Hadirkan Resepsi Pernikahan, Rangkum Semua Mata Pelajaran

CIPUTAT - Ujian Praktik kolosal pernikahan siswa kelas XII SMA Triguna Utama Ciputat bak pernikahan sungguhan. Praktik ini merupakan bagian ujian dari mata pelajaran terpadu tahun 2024. Meski terkendala sebab turun hujan, praktik tetap berlangsung dan berjalan dengan lancar.

Kesungguhan praktik pernikahan tampak dari keseriusan siswa-siswi menyiapkan dekorasi acara, rangkaian pra dan pasca pernikahan hingga perlengkapan pernikahan lainnya.

Yulia Meliani, penanggung jawab praktik menjelaskan, praktik pernikahan tersebut menekankan kepada para siswa dan siswi untuk mampu mempersiapkan diri kepada jenjang hidup selanjutnya.

"Menekankan mereka bagaimana cara mereka untuk manajemen, jadi mereka sebagai wedding organizer. Karena itu yang paling utamanya sih, karena di sini kan nggak semua orang bisa menata, lalu melaksanakan suatu acara, event, apalagi yang kita ambil di sini pernikahan," kata Yulia.

Yulia melanjutkan, ujian praktik kolosal mata pelajaran terpadu merupakan gabungan ujian pelbagai mata pelajaran seperti Pendidikan Agama Islam, Bahasa Indonesia, Seni Budaya dan lain sebagainya.

"Praktik ini tuh bagian dari pelajaran terpadu pelajaran seni budaya, pelajaran seni budayanya itu ada di dekorasi, seserahan lalu di performance, lalu ada pelajaran di PKWU-nya ada di makanannya, lalu ada pelajaran biologi di bagian makanan dessertnya, kita membuat puding dengan bahan yoghurt," terang Yulia.

Lalu di pelajaran Bahasa Indonesia, bagaimana cara mereka membuat teks MC yang baik, membuat teks sambutan, bagaimana cara menyampaikan sebagai seorang master of ceremony.

Di pelajaran Pendidikan Agamanya seperti adab dalam pernikahan itu seperti apa rukunnya, lalu ada juga pelajaran Bahasa Arab. "Tadi di bagian ijab kabulnya itu juga ada,  jadi ini tuh ujian praktik kolosal hampir semua mata pelajaran," imbuh Yulia.

Yulia berharap kepada siswa-siswinya agar lebih baik ke depannya seperti diterima di perguruan tinggi negeri. "Harapan saya semoga setelah lulus dari sini mereka bisa menggapai atau bisa mendapatkan PTN, khususnya ingin kuliah yang mereka inginkan, lalu untuk siswa-siswi yang niat ingin bekerja segera diberikan pekerjaan yang memang benar mereka inginkan," harap Yulia.

Sementara, siswa yang menjadi pengantin pria, Krisna Hernia merasa sangat senang dengan praktik tersebut. Baginya, ini merupakan pengalaman yang sulit dilupakan terlebih dia yang terpilih sebagai mempelai pria.

."Saya sangat senang dan bangga karena saya menjadi perwakilan dari kelas XII satu angkatan yang menjadi pengantin pria," ujar siswa kelas XII IPS 1 tersebut.