Kejari Telusuri Temuan Di Setwan Pandeglang

PANDEGLANG - Kejaksaan Negeri (Kejari) Pandeglang sedang melakukan penelusuran terhadap temuan perjalanan dinas (Perjadin) yang diduga terdapat pemalsuan stempel dan invoice hotel yang dilakukan Sekretariat Dewan (Setwan) Pandeglang.

 

Kasi Intelejen Kejari Pandeglang, Wildani Hapit menyatakan, pihaknya sedang melakukan penelusuran dan mengumpulkan data soal dugaan pemalsuan stempel dan invoice di Perjadin Setwan Pandeglang.

 

“Kami juga sedang melakukan penelusuran dan mengumpulkan data untuk menindaklanjuti dugaan tersebut. Karena tak menutup kemungkinan ada tindak pidana korupsi,” tegas Wildan, saat di temui di Kejari Pandeglang, Senin (23/6/2025).

 

Wildan menilai, hasil konfirmasi pihak BPK RI Banten kepada pihak hotel yang menunjukkan terdapat perbedaan format penulisan invoice dan bentuk stempel, itu ril hasil uji petik secara langsung kepada pihak hotel. Maka tidak menutup kemungkinan ada unsur tindak pidana yang dilakukan.

 

“SPJ yang diberikan ada temuan ketidaksesuaian dari penulisan invoice dan bentuk stempel, sehingga kami menduga ada faktor yang disengaja untuk mengambil keuntungan dari Perjadin tersebut,” katanya.

 

Pihaknya menelusuri tidak melihat besar kecilnya yang menjadi temuan, namun tidak menutup kemungkinan dari hal kecil ada hal besar yang perlu terungkap. “Bukan persoalan temuan kelebihan pembayarannya kecil atau hanya Rp 72 juta, tapi dari hal kecil kami menduga bisa jadi ada temuan yang lebih besar. Makanya kami akan melakukan penelusuran atau menindaklanjuti temuan tersebut,” jelasnya.

 

Apalagi ungkap Wildan, ada ucapan ke pihak media dari pihak Setwan Pandeglang, bahwa ada keteledoran yang terjadi dalam proses Perjadin Bapemperda tersebut. “Intinya, kami saat ini sedang mengumpulkan data-data terkait hal tersebut dan akan mendalaminya sesuai aturan yang berlaku,” tandasnya.(*)