TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Haji 2025

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Duet Indonesia-China Bisa Bikin Asia Makmur Dan Stabil

Reporter & Editor : AY
Minggu, 25 Mei 2025 | 10:33 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto berharap hubungan Indonesia dan China makin erat. Ia meyakini, kemitraan strategis kedua negara bisa menjadi fondasi kuat bagi masa depan Asia yang lebih stabil dan makmur.

 

Hal itu disampaikan Prabowo saat memberikan sambutan dalam acara Indonesia-China Business Reception 2025 yang digelar di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu (24/5/2025). Acara yang digelar oleh Kadin Indonesia Komite Tiongkok tersebut dihadiri langsung oleh Perdana Menteri China Li Qiang dan sejumlah pejabat tinggi China. 

 

Dari pihak Indonesia, sejumlah pejabat tinggi turut hadir, antara lain Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, dan Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani. Turut hadir Ketua Kadin Indonesia Komite Tiongkok Garibaldi "Boy" Thohir, Ketua Umum Kadin Anindya Bakrie, serta Ketua Dewan Pembina kadin Arsjad Rasjid. Acara ini juga dihadiri para pemimpin dunia usaha dari kedua negara.

 

Dalam sambutannya, Prabowo menekankan pentingnya hubungan strategis Indonesia dan China. Eks Danjen Kopassus itu menilai, hubungan kerja sama kedua negara bukan sekadar di atas kertas, tapi sudah menyatu dalam denyut sejarah dan identitas bangsa. 

 

"Secara kultural dan antropologis, rakyat kita sangat dekat. Saya kira, kalau dicek secara genetik, DNA rakyat Indonesia banyak mengandung unsur Tiongkok," ujar Prabowo, disambut tepuk tangan para tamu, termasuk Perdana Menteri China Li Qiang.

 

Prabowo menambahkan, relasi Indonesia-China sudah terjalin jauh sebelum hubungan diplomatik resmi dimulai. Ia menyinggung pelayaran Laksamana Cheng Ho ke Nusantara yang hingga kini masih dikenang lewat berbagai monumen. 

 

Sebagai penanda kedekatan itu, Prabowo mengungkapkan bahwa China adalah negara pertama yang ia kunjungi setelah dinyatakan sebagai presiden terpilih. Prabowo pun menyampaikan terima kasih lantaran mendapat sambutan yang hangat saat berkunjung ke negeri tirai bambu itu. “Saya merasa sangat dihormati. Ini bentuk penghargaan luar biasa yang tak akan saya lupakan,” kenangnya.

 

Prabowo menambahkan, hubungan RI-China sebagai kemitraan yang strategis, menjanjikan, dan berpengaruh besar terhadap stabilitas kawasan. Karena itu, Prabowo berkomitmen, untuk terus menjaga dan meningkatkan capaian kerja sama yang sudah dibangun. 

 

Dalam kesempatan itu, Prabowo juga mengajak semua pihak untuk terus merawat dan memperkuat kemitraan strategis kedua negara demi masa depan yang lebih sejahtera dan ramah lingkungan. Eks Menteri Pertahanan ini turut menyampaikan peran vital perusahaan-perusahaan China dalam proyek-proyek besar di Indonesia. Mulai dari Kereta Cepat Jakarta–Bandung, pembangunan kawasan industri, hingga hilirisasi sawit dan energi. 

 

Prabowo pun mengapresiasi atas kontribusi China dalam penciptaan lapangan kerja dan transfer teknologi di Tanah Air. Menurut kepala negara, para pelaku bisnis China sangat terbuka, bersedia menyesuaikan diri dengan kondisi dan kebutuhan Indonesia. “Terima kasih atas kepercayaan dan kerja sama yang telah terjalin. Ini luar biasa," ucapnya.

 

Prabowo lalu mengajak pelaku usaha China untuk tak hanya berinvestasi di sektor sumber daya alam, tetapi juga menyasar bidang strategis seperti pendidikan, kesehatan, pariwisata, sains, dan teknologi. “Kami terbuka untuk kerja sama yang memberi nilai tambah dan transfer ilmu,” ujarnya.

 

Lebih jauh, Prabowo mengapresiasi kepemimpinan China yang konsisten membela rakyat-rakyat tertindas di dunia, termasuk Palestina. Bahkan, ketika China masih dalam proses pembangunan, China sudah berdiri di garis depan melawan kolonialisme dan imperialisme.

 

"Inilah makna sejati win-win solution. Bukan siapa yang di atas dan siapa yang di bawah, tapi tumbuh bersama, maju bersama,” tuntasnya. 

 

Hal senada disampaikan PM Li Qiang. Ia menegaskan komitmen negaranya untuk memperkuat kerja sama dengan Indonesia di berbagai bidang. Mulai dari perdagangan, investasi, hingga teknologi. Dia juga merasa  terhormat dapat berkumpul bersama Prabowo dan para sahabat dari dunia usaha kedua negara. 

 

Kunjungan ini, kata Li, punya makna khusus karena bertepatan dengan 75 tahun hubungan diplomatik RI-China dan 70 tahun peringatan Konferensi Asia-Afrika. Ia dan Prabowo sebelumnya juga meninjau pameran hasil kerja sama ekonomi dua negara dan pameran peringatan Konferensi Bandung.

 

“Semangat Bandung yang lahir dari solidaritas Asia-Afrika telah menjadi fondasi kuat kerja sama Selatan-Selatan. Kini, ketika dunia dihadapkan pada tantangan baru—unilateralisme, proteksionisme—semangat itu kembali relevan,” ujarnya.

 

Li menyebut, kerja sama RI-China selama ini sudah menunjukkan hasil nyata. Perdagangan bilateral tahun 2024 tembus 147,8 miliar dolar AS, dua kali lipat dibanding 12 tahun lalu. Produk Indonesia seperti sarang burung walet, kopi, dan buah tropis, disebut makin digemari pasar China. 

 

“Tak hanya dagang, investasi juga tumbuh pesat. Tiongkok jadi salah satu dari tiga investor terbesar di Indonesia selama sembilan tahun terakhir. Banyak perusahaan kami telah berkontribusi pada industri manufaktur di sini,” tambahnya.

 

Salah satu proyek besar yang dibanggakan adalah Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang telah melayani hampir 10 juta penumpang. Proyek ini disebutnya sebagai simbol keberhasilan kolaborasi teknologi dan infrastruktur antara dua negara. 

 

Li juga memaparkan kondisi ekonomi China yang tumbuh 5,4 persen di kuartal pertama 2025. Ia menyebut, konsumsi domestik yang terus meningkat dan dorongan pada inovasi teknologi akan membuka peluang kerja sama baru di bidang energi bersih, kendaraan listrik, hingga ekonomi digital.

 

“Kami siap bergandengan tangan dengan Indonesia. Kita harus terus menjunjung tinggi semangat solidaritas dan kerja sama untuk menciptakan masa depan yang lebih baik,” tutup Li dengan penuh optimisme. 

 

Sementara itu, Ketua KADIN Indonesia Komite Tiongkok, Boy Thohir mengajak, seluruh pihak untuk memperkuat kolaborasi strategis Indonesia-China demi menghadapi tantangan global dan mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang saling menguntungkan. "Selama 75 tahun, kita telah membangun kemitraan strategis yang kokoh. Momentum ini harus terus kita lanjutkan demi kemakmuran bersama," ujar Boy.

 

Boy juga mengumumkan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara KADIN Indonesia dan China Chamber of Commerce in Indonesia yang turut disaksikan Prabowo dan Ketua Umum KADIN Anindya Bakrie. MoU tersebut mencakup dukungan terhadap program Makan Bergizi Gratis. "Ini adalah bentuk nyata dukungan sektor swasta terhadap program strategis pemerintah, terutama untuk masa depan generasi muda Indonesia," kata Boy.

 

Menurutnya, di tengah ketidakpastian global, kerja sama konkret di bidang perdagangan dan investasi menjadi kunci ketahanan ekonomi. Ia juga menekankan pentingnya peran China sebagai mitra strategis Indonesia, terutama di sektor teknologi, manufaktur, dan energi hijau.

 

"Posisi China sangat penting dalam mendukung pembangunan jangka panjang Indonesia. KADIN Indonesia Komite Tiongkok akan terus mendorong masuknya investasi berkualitas ke Tanah Air," pungkasnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit