Indonesia Surplus Beras Hingga 4 Juta Ton

JAKARTA - Indonesia mencatatkan surplus beras nasional hingga 4 juta ton. Pencapaian ini merupakan sinyal kuat bahwa kebijakan Pemerintah di sektor pertanian Indonesia sudah berada di jalur yang benar.
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto mengatakan, hasil ini harus dijadikan modal penting dalam menjaga stabilitas pangan nasional.
Dia menilai, surplus itu merupakan hasil dari kebijakan strategis yang dirancang dan dijalankan secara konsisten.
Dalam kondisi dunia yang tidak menentu, Indonesia mampu menunjukkan ketahanan pangan yang kuat. Terlebih, kondisi anomali cuaca kerap menjadi momok dalam produksi pertanian. Menurutnya, surplus beras ini adalah bukti nyata kebijakan pertanian kita sudah mulai menunjukkan hasil positif.
Ketua Komisi IV DPR itu menyebut, kelebihan stok beras tersebut membuka peluang baru bagi ekspor. Negara-negara lain yang kekurangan pangan bisa jadi target pasar potensial bagi beras Indonesia. Dengan demikian, hasil kerja petani juga bisa dinikmati dalam bentuk peningkatan pendapatan.
“Bisa memanfaatkan peluang ekspor untuk meningkatkan pendapatan petani dan perekonomian nasional,” ucap Titiek, seperti dikutip dari RM.id, Rabu (4/6/2025).
Putri Presiden kedua Indonesia, Soeharto itu menambahkan, DPR akan terus mengawal berbagai program pertanian. Karena penting untuk memberikan dukungan terhadap petani. Agar produktivitas tetap stabil dan meningkat.
“Kami berkomitmen terus mendukung petani dan Pemerintah meningkatkan produksi beras dan menjaga ketahanan pangan nasional,” tegasnya.
Politisi kelahiran Semarang itu juga menekankan perlunya ketangguhan menghadapi tantangan iklim. Cuaca yang tidak menentu tidak boleh dijadikan alasan menurunkan produktivitas.
Pemerintah, khususnya Kementerian Pertanian (Kementan), diminta terus berinovasi mencari solusi. “Serta mengurangi dampak negatif anomali cuaca,” sambungnya.
Menurut alumni Universitas Indonesia (UI) itu, keberhasilan surplus beras ini harus dimaknai lebih dari sekadar angka. Ini merupakan pesan optimisme. Indonesia bisa mandiri secara pangan. Dia berharap, pencapaian ini terus dijaga dan ditingkatkan.
“Selamat kepada Pemerintah atas capaian surplus beras empat juta ton!” ucapnya.
Diketahui, cadangan beras pemerintah (CBP) saat ini mencapai 4 juta ton. Angka tertinggi sejak Bulog berdiri. Angka ini disampaikan Mentan Andi Amran Sulaiman. Dia menyebut, Indonesia kini melangkah lebih jauh dari sekadar swasembada. Kata dia, saat ini sudah berbicara soal kedaulatan.
Dia menambahkan, lonjakan stok ini adalah bentuk kesiapan Indonesia menghadapi tekanan global. Meski dunia dilanda krisis pangan, Indonesia justru menampilkan ketahanan yang signifikan. Ini menjadi modal besar untuk ikut dalam sistem pangan dunia.
“Indonesia siap mengambil peran lebih besar dalam sistem pangan dunia,” ucap Amran.(***)
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Ekonomi Bisnis | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
TangselCity | 13 jam yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 16 jam yang lalu