Prabowo Dan Serikat Buruh Saling Kritik Soal Tuntutan Kenaikan Upah

JAKARTA - Setiap tahun, organisasi-organisasi buruh atau pekerja selalu menuntut kenaikan upah. Untuk 2024, serikat buruh menuntut agar upah dinaikkan sebesar 15 persen.

Melihat desakan itu, bakal Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto meminta para buruh agar tidak banyak menuntut kenaikan upah, jika pengusaha tidak untung.

"Jangan mencoba mencekik pengusaha. Kalau pengusaha ditekan, dia bisa pindah ke negara lain," kata Prabowo saat Sarasehan 100 Ekonom Indonesia, di Menara Bank Mega, Jakarta, Rabu (8/11/2023). 

Ketua Umum Partai Gerindra itu membeberkan beberapa alasan, kenapa dia mengkritik kenaikan upah yang selalu digaungkan kaum buruh. Pertama, karena desakan itu bisa mencekik pengusaha. Kedua, banyak program Pemerintah yang sudah mensejahterakan rakyat, terutama buruh. 

Pernyataan Prabowo itu, membuat kalangan buruh kecewa. Mereka menilai, Prabowo adalah calon pemimpin yang tidak pro terhadap kepentingan buruh.

"Kami sangat kecewa terhadap pernyataan Pak Prabowo itu, di tengah situasi yang tidak baik-baik saja," ucap Presiden Asosiasi Serikat Pekerja (Aspek) Indonesia, Mirah Sumirat, Minggu (12/11/2023).

Menurut Mirah, Prabowo seharusnya tidak mengeluarkan pernyataan yang menyakiti kaum buruh atau pekerja.

Jagoannya dikritik begitu, Timses Prabowo-Gibran, Achmad Gojali Harahap mengatakan, apa yang disampaikan Prabowo itu, demi keberlangsungan perusahaan-perusahaan yang merupakan tempat kerja para buruh.

"Situasi terakhir ini, baru recovery ekonomi setelah pandemi Covid-19. Artinya, harus ada kesadaran buruh mengenai tingkat kemampuan pengusaha seperti apa," katanya.

Gojali menegaskan, pernyataan Prabowo itu bukan berarti tidak pro terhadap buruh. "Prabowo sangat perhatian terhadap kesejahteraan buruh," tandasnya.

Berikut ini, wawancara dengan Achmad Gojali Harahap mengenai pernyataan Prabowo tersebut.

Prabowo mengimbau buruh tidak menuntut kenaikan upah melulu. Buruh kecewa. Tanggapan Anda?

Saya kira, apa yang disampaikan Pak Prabowo itu benar. Seharusnya, pengusaha dan buruh saling mengerti. Saling mengerti, apa yang dikeluarkan pengusaha, dan apa yang dibutuhkan buruh.

Apalagi, situasi saat ini, baru recovery ekonomi setelah pandemi Covid-19. Artinya, harus ada kesadaran buruh mengenai tingkat kemampuan pengusaha seperti apa.

Maksud Anda, jangan selalu menuntut gaji naik ya?

Iya, tidak harus memaksakan kehendak. Kalau masih memadai, saya kira tidak perlu terus-menerus menuntut gaji naik. Harusnya, kaitkan dengan situasi ekonomi dan situasi yang dihadapi pengusaha.

Bagaimana dengan situasi yang dihadapi buruh?

Pengusaha kita tentu paham Pancasila. Pengusaha pasti memikirkan buruh demi keberlanjutan perusahaan. Itu juga sangat penting diperhitungkan. Mungkin maksud Pak Prabowo, harusnya buruh dan pengusaha saling pengertian.

Memangnya kenapa jika buruh menuntut upah naik saat ini?

Kalau menuntut gaji naik, tapi tidak melihat situasi kondisi perusahaan, maka akan berdampak juga kepada buruh. Bukan hanya itu, kenaikan upah juga akan menyulitkan pengusaha. Kecuali, situasinya sudah benar-benar pulih, perusahaan eksis dan mempunyai keuntungan yang besar, barulah wajar buruh menuntut gaji naik.

Apakah Anda khawatir,  Prabowo dicap tidak pro  buruh?

Tidaklah. Prabowo adalah orang yang peduli terhadap kepentingan rakyat seperti petani, nelayan, buruh. Justru, kelebihan Prabowo di situ. Dia memikirkan semua aspek kehidupan masyarakat. Dia mempertaruhkan jiwa dan raganya untuk NKRI.

Bagaimana cara Anda meyakinkan buruh agar mendukung Prabowo?

Dalam beberapa pidatonya, Prabowo bilang, tidak ingin mati sebelum menyaksikan Indonesia Sejahtera.

Prabowo punya komitmen yang tinggi terhadap buruh, nelayan, petani dan  sebagainya. Komitmennya terhadap buruh, sudah teruji.