Kakak Beradik Marquez Berebut Gelar MotoGP 2025

SPANYOL - Persaingan gelar juara dunia MotoGP 2025 semakin mengerucut menjadi duel internal yang sangat menarik antara dua bersaudara asal Spanyol, Marc dan Alex Marquez.
Hingga memasuki seri kedelapan yang akan digelar di Sirkuit Aragon, Spanyol, akhir pekan ini, hanya nama Marc dan Alex yang konsisten berada di puncak klasemen pembalap.
Dominasi ini membuat publik dan pengamat mulai, yakin bahwa gelar juara dunia tahun ini bakal pulang ke satu alamat keluarga Marquez. Marc Marquez, pembalap utama Ducati Lenovo Team, saat ini memuncaki klasemen dengan koleksi 196 poin.
Sedangkan adiknya, Alex Marquez yang membela tim satelit Gresini Racing Ducati, menguntit ketat di posisi kedua dengan 172 poin.
Selisih 24 poin yang cukup signifikan, namun tidak bisa dianggap remeh mengingat musim masih panjang. Dominasi kedua saudara ini terlihat jelas dari catatan statistik mereka di tujuh seri awal.
Marc tampil luar biasa di Sprint race dengan enam kemenangan, sedangkan Alex mampu merebut satu kemenangan. Di balapan utama, Marc sudah mengumpulkan tiga kemenangan.
Sementara Alex juga mencatat satu kemenangan. Hal ini menandakan keduanya tak hanya kompetitif tapi juga mampu mengatasi tekanan di berbagai format balapan.
Posisi tiga klasemen ditempati rekan setim Marc, Francesco Bagnaia, yang baru mengumpulkan 124 poin, jauh tertinggal dibandingkan dua saudara Marquez.
Di belakang Bagnaia ada Franco Morbidelli dengan 98 poin dan Johann Zarco dengan 97 poin, namun dengan selisih poin yang besar, peluang mereka untuk bersaing memperebutkan gelar dunia mulai terlihat menipis.
Dalam sebuah sesi wawancara eksklusif di acara peluncuran Ducati di Barcelona, Marc Marquez mengungkapkan bahwa rival terkuatnya saat ini memang adalah sang adik, Alex.
Banyak hal bisa terjadi, tapi untuk saat ini, rival yang paling konsisten dan paling cepat di trek adalah Alex,” kata Marc seperti dikutip dari Marca, Jumat (6/6).
Pernyataan ini menjadi bukti bagaimana rivalitas keluarga mampu mengangkat kualitas dan intensitas persaingan di lintasan. Marc pun menyadari persaingan masih jauh dari kata selesai.
Dengan adanya format Sprint race yang kini menjadi bagian dari pekan balap MotoGP, perolehan poin menjadi lebih dinamis.
“Sekarang, pekan balap terasa sangat panjang dengan adanya Sprint dan balapan utama. Selisih 24 poin memang terlihat besar, tetapi itu berarti taruhannya juga makin besar,” lanjutnya.
Ini mengindikasikan bahwa setiap balapan dan setiap poin sangat berharga dalam persaingan ketat ini. Tidak hanya di lintasan, persaingan ini juga mendapatkan sentuhan emosional dari keluarga.
Sang ibu, Roser Alenta, secara terbuka memberikan dukungan kepada Alex sebagai calon juara dunia musim ini. Namun Marc menanggapi dengan santai dan tetap menjaga hubungan baik dengan sang adik.
“Ibu saya selalu bilang, ‘Biar si kecil yang menang, dia lebih jarang menang,’ tetapi dia juga bahagia atas kemenangan saya, sama seperti atas kemenangan Alex,” kata Marc.
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Olahraga | 10 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 10 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu