TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Awas, Diduga Ada Barcode Situs Judi Online Pada Mainan Anak Di Tangerang

Oleh: AY/BNN
Senin, 26 September 2022 | 19:30 WIB
Penjual mainan anak-anak yang diduga berisikan barcode judi online. Foto ; Istimewa
Penjual mainan anak-anak yang diduga berisikan barcode judi online. Foto ; Istimewa

TANGERANG - Malik, salah seorang warga Kecamatan Pinang, Kota Tangerang mengaku kaget lantaran mainan anak yang baru dibeli oleh anaknya terdapat sebuah barcode yang bisaterkoneksi ke situs judi online. Mainan anak-anak itu berupa kartu berukuran 5 x 8 cm yang bergambar karakter kartun.

Pada bagian kartu tersebut, terdapat gambar barcode yang bisa di-scan. Dan di bagian bawahnya tertulis www.5kapai.com. Berawal dari keisengannya, Malik tidak mengira bahwa mainan anaknya terdapat hal tersebut.

“Pulang sekolah beli dia mainan kartu itu. Terus saya emang iseng, jadi punya pengalaman dulu, ada mainan mobil-mobilan anak-anak ada nomor teleponnya, jadi iseng saya telepon,” ujarnya saat ditemui, Senin (26/09/2022).

“Awalnya di sana itu nyambung ke Wechat. Gua enggak punya aplikasi Wechat, jadi gak bisa, rada takut juga download-nya. Tapi kan, ada website-nya tuh, saya buka pakai browser, pakai PVN ternyata mengarah ke website luar negri yang buat taruhan bola atau judi online lah, tapi pakai bahasa China. Aneh kan ini ada di Indonesia, padahal dari China ini,” sambung dia.

Ia menjelaskan, anaknya membeli mainan tersebut pada pedagang di lingkungan sekolah temannya di Kunciran. “Belinya kemarin, di sekolah temannya SDN 04 Kunciran karena nggak ada yang jual di sekolahan anak saya. Terus dia pamer, kan, ke bapaknya (Malik). Lagi ngetren di kalangan anak kecil, di teman-teman anak saya. Harganya seribu,” katanya.

“Kekhawatiran adalah maksudnya kenapa harus mencantumkan ke website itu judi online. Kan, kalau anak-anak yang sudah paham kemungkinan dia bakal scan atau cari tahu, penasaran,” sambungnya.Aweng Jatmiko (48), pedagang yang menjualan mainan tersebut mengaku tidak tahu perihal yang ia jual ternyata terkoneksi dengan situs judi online.

Saya nggak tahu kalau ini nyambung ke situs judi online. Saya mah dagang doang, enggak merhatiin, kan ini juga dikemas. Beli barang itu di toko LM Pasar Pagi. Barangnya ini baru keluar tahun ini dari Surabaya, importirnya dari Cirebon. Kalau mainan dari China itu turunya ke Surabaya semua,” ujarnya.

Yang saya dengar itu barang dokumennya kurang lengkap jadi ditahan Beacukai Surabaya. Dari China terus kendala Beacukai. Sedangkan, barang kayak gini kan enggak ada keterangan, terus dilelang,” sambungnya.Menurut dia, barang tersebut keluarnya berbarengan dengan kartu Pokemon sekitar tahun 2012 yang berasal dari China. Waktu belum populer dikalangan anak-anak, ia mengaku bisa mendapatkan harga lebih murah.

“Mainan ini waktu pertama keluar satu renceng Rp 4 ribu waktu belum musim. Satu rencengnya isi 15. Sekarang harga per rencengnya sudah naik Rp 9 ribu karena di jakarta sudah musim, di sini juga,” jelasnya.Agen yang menjual mainan itu, kata Aweng, membatasi jumlah pembelian terlebih bagi pedagang kecil seperti dirinya. Hal tersebut lantaran stok yang mulai menipis. “Jatah di agen-agen itu paling tiga karung. Saya yang pedang kecil juga dijatah karena stoknya udah mulai menipis,” katanya.

“Ya, namanya bocah, jadi cara mainnya ditepokin, ditaru di tangan terus ditepok.  Jadi, kalau kalah kartunya dikasih ke yang menang. Mangkanya pada beli terus, kayak anak yang tadi itu sekali beli 2 renceng. Kalau emak-emak kan yang penting anaknya gak nangis aja. Anak-anak dari sekolah lain juga pada beli ke sini,” paparnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo