Airin Ungkap Peran Penting Keluarga Cetak SDM Berkualitas dalam Mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045

TANGERANG - Airin Rachmi Diany, tokoh perempuan sekaligus Bakal Calon Gubernur Banten, mengingatkan pentingnya peran keluarga dalam mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas saat menjadi pembicara kegiatan DPW LDII Provinsi Banten di Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Minggu (26/11/2023). 

Bukan tanpa sebab, hal ini dilakukan untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Mantan Wali Kota Tangsel dua periode itu mengungkap bahwa keluarga merupakan fondasi pembangunan SDM suatu bangsa. Terlebih, ada bonus demografi sebesar 52% pada tahun 2030 hingga 2035.

“Kita harus memberikan perhatian ekstra dalam peningkatan fungsi keluarga demi mewujudkan visi pembangunan nasional Indonesia Emas 2045, salah satu aspek yang harus dibangun adalah fungsi sumber daya manusia Indonesia,” ujar Airin

Airin juga menegaskan bahwa pembangunan SDM bukan hanya tugas dan tanggung jawab pada institusi atau sektor pendidikan, melainkan juga dari keluarga. 

"Keluarga akan menjadi unit fundamental dalam hal ini sebagai unit interactional pertama untuk seorang individu berinteraksi sebagai makhluk sosial,” tuturnya.

Keluarga merupakan unit interaksi secara fisik dan emosional, yang di dalamnya memiliki sistem pembagian peran yang bersifat hierarki, memiliki nilai budaya serta agama, dan juga memiliki fungsi pendidikan. 

Atas hal tersebut, Airin yang juga merupakan Ketua PMI Kota Tangsel itu mengajak masyarakat untuk membangun keluarga dengan konsep asah, asih, dan asuh untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.

“Asah, semua anggota keluarga diajari ilmu agama yg baik. Asih, dikasihani dengan sebaik-baiknya, kebutuhan dasarnya terpenuhi. Asuh, diberikan perlindungan yang baik dari sisi tempat tinggal dan dari kondisi sosial yang tidak menentu,” ujar Airin.

Di hadapan ribuan orang, Airin juga menyampaikan beberapa misi penting keluarga sebagai fondasi lahirnya SDM yang berkualitas. Hal yang pertama, keluarga harus menanamkan nilai keagamaan setiap individu. 

“Keluarga adalah tempat pertama penanaman nilai-nilai keagamaan dan pemberi identitas agama pada setiap anak yang lahir dan menumbuh kembangkan nilai-nilai agama, sehingga anak menjadi manusia yang berakhlak baik dan bertakwa,” ungkapnya.

Misi yang kedua, adalah fungsi cinta kasih, di mana keluarga harus menjadi tempat untuk menciptakan suasana cinta dan kasih sayang dalam. Kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa, dan juga bernegara. 

“Fungsi cinta kasih dapat diwujudkan dalam bentuk memberikan kasih sayang dan rasa aman, serta memberikan perhatian diantara anggota keluarga,” terangnya.

Selain itu, yang ketiga terdapat fungsi perlindungan. Dijelaskan olehnya, keluarga merupakan tempat bernaung dan berlindung untuk seluruh anggotanya. 

“Adanya suasana saling melindungi maka keluarga harus menjadi tempat yang aman, nyaman dan menenteramkan semua anggotanya,” ujarnya.

Hal yang keempat, adalah fungsi reproduksi. Keluarga berperan sebagai pengatur reproduksi keturunan secara sehat dan berencana. 

"Sehingga anak-anak yang dilahirkan menjadi generasi penerus yang berkualitas,” katanya.

Hal yang terakhir, yaitu fungsi ekonomi, di mana keluarga merupakan tempat pembinaan dan penanaman segala nilai yang berhubungan dengan keuangan untuk memenuhi kebutuhan hidup dalam mewujudkan keluarga yang sejahtera.