TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Haji 2025

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Pemerintah Akan Hapus Beras Medium Dan Premium

Reporter & Editor : AY
Jumat, 01 Agustus 2025 | 09:40 WIB
Ilustrasi. Foto : Ist
Ilustrasi. Foto : Ist

JAKARTA - Pasca Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan ada 212 merek beras oplosan yang beredar di masyarakat. Pemerintah berencana menghapus kelas beras medium-premium guna mengantisipasi kasus beras oplosan. 

 

Menteri Amran mengatakan rencana itu akan diputuskan dalam waktu dekat melalui Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas).  "Akan ada Rakortas kembali, kemudian kita tentukan. Tunggu, tidak lama lagi," kata Amran di Istana Merdeka, Rabu (30/7/2025) malam. 

 

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menjelaskan bahwa alasan penghapusan kelas beras premium dan medium dilakukan menyusul adanya kasus pengoplosan beras yang menggabungkan antara beras premium dan beras medium. 

 

Kadang-kadang ternyata membeli beras bisa saja dikasih berbeda berasnya dengan yang di kemasan. Nah, melihat pengalaman itu, maka beras nanti akan kita buat hanya satu jenis beras saja, yakni beras biasa dan beras khusus,” ujarnya saat jumpa pers di Jakarta, Jumat (25/7/2025). 

 

Senada, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan telah membahas aturan jenis-jenis beras yang sudah disepakati akan menjadi standar mutu. 

 

Hal ini dilakukan mengingat sebelumnya pemerintah memutuskan menghapus klasifikasi mutu beras, dari premium-medium, menjadi dua jenis beras yaitu beras reguler dan khusus.

 

mengungkapkan, Bapanas sudah menyepakati jenis-jenis beras yang nantinya akan diperjualbelikan di pasaran. Secara umum, dia menuturkan jenis-jenis beras masih sama seperti keputusan pemerintah yang baru disepakati dalam rakortas Kemenko Pangan.

 

Kebijakan pemerintah yang menghapus beras premium dan medium diapresiasi oleh Ketua Forum Konsumen Berdaya Indonesia (FKBI) Tulus Abadi. “Langkah pemerintah menghapus beras premium dan medium sangat baik,” ucap Tulus.

 

Namun, anggota Komisi IV DPR Firman Soebagyo kurang sependapat jika beras premium dan medium dihapus, karena membingungkan masyarakat. Dia menyarankan agar pemerintah tetap menggunakan istilah beras premium dan medium, namun kualitas dan standarnya diperketat dan dijaga. 

 

Untuk mengetahui lebih jauh pandangan Tulus Abadi terkait penghapusan beras premium dan medium. Berikut wawancaranya.

 

Rencananya, pemerintah melalui Bapanas akan menghapus beras premium dan medium untuk mengantisipasi maraknya beras oplosan. Bagaimana pendapat Anda?

 

Saya kira langkah yang baik, jika pemerintah ingin menghapus kategori beras premium dan beras medium. Penghapusan tersebut setidaknya akan meminimalisir praktik beras oplosan yang selama ini terjadi. 

 

Selanjutnya, apa yang mesti dilakukan pemerintah jika beras premium dan medium dihapus?

 

Pemerintah harus menjamin adanya produk beras yang berkualitas, yang sesuai standar nasional, dan tentunya dengan harga yang terjangkau oleh semua golongan masyarakat.

 

Bagaimana menjamin beras yang berkualitas di masyarakat?

 

Ya, pemerintah juga harus menjamin adanya pengawasan yang ketat, sehingga tidak ada kasus beras oplosan lagi. 

 

Menurut Anda, maraknya beras oplosan karena lemahnya pengawasan dari pemerintah?

 

Selama ini, munculnya beras oplosan yang beredar di masyarakat adalah bentuk gagalnya pengawasan oleh pemerintah.

 

Nah, perkembangan terbaru, Bapanas akan mengubah beras premium dan medium menjadi beras khusus dan umum. Bagaimana?

 

Ya, kalau ada kategorisasi lagi ya sami mawon. 

 

Maksud Anda?

 

Jika dibuat begitu, maka akan berpotensi untuk dioplos lagi. 

 

Apa saran Anda agar tidak terjadi beras oplosan di masyarakat?

 

Saya kira pemerintah harus membuat kebijakan yang bisa membuat praktik beras oplosan terjadi. Caranya, jika kalau mau dihapus, ya beras SNI (standar nasional Indonesia) saja.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit