TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo
Citayam Fashion Week Semrawut

Polisi Dan Dishub Blokade Zebra Cross Dukuh Atas

Oleh: MS/AY
Kamis, 28 Juli 2022 | 11:26 WIB
Citayam Fashion Week. (Ist)
Citayam Fashion Week. (Ist)

JAKARTA - Meningkatnya pengunjung Citayam Fashion Week (CFW) membuat kawasan Dukuh Atas di Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, semrawut. Lalu lintas macet dan banyak kendaraan parkir sembarangan.

Petugas Polda Metro Jaya, Satpol PP dan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta akhirnya mem-blokade zebra cross, jalur penyeberangan yang digunakan menjadi catwalk, untuk mengurai kemacetan. Tak hanya itu, petugas memasang barrier di sepanjang sisi jalan tersebut untuk mencegah pengunjung melintas sembarangan.

“Zebra cross hanya untuk menyeberang, bukan fashion show,” teriak petugas dari mobil komando kepolisian, Selasa (26/7), mengingatkan pengunjung CFW.

Meski zebra cross diblokade, tak lantas pengunjung membubarkan diri. Mereka tetap berkumpul di sekitar lokasi. Petugas akhirnya memberikan kelonggaran. Membolehkan pengunjung melakukan fashion show, tetapi dibatasi hanya di trotoar.

“Kami bersama Satpol PP akan melakukan penertiban terhadap hal-hal yang melanggar aturan,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E. Zulpan, Selasa (26/7).

Penertiban akan dilakukan, papar Zulpan, mengacu pada arahan Pemerintah Daerah (Pemda). Yakni, waktu berkumpul di Dukuh Atas dibatasi hingga pukul 22.00 WIB.

“Pemerintah Daerah telah menyampaikan pukul 22.00 WIB adalah batas waktu terakhir untuk para adik-adik, remaja kita berada di sana,” terangnya.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman menyarankan CFW di Dukuh Atas digelar saat Car Free Day (CFD) atau akhir pekan. Sebab, jika dilakukan setiap hari, CFW berpotensi mengganggu arus lalu lintas dan aktivitas masyarakat.

“CFW tidak dilarang namun harus sesuai aturan dan tidak mengganggu ketertiban,” tegasnya.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, zebra cross di Dukuh Atas diblokade agar remaja lebih bijak memanfaatkan fasilitas publik.

“Zebra cross kan untuk pejalan kaki, untuk menyeberang,” ingat Riza, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (26/7).

Riza berharap, remaja SCBD (Sudirman, Citayam, Bojong Gede, dan Depok) dan pejalan kaki, bisa saling pengertian.

“Kalau (CFW) hanya sekali-sekali, mungkin kita bisa mengerti. Tapi kalau terus dilakukan, yang mau lewat jadi harus mengalah terus,” sentilnya.

Meski begitu, Riza menegaskan, pihaknya mengapresiasi CFW. Oleh sebab itu, pihaknya berencana memberikan bimbingan kepada remaja SCBD.

Untuk mencegah kemacetan, Dishub DKI Jakarta meminta pengunjung CFW menggunakan transportasi umum. Terlebih, di sekitar lokasi CFW tidak ada lahan parkir.

Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo menjelaskan, ada lima layanan transportasi umum yang bisa dimanfaatkan pengunjung ke lokasi CFW Dukuh Atas.

Yakni, Transjakarta di Halte Dukuh Atas, Moda Raya Terpadu (MRT) di Stasiun Dukuh Atas dan Kereta Rel Listrik (KRL) di Stasiun Sudirman. Lalu, Kereta Bandara di Stasiun BNI City dan Lintas Rel Terpadu (LRT) Jabodebek yang akan beroperasi.

Ditegaskan Syafrin, memarkirkan kendaraan di trotoar atau badan jalan, melanggar hukum.

“Selain tidak sesuai peruntukan, memicu kepadatan arus lalu lintas,” kata Syafrin.

Dia berjanji akan lebih intensif melakukan penertiban bersama instansi lain di kawasan tersebut.

Dongkrak Ekonomi

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Zita Anjani mengaku, tidak setuju dengan rencana pemindahan kegiatan CFW dari Dukuh Atas ke lokasi lain. Menurut Zita, pemindahan lokasi CFW bukan kewenangan eksekutif maupun legislatif.

“Itu bukan hak (kewenangan) kami untuk memindahkan. Karena ini (CFW) kan fenomena alami,” kata Zita, di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (26/7).

Menurut Zita, Pemprov dan DPRD DKI hanya bisa memfasilitasi kegiatan. Pemindahan bisa dilakukan jika remaja SCBD berkenan pindah lokasi. Disebutkannya, Jakarta memiliki sejumlah tempat alternatif yang bisa digunakan untuk CFW antara lain Kanal Banjir Timur (KBT), Sudirman Central Business District (SCBD), dan Pantai Indah Kapuk (PIK).

Jika tak mau pindah, sebagai jalan tengah, Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini mengusulkan, CFW digelar setiap akhir pekan yakni Jumat hingga Minggu. Pada hari itu, dilakukan kebijakan hari bebas kendaraan di lokasi.

“CFW fenomena bagus. Di Jepang ada Harajuku, tidak disetop sama pemerintahnya, justru kini menjadi ikon,” katanya.

Dia menuturkan, CFW mendorong kegiatan ekonomi. Usaha kecil di lokasi CFW menjadi ramai pembeli. Ajang ini juga mendorong industri fashion bergeliat. (rm.id)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo