kagumi Ilmu Solo Jokowi

Laporan: AY
Minggu, 29 Oktober 2023 | 09:05 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Calon Presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto kembali menyampaikan pujian kepada Presiden Jokowi. Salah satu yang dikagumi Prabowo adalah kepiawaian Jokowi merangkul lawan politiknya. Prabowo yang mengaku sebagai Orba dan Orla, kagum dengan ilmu politik Solo Jokowi.

Pujian itu disampaikan Prabowo saat berpidato di acara deklarasi Prabowo sebagai Capres oleh Relawan Pemuda Penerus Negeri, di Djakarta Theater, Jakarta, Sabtu (28/10/2023). Relawan ini bentukan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.

Prabowo tiba di lokasi sekitar pukul 4.30 sore. Eks Danjen Kopassus itu, tampil dengan kemeja lengan panjang warna putih. Ia datang didampingi Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani, dan Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani.

Tiba di lokasi, Prabowo disambut Bahlil yang merupakan  Ketua Dewan Pembina Penerus Negeri dan Koordinator Nasional Penerus Negeri, Pradana Indraputra. Acara ini dihadiri 1.500 relawan anak muda. Sebagian dari mereka masih duduk di bangku SMA.

Dalam pilpres 2019, kelompok relawan yang dibina Bahlil Lahadalia ini bernama relawan Milenial Jokowi yang all out memberikan dukungan kepada pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin.

Acara diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, pembacaan deklarasi dukungan kepada Prabowo, dan sambutan-sambutan dari Bahlil dan Pradana. Setelah itu, giliran Prabowo yang diberikan panggung untuk menyampaikan orasi politiknya.

Prabowo mengawali pidato dengan menyampaikan ucapan terima kasih kepada para relawan yang sudah memberikan dukungan. Eks Danjen Kopassus itu mengaku merasakan optimisme dan kegembiraan dari semangat anak muda yang hadir tersebut.

Ketua Umum Partai Gerinda ini berpidato dengan diselingi guyon. Ia misalnya, mengomentari para relawan yang pada pilpres sebelumnya mendukung Jokowi. "Ternyata kalian toh yang bikin saya kalah," kata Prabowo, sambil tertawa, yang disambut tepuk tangan meriah.

Prabowo kemudian menceritakan pengalamannya kalah dua kali di Pilpres lawan Jokowi. Yaitu di Pilpres 2014 dan 2019. Nah, setelah dua kali kalah itu lalu kemudian diajak masuk kabinet.

Menurutnya, Jokowi benar-benar menerapkan politik Solo. Ilmu politik Jokowi luar biasa. Salah satu kehebatannya itu adalah cara merangkul lawan politiknya.

Kata Prabowo, meski dirinya kalah Pilpres, setelah pemilu selesai, Jokowi mau menemuinya. Padahal, kata dia, di negara Barat biasanya biasanya yang kalah yang telpon atau yang datang kepada yang menang. "Ini sebaliknya. Memang ilmu orang Solo ini luar biasa," kata Prabowo disambut tepuk tangan hadirin.

Prabowo mengatakan, ilmu politik Solo Jokowi itu lebih tinggi beberapa tingkat dari ilmu politik Banyumas. Memang dalam sejarah budaya di Indonesia, Solo dan Yogyakarta selalu melahirkan pemimpin-pemimpin besar. "Aku darahnya Banyumas. Setengah Banyumas, setengah Minahasa di Langowan.  Jadi setengah orba (Orang Banyumas) setengah Orla (Orang Langowan)," kata Prabowo, setengah bercanda.

Saat bertemu Jokowi itu, Prabowo menyampaikan selamat kepada Jokowi karena sudah menerima mandat rakyat. Prabowo mengaku tak baper. Karena itu, ia ikut hadir dalam pelantikan Jokowi sebagai presiden. Di periode kedua, Jokowi lalu mengajaknya bergabung dalam kabinet sebagai Menteri Pertahanan.

"Setelah saya bergabung dan bekerja di dalam kabinet Jokowi, saya melihat sendiri Pak Jokowi bekerja untuk seluruh rakyat Indonesia. Pak Jokowi selalu memikirkan rakyat Indonesia. Rakyat yang paling lemah, rakyat yang paling miskin, itu selalu dipikirkan beliau," ucapnya.

Prabowo menambahkan, pembangunan bangsa tidak dapat dilaksanakan dalam waktu yang singkat. Pembangunan harus berkelanjutan. Selama 9 tahun ini, kata dia, Jokowi sudah membangun fondasi yang kokoh dan kuat.

“Membangun bangsa perlu fondasi yang kuat, bata demi bata, tiang demi tiang, struktur demi struktur. Kita teruskan apa yang Pak Jokowi sudah bangun selama ini. Kita sempurnakan dan tambahkan bila perlu,” ucap Prabowo.

Di tempat yang sama, Bahlil  mengingatkan rakyat untuk jangan sampai salah memilih pemimpin. Kata dia, pemimpin Indonesia nanti sudah harus teruji dan sudah selesai dengan dirinya sendiri.  "Kalau tidak begitu, repot. Saya ini ada di dalam kabinet dan saya tahu persis kinerja Pak Prabowo ini," katanya.

Menurut politisi asal Papua ini, Prabowo-Gibran ini paket komplit. Prabowo dikenal sebagai jenderal ahli strategi, ahli bidang pertahanan, jago dalam hal diplomasi, pengusaha juga.

Selain itu, kata dia, Prabowo adalah Capres yang paling detail bicara soal hilirisasi. "Kalau dibilang program Pak Prabowo sama dengan program Pak Jokowi, sebab memang Pak Prabowo mengerti dan ikut menjalani, bukan ikut-ikutan,” ucap Bahlil.

Sementara itu, Pradana mengatakan, banyak pemuda yang memiliki peran membawa perubahan, tidak hanya untuk tingkat daerah tapi juga nasional. Kalau melihat sejarah bangsa Indonesia, begitu banyak pemuda yang pernah menjabat posisi strategis dalam pemerintahan, seperti Panglima Jendral Sudirman umur 34 tahun, Ali Sadikin sebagai Gubernur DKI di usia yang masih sangat muda.

"Ide dan terobosan yang digulirkan pemuda adalah sesuatu relevan dengan generasi muda pula,” ungkap pria yang akrab disapa Dana ini.

Momentum saat ini, dipercaya sangat pas dengan hadirnya sosok pemuda yang turun dalam kancah pemilihan umum. Sosok Gibran Rakabuming Raka yang meramaikan pesta demokrasi, bisa mewakili peran pemuda untuk sama-sama membangun negeri agar semakin maju ke depannya.

“Kami mengajak masyarakat terutama kaum milenial dan generasi Z untuk mendukung pasangan Prabowo-Gibran terutama karena suara pemuda akan menjadi suara mayoritas alias suara penentu pada Pilpres 2024 mendatang,” pungkasnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo