TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

RELIJIUCITY

SEA Games 2025

Indeks

Dewan Pers

Pemkot Tangsel Bergerak Cepat Atasi Sampah, Armada Tambahan Dikerahkan hingga Solusi PSEL Disiapkan

Reporter: Redaksi
Editor: Ari Supriadi
Kamis, 18 Desember 2025 | 16:50 WIB
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Tangsel Tb. Asep Nurdin. (Dok. Humas Pemkot Tangsel
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Tangsel Tb. Asep Nurdin. (Dok. Humas Pemkot Tangsel

TANGERANG SELATAN - Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) mulai melakukan langkah cepat menangani penumpukan sampah yang terjadi di sejumlah titik strategis, termasuk kawasan flyover Ciputat yang sebelumnya ramai diperbincangkan publik.

 

Pengangkutan sampah dilakukan secara bertahap dengan mengerahkan armada tambahan serta membentuk satuan tugas khusus guna mempercepat pembersihan area terdampak.

Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie, melalui Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Tangsel Tb. Asep Nurdin, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat kondisi tersebut.

 

“Bapak Wali Kota memahami betul dampak yang dirasakan warga, mulai dari bau menyengat hingga potensi gangguan kesehatan akibat air lindi. Kenyamanan dan kesehatan lingkungan menjadi perhatian utama pemerintah,” ujar Asep dalam keterangannya, Kamis (18/12/2025).

Asep memaparkan, produksi sampah harian di Tangsel saat ini mencapai sekitar 1.200-1.300 ton per hari, sementara kapasitas pengelolaan yang tersedia baru mampu menangani sekitar 1.050 ton. Selisih inilah yang menyebabkan akumulasi sampah di sejumlah fasilitas publik.

Sebagai langkah konkret, Pemkot Tangsel mengerahkan 15 unit armada truk tambahan serta personel gabungan untuk mempercepat pengangkutan sampah, khususnya di titik-titik rawan seperti flyover Ciputat.

Selain pengangkutan, area yang telah dibersihkan langsung dilakukan sterilisasi lingkungan dengan penyemprotan bio-desinfektan guna menetralkan air lindi dan menghilangkan bau. Pemerintah juga menempatkan petugas di lokasi rawan guna mencegah praktik pembuangan sampah liar.

“Tidak ada lagi toleransi terhadap pembuangan sampah sembarangan di fasilitas publik,” tegas Asep.

Tak hanya fokus pada penanganan jangka pendek, Pemkot Tangsel juga menyiapkan solusi jangka panjang melalui pembangunan Fasilitas Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL). Proyek ini ditargetkan menjadi solusi permanen dalam mengurangi ketergantungan terhadap tempat pembuangan akhir konvensional.

“PSEL menjadi langkah strategis untuk mengubah limbah menjadi energi bersih. Kami menargetkan groundbreaking pada kuartal III tahun depan,” jelasnya.

Di sisi lain, Pemkot Tangsel turut melakukan evaluasi menyeluruh, termasuk pola komunikasi pemerintah dengan warga sekitar TPA Cipeucang. Sebagai bagian dari perubahan perilaku, pemerintah meluncurkan Gerakan 1.000 Bank Sampah Sekolah dan RT, dengan target pengurangan sampah hingga 25 persen dalam dua tahun.

Program ini diharapkan mendorong masyarakat untuk memilah sampah sejak dari sumbernya sekaligus memberi nilai ekonomi bagi warga.

Menanggapi sorotan publik terkait kondisi TPA Cipeucang, Asep menegaskan bahwa Pemkot Tangsel tidak menutup mata. Berbagai langkah korektif telah dilakukan, mulai dari peningkatan frekuensi penyemprotan deodorizer hingga percepatan pembangunan Lindi Treatment Plant (LTP).

Di akhir keterangannya, Asep mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berkolaborasi dalam mengatasi persoalan sampah.

“Pemerintah menyiapkan sistemnya, tetapi keberhasilan sangat bergantung pada peran aktif masyarakat. Mari jadikan situasi ini sebagai momentum perubahan menuju Tangerang Selatan yang lebih bersih dan sehat,” pungkasnya.(*)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit