Penutupan Jalan H Usman Diundur, Camat & Lurah Gencar Tertibkan Pedagang Bandel Pasar Ciputat
CIPUTAT - Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terus gencar melakukan penertiban terhadap pedagang-pedagang liar yang nekat berjualan di kawasan Pasar Ciputat, pada tempat yang bukan disediakan.
Seperti halnya, ratusan pedagang yang masih saja bandel menempati pedestrian, hingga badan Jalan H. Usman, Ciputat, Tangsel.
Perilaku para pedagang yang terus berulang-ulang tersebut, membuat proses pembangunan pedestrian dan gorong-gorong di kawasan tersebut menjadi terhambat.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Konstruksi (DSDABMBK) Tangsel, Ahmad Fatullah mengatakan, kondisi tersebut memaksa pihaknya harus mengambil langkah tegas.
Salah satunya, yakni dengan menertibkan pedagang dan menutup akses Jalan H. Usman dan menambah pekerja proyek.
Semula, penutupan direncanakan dilakukan pada Sabtu (23/11) lalu.
Namun karena tak memungkinkan, Fatul menyebut, penutupan akan diundur pada Kamis (28/11) mendatang.
"Saat ini pekerja berjumlah 15 orang. Setelah Kamis akan ditambah dua kali lipat menjadi 30 orang," ujar Fatul, Minggu (24/11).
Sementara di sisi lain, Camat Ciputat, Mamat menyatakan bahwa kewilayahan tak akan bosan terus melakukan sosialisasi kepada para pedagang.
Teguran akan diberikan kepada para pedagang yang masih bandel menempati pedestrian dan badan jalan untuk berjualan.
"Kita melakukan peneguran ke pedagang yang masih berdagang di pedestrian. Karena selama masa pembangunan pedagang berjualan di pedestrian, sehingga pekerja merasa terganggu. Memang pedagangnya bandel," tegas Mamat.
Maka dari itu, diperlukan petugas yang terus bersiaga guna mencegah pedagang itu membandel lagi.
"Jadi memang dibutuhkan petugas. Baik itu dari Satpol PP atau juga dari kami kewilayahan. Jadi agar dijagain, karena kalau tidak diawasi masuk lagu ke jalan," kata Mamat.
Sementara itu, Lurah Cipayung, Dini Nurlianti menyebut, permasalahan ini memang harus diselesaikan secara bersama.
Selain dari dinas terkait, kewilayahan pun harus terjun menggencarkan sosialisasi. Seperti dirinya, yang terjun langsung memberikan pemahaman kepada para pedagang.
"Kalau saya sudah dari Jumat saya keliling. Saya sampaikan bahwa penertiban ini tidak hari ini saja. Mari kita lakukan penertiban yang benar-benar. Sebagian memang sudah tersoalisasikan. Makanya tadi saya keliling sampai terowongan," kata Dini.
Ia membeberkan, tindakan tersebut tak hanya dilakukan pada saat ini saja. Sebenarnya upaya tersebut juga telah lama dilakukan.
Namun sayang, sering kali upaya pemerintah kerap tak diindahkan oleh para pedagang. Misalnya saat Ia membuka pendaftaran bagi para pedagang.
"Saya sudah pernah membuka peluang untuk para pedagang, dibantu dalam segala hal. Misalnya dibantu untuk UMKM, untuk pendataan, dibantu untuk relokasinya, tapi yang ternyata yang datang ke kami hanya 46. Yang terdaftar di kelurahan hanya 46 pedagang," paparnya.
Kendati demikian, kata Dini, upaya ini harus terus digencarkan. Terlebih lagi, Pemkot ingin menjadikan Pasar Ciputat sebagai ikonnya Kota Tangsel.
Atas hal itu, Ia berharap, agar permasalahan ini dapat terselesaikan.
"Nah saat ini ada yang bagus nih, yaitu pendaftaran pedagang. Kami ada informasi dari UPT Pasar Ciputat bahwa mau ada pendaftaran bagi pedagang yang mau masuk ke dalam. Jadi nanti pedagang di sini, seharusnya dimaksimalkan ke gedung. Secara gratis," pungkasnya.
Olahraga | 1 hari yang lalu
Olahraga | 17 jam yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Olahraga | 18 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu