Warga Jabar Happy, KDM Larang Study Tour, Wisuda, dan Perpisahan

JAKARTA - Hasil survei
Indikator Politik Indonesia yang dipublikasikan pada Rabu (28/5/2025) mengungkap, kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang melarang sekolah di wilayahnya melakukan kegiatan study tour, wisuda dan perpisahan kelulusan di hotel atau gedung yang disewa, disukai oleh mayoritas warganya.
Sebanyak 92 persen responden menilai, kebijakan Kang Dedi Mulyadi (KDM) akan mengurangi beban biaya orang tua siswa dan risiko keselamatan perjalanan. Sementara 6,4 persen responden akan merugikan perekonomian, terutama bagi sektor pariwisata dan perhotelan. Sedangkan 1,7 persen lainnya tidak tahu atau tidak menjawab.
Survei ini dijalankan Indikator secara tatap muka di enam provinsi: Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur pada 12-19 Mei 2025.
Populasi yang terlibat mencakup seluruh WNI di Pulau Jawa yang telah memiliki hak pilih atau mereka yang berumur minimal 17 tahun, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Penarikan sampel sebanyak 500 responden di Jakarta; 600 di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur; serta 400 di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Banten dilakukan dengan menggunakan metode multistage random sampling.
Dengan asumsi metode simple random sampling,jumlah sampel sebanyak 400 memiliki toleransi kesalahan (margin of error--MoE) ± 5 persen, 500 (± 4,5 persen) dan 600 (± 4,1 persen), masing-masing pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara terlatih.
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
TangselCity | 3 jam yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu