Siaga Hadapi Musim Hujan, BPBD Tangsel Petakan 37 Titik Rawan Banjir

SERPONG - Setelah berbulan-bulan musim kemarau terjadi, beberapa waktu belakangan ini hujan mulai mengguyur sejumlah wilayah di Kota Tangerang Selatan (Tangsel). 

Hal tersebut turut menjadi perhatian bagi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangsel. Sebab hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi beberapa waktu lalu, dapat berpotensi menyebabkan banjir, air menggenang, atau bahkan longsor. Seperti yang sempat terjadi saat hujan mengguyur wilayah Setu, Tangsel pada Minggu (5/11/2023) lalu. 

Kepala BPBD Kota Tangsel, Sutang mengatakan, untuk menghadapi musim hujan yang diprediksi akan segera tiba, BPBD Tangsel melakukan apel kesiapsiagaan bencana dan gelar pasukan. 

Hal itu dilakukan guna memetakan titik rawan bencana dan kekuatan pasukan dalam menghadapi musim dan faktor alam yang silih berganti. 

Pada kesempatan itu, Ia memetakan, terdapat 37 titik rawan banjir yang tersebar di wilayah Tangsel. 

"Banjir ada 37 titik. Mudah-mudahan tahun ini kalau prediksi dari BMKG, hujan tahun ini di kisaran yang normal. Mudah-mudahan tidak ekstrem. Untuk banjir, sebenarnya merata di seluruh kecamatan, namun paling banyak memang di Pondok Aren dan Pamulang," ungkap Sutang, Sabtu (11/11/2023). 

Selain potensi banjir dan genangan, Ia mencatat terdapat pula sejumlah titik longsor. 

"Longsor kalau melihat tahun lalu ada 6 titik longsor. Kalau dilihat itu cuma kapasitas yang kecil-kecil," kata Sutang. 

Sebagai langkah antisipasi, lanjut Sutang, BPBD juga telah berkoordinasi dengan dinas-dinas teknis terkait. 

"Dari dinas terkait sudah melakukan revitalisasi mengenai turap-turap, baik itu saluran air dan kali sudah bergerak dan terus dari LH, dari relawan, kelurahan dan kecamatan kita BPBD juga sudah lakukan bersih-bersih," imbuhnya. 

Selain itu, lanjut Sutang, BPBD juga telah mendirikan beberapa posko tanggap bencana di sejumlah wilayah. 

"Posko kita ada tiga, di Kecamatan Pamulang, Pondok Aren, dan di kantor BPBD sendiri. Kebetulan juga untuk titik-titik yang memang rawan bencana, kita punya KSB, yaitu Komunitas Siaga Bencana. Itu memang relawan dari masyarakat. Kita juga sudah pasang papan-papan peringatan rawan longsor dan sosialisasi di masyarakat kelurahan setempat," pungkasnya.