TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Prediksi Hasil Pileg 2024: Ahmad Dani, Once, Uya Kuya Bakal Melenggang Ke Senayan

Laporan: AY
Rabu, 21 Februari 2024 | 08:54 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Pileg 2024 banyak kejutan, karena Caleg petahana dan nama-nama besar yang digadang-gadang bakal menjadi pemenang justru keok di tangan pendatang baru. Meski jawaranya belum diumumkan secara resmi oleh KPU, di Pileg kali diprediksi banyak nama-nama besar yang rawan tumbang.
Berdasarkan hasil real count KPU pada Selasa (20/2) pukul 19.00 WIB, proses perhitungan suara Pileg telah mencapai 56,3 persen. Untuk sementara, ada beberapa nama Caleg pendatang baru yang suaranya melejit dan mampu melangkahi petahana. Di antaranya Once Mekel, Uya Kuya, Atalia Praratya, dan Ahmad Dhani.
Once Mekel merupakan Caleg PDIP dari Daerah Pemilihan (Dapil) DKI Jakarta II yang meliputi Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, dan Luar Negeri. Sebagai seorang publik figur yang baru terjun ke dunia politik, mantan vokalis Dewa 19 ini mampu mengantongi 24.646 suara. Perolehan suaranya lebih tinggi dari dua caleg petahana PDIP, yakni Eriko Satarduga karena hanya baru mendapatkan 19.824 suara dan Masinton Pasaribu dengan 19.613 suara. Di Pemilu 2019, PDIP mendapat dua kursi di dapil ini. Kalau di Pileg 2024 kembali dapat dua kursi, jelas salah satu petahan terancam oleh Once.
Sama seperti Once, koleganya dari dunia hiburan yakni Uya Kuya juga mendapatkan suara tinggi di Dapil DKI Jakarta II. Mantan vokalis Tofu yang maju bersama PAN ini berhasil meraih 38.960 suara. Perolehan suara Uya Kuya jauh melampaui mantan Menpora Adhyaksa Dault, yang baru mendapat suara 6.518. Padahal, Adhyaksa Dault adalah caleg nomor 1 di PAN.

Di Dapil DKI Jakarta III, yang meliputi Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria sedang dalam posisi rawan. Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta ini baru mengumpulkan 8.769 suara. Perolehan suaranya tertinggal dari Rahayu Saraswati Djojohadikusumo. Keponakan Prabowo Subianto itu sudah mengumpulkan 9.169 suara.

Di Golkar, Ketua DPD I Golkar DKI Jakarta Ahmed Zaki Iskandar juga dalam posisi kurang ideal. Zaki, yang menduduki nomor urut 1 di Dapil DKI Jakarta III ini, baru mengumpulkan 9.337 suara. Perolehannya jauh tertinggal dari pengusaha Erwin Aksa yang sudah mengumpulkan 35.872 suara.

Di Dapil Jawa Barat I, yang meliputi Kota Bandung dan Kota Cimahi, Caleg pendatang baru juga mendapatkan nasib bagus karena suaranya melejit. Misalnya istri mantan Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Atalia Praratya, yang sudah berhasil meraih 83.085 suara. Perolehan suaranya mengungguli pesaingnya yang juga diusung Partai Golkar, Nurul Arifin, yang baru mendapat 22.689 suara. Jika Golkar meraih satu kursi di dapil ini, Nurul Arifin rawan tumbang.
Melly Goeslaw juga sama. Penyanyi dan penulis lagu yang maju dari Gerindra ini sudah berhasil mendapatkan 26.282 suara. Melly mengalahkan Caleg petahana Gerindra Sodik Mudjahid yang baru mendapatkan 14.884 suara.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin tak heran dengan kondisi ini. Dia melihat, dalam Pileg 2024, partai-partai memang menerapkan strategi menempatkan orang-orang populer atau artis unggulan di dapil-dapil tertentu untuk meraih kursi DPR. Hal ini sukses meningkatkan suara, meski caleg petahana atau tokoh partai menjadi tersisih.
"Dengan memasang artis dan pasang istri kepala daerah untuk mendapatkan kursi DPR, makanya di Pileg 2024 ini tentunya akan menampilkan banyak wajah baru," ujarnya kepada Redaksi, Selasa (20/2/2024).

Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia ini menilai, dominasi petahana rontok karena semangat mereka untuk memperjuangkan kepentingan konstituennya mulai lemah. "Mungkin karena sudah enak menjabat, sudah enak berkuasa dan cenderung meninggalkan konstituennya. Sehingga bisa dikalahkan pendatang baru yang punya spirit lebih kuat," katanya.
Meski begitu, Ujang mengatakan, di dunia politik tidak ada yang abadi. Sehingga, wajar jika kursi caleg petahana diambil alih pendatang baru. Sebab, pada Pileg 2019, hal serupa juga terjadi.

"Kalau kita lihat komposisi 2019 juga banyak caleg baru yang melenggang ke DPR. Hampir 50:50 perbandingannya. Saat ini juga kelihatannya caleg baru banyak yang terpilih, banyak yang masuk ke Senayan," pungkasnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo