TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Bio Farma Sukses Kembangkan Vaksin Covid Dalam Negeri

Laporan: AY
Sabtu, 03 September 2022 | 08:36 WIB
Presiden Jokowi bersama Menteri BUMN Erick Thohir di PT Bio Farma. (Foto : Setpres)
Presiden Jokowi bersama Menteri BUMN Erick Thohir di PT Bio Farma. (Foto : Setpres)

JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengapresiasi dan menyatakan kebanggaannya atas keberhasilan PT Bio Farma (Persero), dalam pengembangan vaksin Covid-19.

"Atas arahan Presiden, Bapak Joko Widodo, Bio Farma berhasil mengembangkan vaksin Covid-19 dalam negeri. Sebagai BUMN yang begerak di bidang farmasi, Bio Farma yang bekerja sama dengan Baylor College of Medicine, telah menghasilkan capaian yang luar biasa," ujar Erick, Kamis (1/9).

"Bio Farma telah menunjukkan karya membanggakan, yang mendukung kesehatan dan kebangkitan seluruh rakyat Indonesia dari pandemi Covid-19," tandasnya.

Terkait hal tersebut, Erick telah meminta Bio Farma untuk segera mendaftarkan nama vaksin Indovac ke Dirjen Hak Atas Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM.

Seperti diketahui, pada 22 Agustus lalu, Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengumumkan, Presiden Jokowi telah memberi nama Indovac, untuk vaksin Covid buatan dalam negeri.

Saat ini, vaksin tersebut sedang dalam proses untuk mendapatkan izin penggunaan darurat atau emergency use of authorization (EUA).

"Sementara namanya vaksin BUMN, tapi sebulan yang lalu, Presiden sudah kasih nama Indovac," ujar Honesti di Kemnterian BUMN, Senin (22/8).

Pengembangan Vaksin

Pengembangan Vaksin Covid-19 BUMN dilakukan oleh Bio Farma, dari hulu sampai hilir. Mulai dari adaptasi teknologi, seperti sub unit berbasis rekombinan protein vaksin SARS-CoV- 2 dan rekombinan SARS-CoV-2 receptor binding domain (RBD), uji klinis, hingga proses produksi dan pengemasan.

Sementara Baylor College of Medicine (BCM) Amerika Serikat menyediakan seed (benih vaksin) untuk pengembangan vaksin.

Inilah yang membedakan vaksin Covid-19 BUMN produksi Bio Farma dengan vaksin Covid-19 lainnya. 

Vaksin ini dikembangkan dan diproduksi dari hulu ke hilir oleh anak bangsa, dengan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) nyaris 80 persen.

Berdasarkan pernyataan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K. Lukito dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IX DPR, Selasa (30/8), izin edar untuk penggunaan darurat (emergency use authorization/EUA) vaksin Covid-19 BUMN akan dikeluarkan pada pertengahan September ini.

Sebagai informasi, Bio Farma telah mendaftarkan hasil uji klinis fase III vaksin Covid-19 BUMN untuk usia 18 tahun ke atas ke BPOM, sebagai syarat untuk mendapatkan EUA.

"Vaksin produksi Bio Farma juga siap menjalani uji klinis untuk vaksinasi booster," jelas Erick.

Setelah proses uji klinis vaksin Covid-19 BUMN untuk booster, Bio Farma akan mendaftarkan uji klinis untuk vaksinasi anak.

"Vaksin Covid-19 BUMN bermanfaat untuk vaksinasi primer dan booster, baik untuk orang dewasa maupun anak-anak. Vaksin Covid-19 karya BUMN yang ber-platform rekombinan protein ini bisa digunakan secara aktif terhadap Covid-19, yang disebabkan virus SARS-CoV," sambungnya.

Sejauh ini, hasil uji klinis telah menunjukkan, vaksin produksi Bio Farma ini memiliki keamanan dan efikasi yang baik dalam meningkatkan kadar antibodi. Tak kalah dari vaksin Covid-19 jenis lainnya.

Selain itu, sejak proses awal, vaksin ini sudah didesain halal dan diaudit oleh otoritas berwenang. Sehingga, diharapkan bisa segera mendapatkan sertifikasi halal, setelah EUA terbit.

“Sejak awal, saya sudah menegaskan, kehalalan harus jadi faktor utama. Karena itu, vaksin Covid-19 BUMN ini sudah dirancang untuk menjadi vaksin halal,” terang Erick.

Menurutnya, keberhasilan Indonesia dalam memproduksi vaksin sendiri, merupakan bentuk kesiapsiagaan ke depan.

“Kita memiliki sumber daya dan platform teknologi yang terbukti siap menghadapi situasi. Manakala terjadi pandemi di masa depan. Sudah saatnya kita pakai vaksin buatan negeri sendiri. Apalagi, biaya yang dikeluarkan untuk vaksin impor juga sangat tinggi,” papar mantan Presiden Inter Milan ini.

Bio Farma juga akan mendaftarkan vaksin hasil pengembangannya ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mendapatkan emergency use listing (EUL). Agar dapat turut berkontribusi terhadap kesehatan dunia. (rm.id)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo