MotoGP, Jorge Martin Ingin Hengkang Dari Tim Aprilia

ITALIA - Paddock tim pabrikan Aprilia diguncang prahara. Pembalap nomor 1 mereka, Jorge Martin, ingin hengkang sebelum kontraknya berakhir.

 

Dikutip dari ESPN, kemarin, juara dunia MotoGP 2024 itu ingin meninggalkan tim yang bermarkas di Italia tersebut. Pa­dahal, kontraknya masih berlaku semusim lagi.

 

Berdasarkan kesepakatan kontrak, Martin punya peluang cukup besar untuk pergi. Dia tinggal mengaktifkan klausul pelepasan yang tertera dalam kesepakatan kontrak. Yakni bisa pergi di tahun kedua andai tidak berada di antara pembalap tera­tas dalam klasemen kejuaraan dunia setelah MotoGP Prancis.

 

Sayangnya, Aprilia menilai syarat tersebut gugur karena Martin lebih banyak absen aki­bat cedera ketimbang gagal bersaing secara performa.

 

Media Spanyol melaporkan bahwa Martin sempat diam-diam hadir di Le Mans pada Jumat, 9 Mei 2025 untuk mem­bahas masa depannya bersama manajemen Aprilia.

 

Namun, yang membuat geger adalah isu adanya “Sengkuni” yang memprovokasi Martin mengambil keputusan drastis tersebut.

 

Kabar ini langsung memicu spekulasi liar, termasuk dugaan bahwa Martin tengah membuka jalan menuju tim pabrikan lain pada musim 2026.

 

Pasar pembalap akhir musim ini diprediksi bakal memanas dengan adanya prahara di pad­dock Aprilia. Sebab, manaje­men Aprilia disebut kecewa berat karena merasa tidak diberi kesempatan penuh untuk mem­buktikan proyek jangka panjang mereka bersama Martin.

 

Seperti diketahui, akibat dua cedera yang didapat selama pra-musim, Martin absen di tiga putaran pertama. Yakni di Thailand, Argentina, dan Austin.

 

Kondisi Martin saat tampil di MotoGP Qatar, juga tidak dalam kondisi pulih seratus persen. Dia kembali mengalami crash dan harus kembali menjalani perawatan selama dua pekan.

 

Sekarang, meski kebugaran­nya sudah membaik, hingga kini belum ada kepastian kapan sang pembalap akan turun ke sirkuit.

 

Kabar yang lebih panas lagi menyoal keinginan juara Mo­toGP 2024 ini untuk bergabung dengan Honda musim depan.

 

Sosok Aleix Espargaro dise­but-sebut sebagai salah satu biang keroknya. Ia sahabat dekat yang sudah seperti seorang ka­kak bagi Martin.

 

Jika benar, maka sosok Aleix Espargaro seperti menjadi ‘sengkuni’, lantaran dia yang juga mempengaruhi Martin mening­galkan Ducati demi Aprilia pada akhir musim lalu.

 

Kabarnya Honda siap mem­berikan tawaran kontrak lang­sung selama tiga tahun dengan nilai fantastis, sekaligus untuk bersiap untuk menyambut regu­lasi baru.

 

Honda yang sedang kembali naik daun pada awal 2025 ini, jelas menjadi opsi yang menarik buat Martin.

 

Bayangkan saja, saat ini pem­balap terbaik Aprilia dipegang rider tim satelit Trackhouse Ai Ogura, yang hanya menduduki peringkat ke-10.

 

Marco Bezzecchi yang berada di tim pabrikan ini berada di peringkat ke-12. Sedangkan Raul Fernandez ke-18.

 

Wajar jika Martin pun cukup ketar-ketir menyadari bahwa mo­tor Aprilia RS-GP tidak sekom­petitif yang dibayangkannya.

 

Manajer pribadi sang pem­balap, Albert Varela juga bakal dibikin pusing karena pembalapnya yang lain, yakni Pedro Acosta juga disebut ingin pindah ke Honda.

 

Sayangnya, hanya ada satu kursi saja yang kosong untuk MotoGP 2026, sehingga hal ini akan sangat mempengaruhi bursa pembalap MotoGP.

 

Kendati demikian, jika Jorge Martin benar-benar meninggal­kan Aprilia, beberapa opsi tim lain juga dapat dijadikan sebagai alternatif.

 

Faktanya, tidak hanya Honda HRC saja yang kemungkinan mengganti line-up pembalap untuk MotoGP 2025.

 

LCR Honda Idemitsu, Per­tamina Enduro VR46 Racing Team, KTM Tech3, Trackhouse Aprilia, dan Pramac Prima Racing juga berpeluang digawangi pembalap anyar musim depan.

 

Hanya saja dari segi besaran gaji, pabrikan Honda jelas paling berani mengingat finansial mereka paling prestise di antara tim lainnya.

 

Sekalipun gagal menembus pabrikan, jika ingin menung­gangi RC213V yang dikem­bangkan oleh Aleix Espargaro, Jorge Martin bisa bergabung ke LCR Honda Idemitsu.