TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Musrembang di Kelurahan Serpong, Ketua DPRD Tangsel Soroti Persoalan Sampah

Laporan: Rachman Deniansyah
Senin, 15 Januari 2024 | 18:11 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

SERPONG - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Abdul Rasyid menghadiri Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) yang berlangsung di Kelurahan Serpong, Senin (15/1/2024). 

Pada kesempatan itu, Ia menyoroti sejumlah persoalan yang menjadi isu strategis khususnya di wilayah Kelurahan Serpong. Terutama adalah persoalan sampah. 

"Isu-isunya kan banyak, kalau (Kelurahan-red) Serpong itu kan berkaitan dengan sampah," ujar Abdul Rasyid. 

Menurutnya, persoalan yang kini masih menjadi problematika di Tangsel ini harus segera ditangani dengan perencanaan yang matang. Termasuk dalam kesempatan Musrembang tingkat Kelurahan ini. 

Pasalnya, permasalahan ini harus diselesaikan secara bersama-sama. Bukan hanya pemerintah saja, namun juga masyarakat. 

"Oleh karena itu saya menyampaikan, bahwa kita harus memiliki beberapa strategi kaitannya dengan kebijakan langkah strategis nasional yang berkaitan dengan 30 persen pengurangan dan 70 persen penanganan," terang pria yang akrab disapa Ocil tersebut. 

Dalam hal pengurangan tersebut, lanjut Ocil, diperlukan adanya partisipasi masyarakat. 

" Jadi 30 persen ini yang nanti kita dorong bagaimana keterlibatan masyarakat, partisipasi masyarakat. Nah tapi pemerintah juga harus hadir juga tuh. Kalau misalkan ada satu kelurahan yang mampu mengurangi 30 persen dari tonase sampah di kelurahan tersebut, kasih dong penghargaan," ungkapnya. 

Dengan begitu, diharapkan penanganan ihwal permasalahan sampah dapat tertangani secara bersama. Seperti halnya keberhasilan Tangsel dalam menekan angka stunting. 

Selanjutnya, kata Ocil, diperlukan pula pendataan yang baik sebagai tolok ukur keberhasilan kebijakan. 

Ia mencontohkan, misalnya saja berkaitan dengan titik rawan banjir. Dari 40 yang terdeteksi, kini telah berkurang menjadi hanya 8 titik saja. 

"Harus data, karena data mempermudah kita. Terpenting buat kami, adalah kita sudah memiliki data yang kongkret dan komprehensif . Sehingga untuk menyelesaikan persoalan itu terukur. Kemudian akan mempermudah kita dalam membuat perencanaan dan mempermudah dari sisi kebijakan politik anggaran," pungkasnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo