Lengser, Anies Bakal DiarakDari Balaikota Ke Rumahnya

JAKARTA - Anies Baswedan merupakan salah satu calon presiden hasil Musyawarah Rakyat Indonesia (Musra) perdana, yang digelar relawan Jokowi dan masuk kategori lima besar.

Hal ini membuat Relawan Anies Baswedan dari Gerakan Persaudaraan Muslim Indonesia (GPMI) semakin yakin jagoannya diperhitungkan pada Pilpres 2024. “Artinya, pendukung Jokowi total nggak suka Anies terbantahkan,” kata Ketua Umum GPMI, KH Syarief Hidayatullah kepada Rakyat Merdeka (Tangsel Pos Group), kemarin.

Munculnya nama Anies sebagai salah satu capres Musra juga sebagai bukti Anies diterima di semua golongan. Bukan sebagai perwakilan kelompok kanan yang selama ini berusaha disematkan dan distereotipkan kepada Anies.

Selain itu, GPMI tak khawatir Anies bakal kehilangan panggung setelah tak menjabat. Diketahui, masa jabatan Anies berakhir 16 Oktober 2022 yang rapat paripurna pemberhentiannya digelar 13 September 2022.

GPMI bahkan sudah menyiapkan berbagai agenda untuk jagoannya usai lengser keprabon. Dia akan mengerahkan puluhan ribu massa simpatisan Anies untuk mengantar dan menjemput jagoannya di hari terakhir bekerja.

“Tanggal 13 September Paripurna Pemberhentian kami akan datang ke Balaikota. Nanti pagi-pagi 16 Oktober, ribuan relawan Anies juga akan dikerahkan. Stand by di Lebak Bulus (rumah Anies) kita antar ke Balai Kota. Pulangnya kita arak ke rumah,” ungkapnya.

Ditegaskan, relawan GPMI terus gerilya membikin simpul baru dengan beragam latar belakang di seluruh Indonesia. Berbagai simpul relawan Anies saat ini sedang mengkaji langkah dan sarana Anies baik kegiatan langsung di lapangan atau media sosial untuk memberi panggung.

Supaya popularitas dan elektabilitasnya terjaga. Dengan hasil Musra, kami semakin pede, elektabilitas Anies konsisten naik sampai resmi diusung dan jadi Presiden,” yakin Syarief yang juga Dewan Pembina Relawan Indonesia Milenial (IM) Anies ini.

Serupa, dengan hasil Musra ini, Ketua Umum Konfederasi Relawan Anies Baswedan, Muhammad Ramli Rahim akan mendekati relawan Jokowi.

“Agar istilah cebong dan kampret tidak lagi muncul 2024,” ungkapnya dalam keterangannya, kemarin.

Ramli cukup terkejut relawan Jokowi memberikan dukungan bagi Anies. Padahal, selama ini kedua tokoh selelu dihadap-hadapkan. Selain itu, hasil Musra tersebut menjadi tanda Anies diterima baik oleh pihak yang berseberangan.

“Kami seperti mendapat amunisi baru yakni suara dari pendukung Jokowi. Minimal suara di Jawa Barat yang menjadi basis kita bertambah,” tuturnya.

Diketahui, Musra relawan Pro Jokowi perdana menyatakan, dari total 5.721 peserta Musra, Jokowi dipilih 1.704 orang atau 29,79 persen. Di bawah Jokowi ada Sandiaga Uno (16,92 persen), Ganjar Pranowo (16,10 persen), Prabowo Subianto (11,20 persen), Anies Baswedan (9,02 persen), Ridwan Kamil (5,17 persen), Puan Maharani (4,16 persen), Dedi Mulyadi (2,87 persen), Moeldoko (2,57 persen), Andika Perkasa (1,42 persen), dan lainnya (0,89 persen).

Dukungan kepada Anies terus mengalir. Teranyar, Anies mendapat dukungan Sekretariat Kolaborasi Indonesia (SKI) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Juru Bicara SKI NTB, Zainal Musthafa mengatakan, pihaknya akan mendatangi kantor partai politik (parpol) di NTB untuk mendukung Anies nyapres.

“Partai harus berani lepas dari cengkeraman oligarki, sehingga Pemilu dan Pilpres bukan hanya jadi hajatan elektoral lima tahunan. Partai-partai harus mampu menjadi agen perubahan yang membawakan spirit keadilan,” sambungnya.

Sebelumnya, Ketua Sekretariat Kolaborasi Indonesia (SKI) Jawa Tengah, Azmi Majid mengatakan, para pencinta Anies di provinsi Ganjar Pranowo juga akan mendatangi kantor partai politik. Silaturahim ke partai di level kabupaten/kota dan provinsi dilakukan untuk meyakinkan bahwa Anies adalah figur yang paling tepat memimpin perubahan. (rm.id)