TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

RELIJIUCITY

Indeks

Dewan Pers

Bupati Dewi Masih Bungkam

Soal Tindak Lanjut Mencopot Kepala UPT Bangkonol & Direktur PBM

Reporter & Editor : Redaksi
Jumat, 15 Agustus 2025 | 09:00 WIB
Bupati Pandeglang Raden Dewi Setiani didampingi Asda II Setda Pandeglang Nuriah dan PPID Utama Tb Nandar Suptandar, sedang menegur mantan Direktur PBM, di TPA Bangkonol, Selasa (12/8).
Bupati Pandeglang Raden Dewi Setiani didampingi Asda II Setda Pandeglang Nuriah dan PPID Utama Tb Nandar Suptandar, sedang menegur mantan Direktur PBM, di TPA Bangkonol, Selasa (12/8).

PANDEGLANG - Bupati Pandeglang Raden Dewi Setiani masih bungkam saat dipertanyakan soal tindak lanjut pencopotan Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bangkonol, dan Direktur BUMD Pandeglang Berkah Maju (PBM).

 

Sebelumnya, saat melakukan inspeksi mendadak ke TPA Bangkonol pada Selasa (12/8) lalu, Bupati Dewi menyoroti langsung kondisi pengelolaan sampah yang dinilai memprihatinkan dan tidak sesuai standar kebersihan lingkungan. Bahkan, murka hingga mencopot Kepala UPT TPA Bangkonol dan Direktur PBM.

 

Terkesan sebuah keputusan yang tegas. namun itu tidak ditindaklanjuti dengan pernyataan selanjutnya oleh Bupati Dewi, terkait siapa pengganti keduanya.  

 

Sebab saat dikonfirmasi wartawan pasca pelantikan Kepala Desa (Kades) di salah satu cottage di Carita, Kamis (14/8), Bupati ogah memberikan penjelasan tindak lanjutnya untuk memecat kedua pejabatnya tersebut.

 

Malah, wanita berkerudung dan berkacamata itu menyarankan agar wartawan mewawancarai persoalan tersebut dengan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Utama Tb. Nandar Suptandar. 

 

Dewi berdalih, bahwa sepenuhnya telah menyerahkan kewenangan kepada PPID Utama untuk menjawab persoalan TPA Bangkonol dan pemecatan UPT TPA Bangkonol dan Direktur PBM, 

 

“Saya sepakat yang menjawab dan menyiapkan rilis PPID Utama. PPID utama saja (soal tindak lanjut pemecatan dua pejabat,red),” kata Dewi sambil mengangkat kedua tangannya meninggalkan para wartawan.

 

Begitu juga saat dikonfirmasi langsung kepada PPID Utama Tb. Nandar Suptandar, dia ogah memberikan keterangan kaitan hal tersebut. Dan malah berdalih nanti saja dan akan ada waktu yang sudah terjadwal.

 

“Besok (Jumat). Nanti kalau masalah pemecatan itu domainnya BKPSDM (Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia). Nanti kami siapkan rilisnya lengkap tentang Bangkonol, oke kita tunggu saja,” kilahnya.

 

Sementara, Direktur PBM pengganti Zenal Huri, Muhadi membenarkan, dirinya yang ditunjuk untuk menggantikan Zenal Huri sebagai Direktur PBM. 

 

“Ya, sekarang saya (Dirut PBM,red). Suratnya itu sampai ke saya pagi (Rabu, 13/8). Doakan ya, bantu saya juga,” katanya singkat sambil izin pamit untuk menghadiri pelantikan Kades.

 

Bem Gabungan Tolak Kerjasama Pembuangan Sampah Tangsel

 

Sementara, Gelombang unjuk rasa penolakan kerjasama pembuangan sampah, antara Pemkab Pandeglang dengan Pemkot Tangsel, terus digelorakan.

 

Kali ini, puluhan mahasiswa yang berasal dari berbagai Universitas di Pandeglang, bersatu dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Pandeglang, menggelar aksi di Kantor Sekretariat Daerah (Setda) Pandeglang, Kamis (14/8).

 

Aksi ini dilakukan, untuk mengkritisi kebijakan Pemerintah Kabupaten Pandeglang terkait pengelolaan sampah di TPA Bangkonol, yang akan dikerjasamakan dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel).

 

Setelah beberapa menit berorasi menyampaikan tuntutannya, aksi sempat memanas, karena mahasiswa dilarang masuk ke dalam halaman kantor Setda Pandeglang, hingga pada akhirnya para massa aksi diijinkan masuk.

 

Seorang orator aksi, Mulki Saumi yang sekaligus Presiden Mahasiswa STKIP Babunnajah mengungkapkan, pemerintah daerah dianggap ingkar, dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) telah dipolitisasi. “Pemerintah Pandeglang ingkar, Dinas Lingkungan Hidup, telah dipolitisasi,” teriak Mulki dalam orasinya.

 

Mulki pun menuntut, para pihak terkait yang bertanggung jawab atas TPA Bangkonol untuk segera dicopot. “Copot Kepala Dinas Lingkungan Hidup, karena tidak becus mengelola TPA Bangkonol, sehingga mendapatkan peringatan dari KLH,” katanya.

 

Sementara, Koordinator aksi, Rafiudin mengaku, kecewa karena tidak ada satupun pejabat di lingkungan Pemkab Pandeglang yang menemui massa aksi. 

 

“Sampai saat ini, kami tidak ditemui oleh Bupati maupun Wakil Bupati, ataupun Asda ll, yang hari ini kita anggap beliau tidak bisa berbicara. Karena, mereka telah melakukan pembohongan publik,” katanya. 

 

Selain itu, Rafi juga menilai adanya konspirasi yang dilakukan oleh Bupati dan Wakil Bupati Pandeglang, Asda dan Sekda, terhadap massa aksi ini. 

 

“Kami ingin masuk ke dalam gedung Bupati ini, tapi pihak kepolisian menyebut jika di dalam tidak ada siapa-siapa, jadi kami anggap ini sebuah konspirasi,” tegasnya. 

 

Hingga berita ini diturunkan, aksi massa masih berlangsung di halaman Kantor Setda Pandeglang, dan pendemo mengancam akan lebih banyak menurunkan massa aksi jika tidak bisa bertemu dengan Bupati atau Wakil Bupati Pandeglang.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit